1. Rusa Sambar
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Cervidae
Genus : Cervus
Spesies :
Cervus unicolor
Nama
Indonesia/daerah : Rusa sambar
Nama
Ilmiah : Cervus
unicolor
Ciri
morfologi
Ciri umum : Hewan pemamah biak
Ciri khusus :
Ciri khas rusa
sambar adalah tubuh yang besar dengan warna bulu
kecoklatan dan cenderung berwarna coklat ke abu-abuan atau ke merah-merahan,
warna gelap sepanjang bagian atas. Rusa yang hidup di Sumatera Indonesia ini
dapat tumbuh setinggi 102 cm – 160 cm dengan panjang tubuh sekitar 150 cm.
Berat rusa dewasa sekitar 80-90 kg (betina) dan 90-125 kg (jantan). Tanduk rusa
sambar juga tergolong panjang dan bisa mencapai hingga tinggi 1 meter.
Penyebaran
dan habitat :
Makanan
: Rerumputan dan dedaunan
Lain-lain
:
Rusa betina akan bunting selama 7-8 bulan. Anak akan
bersembunyi selama 1-2 minggu, kemudian bergabung dengan kelompok. Rusa sambar
merupakan binatang diurnal yang beraktifitas pada siang hari. Mereka hidup
secara berkelompok dan mendiami daerah hutan tropis maupun subtropis hingga
ketinggian mencapai 2000 meter dpl.
2.
Rusa Arjuna
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Cervidae
Genus : Cervus
Spesies :
Cervus timorensis russa
Nama Indonesiadaerah : Rusa
arjuna
Nama
Ilmiah : Cervus
timorensis russa
Ciri
morfologi
Ciri umum :
Rusa timor dewasa mempunyai
panjang badan berkisar antara 195-210 cm dengan tinggi badan mencapai antara
91-110 cm. C. Timorensis russa mempunyai berat badan antara 103-115 kg
walaupun rusa timor yang berada di penangkaran mampu memiliki bobot sekitar 140
kg. Rusa jantan memiliki tanduk (ranggah) yang bercabang. Tanduk akan tumbuh
pertama kali pada anak jantan saat umur 8 bulan. Setelah dewasa, tanduk menjadi
sempurna yang ditandai dengan terdapatnya 3 ujung runcing. Tubuhnya ditumbuhi
oleh rambut berwarna coklat kemerah-merahan hingga abu-abu kecoklatan dengan
bagian bawah perut dan ekor berwarna putih.
Ciri khusus :
Rusa ini merupakan jenis
hewan nocturnal (aktif pada malam hari). terkadang mereka juga aktif pada siang
hari, tergantung kondisi lingkungan dan predator nya. Rusa jantan bersifat
agresif, sedangkan betinanya tidak. Rusa jantan akan berebut pasangan dengan
pejantan lain saat musim kawin dengan mengadu tanduk mereka. Yang terkuatlah
yang akan mendapatkan betina dan kawin. Rusa menandai daerah teritorinya dengan
menggosok-gosokkan tanduk atau badannya pada pohon, terkadang mereka juga
mengencingi suatu pohon untuk menandai batas teritorinya.
Penyebaran
dan habitat : Indonesia kecuali pulau Kalimantan, Sumatera dan Irian
Jaya.
Makanan
:
Daun-daunan dan berbagai
macam buah-buahan. Rusa memakan berbagai bagian tumbuhan mulai dari pucuk, daun
muda, daun tua, maupun batang muda.
Lain-lain
:
Musim kawin rusa ini terjadi
pada bulan Juli-September dengan jumlah anakan 1-2. Masa kehamilan (gestasi)
berlangsung selama 8 bulan. Induk betina akan menyapih anaknya setelah berumur
6-8 bulan. Rusa betina dan jantan memasuki masa kematangan secara seksual dan
siap kawin pada umur 18-24 bulan
3.
Rusa
bawean
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Cervidae
Genus : Axis
Spesies :
Axis kuhlii
Nama Indonesia/daerah : Rusa bawean
Nama ilmiah : Axis kuhlii
Ciri
morfologi
Ciri umum :
Rusa Bawean memiliki tubuh yang relatif lebih kecil
dibandingkan Rusa jenis lainnya. Rusa Bawean (Axis kuhlii) mempunyai tinggi tubuh antara 60-70 cm dan panjang
tubuh antara 105-115 cm. Rusa endemik Pulau Bawean ini mempunyai bobot antara
15-25 kg untuk rusa betina dan 19-30 kg untuk rusa jantan.
Ciri khusus :
Memiliki ekor sepanjang 20 cm yang berwarna coklat dan
keputihan pada lipatan ekor bagian dalam. Tubuhnya yang mungil ini menjadikan
Rusa Bawean lincah dan menjadi pelari yang ulung. Warna bulunya sama dengan
kebanyakan rusa, cokelat kemerahan kecuali pada leher dan mata yang berwarna
putih terang. Bulu pada Rusa Bawean anak-anak memiliki totol-totol tetapi
seiring bertambahnya umur, noktah ini akan hilang dengan sendirinya.
Penyebaran
dan habitat : pulau Bawean (Kab.
Gresik, Jawa Timur)
Makanan
: Rerumputan dan dedaunan
Lain-lain
:
Rusa Bawean merupakan nokturnal, lebih sering aktif di
sepanjang malam. mempunyai masa kehamilan antara 225-230 hari dan melahirkan
satu anak tunggal (jarang terjadi kelahiran kembar).
4.
Rusa
timor
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Famili :
Cervidae
Genus :
Cervus
Spesies : C. timorensis
Nama
Indonesia/daerah : Rusa timor
Nama
Ilmiah : Cervus timorensis
Ciri
morfologi
Ciri umum :
Rusa timor dewasa mempunyai panjang badan berkisar antara
195-210 cm dengan tinggi badan mencapai antara 91-110 cm. Rusa timor (Cervus timorensis) mempunyai berat badan antara 103-115 kg
Ciri khusus : Memiliki ciri-ciri mempunyai bulu yang
berwarna cokelat kemerahan dengan bagian bawah perut dan ekor berwarna coklat.
Penyebaran
dan habitat :
Jawa dan Bali, kini ditetapkan menjadi fauna identitas provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Hutan,
dataran terbuka serta padang rumput dan savanna
Makanan
: Kacang-kacangan dan rumput-rumputan
Lain-lain
:
Umumnya rusa timor bersifat poligamus yaitu satu
penjantan akan mengawini beberapa betina. Rusa betina mempunyai anak setiap
tahun dengan sekali musim rata-rata satu ekor anak.
5.
Rusa tutul
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Mammalia
Ordo :
Artiodactyla
Famili :
Cervidae
Genus :
Axis
Spesies :
Axis axis
Nama
Indonesia / Daerah: Rusa Tutul
Nama
Ilmiah :
Axis axis
Ciri Morfologi
Ciri Umum :
Tinggi dari rusa
ini 0,6 – 1 m dan memiliki panjang tubuh 1,5 m. Tubuh berwarna kemerahan dengan
bintik putih, sendi kaki yang berlekuk dalam dan ekor yang pendek.
Ciri Khusus :
Pola warna dan bintik pada rusa tutul berbeda untuk tiap jenis
kelaminnya. Rusa jantan bertubuh lebih gelap dan memiliki tanda hitam di
wajahnya.
Penyebaran dan Habitat :
Awalnya rusa ini
berasal dari India dan Ceylon, namun kini berada diseluruh dunia dapat kita
temukan. Mereka memiliki habitat di padang rumput dan hutan – hutan.
Makanan : Adalah herbivor yang memakan dedaunan, rumput
dan semak
Lain – lain :
Memiliki suara yang khas untuk menarik
perhatian lawan jenis selama masa perkawinan. Hewan ini bersikap ramah kepada
manusia.
6. Kanguru tanah
Klasifikasi
:
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Mamalia
Ordo : Marsupialia
Famili : Macropodidae
Genus :Wallabia
Spesies : Wallabia aqilis
Nama
Indonesia/daerah : Kanguru tanah
Nama
ilmiah : Wallabia aqilis
Ciri
morfologi
Ciri umum :
Kedua kaki depannya lebih pendek dari pada kaki
belakangnya, Cakarnya pun lebih kecil.
Ciri khusus :
Kangguru
Tanah memiliki postur tubuh yang lebih kecil dengan postur tubuh Kangguru yang
ada di Australia. Dengan bentuk tubuh yang memiliki bulu-bulu halus yang lebat
berwarna hitam dan warna putih pada bagian perutnya. Bentuk moncong Kangguru
Pohon memiliki Bentuk yang runcing. kawan kita yang satu ini termasuk hewan
yang sangat dilindungi dikarenakan jumlah spesies yang semakin menurun dan
teramcam kepunahan.
Penyebaran
dan habitat : Papua
Makanan
: Rerumputan
Lain-lain
: -
7. Kijang Mas
Klasifikasi :
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Cervidae
Genus : Muntiacus
Spesies : Muntiacus muntjac
Nama Indonesia/daerah : Kijang Mas
Nama ilmiah : Muntiacus muntjac
Ciri morfologi
Ciri umum :
.
Ciri khusus :
Penyebaran dan habitat : Asia Selatan dan Asia Tenggara
Makanan : Rerumputan
Lain-lain : kijang tidak mengenal musim kawin dan bisa kawin kapan
saja, namun perilaku musim kawin dapat muncul bila kijang dibawa ke daerah
beriklim sedang. Jantannya memiliki tanduk pendek yang dapat tumbuh kembali
bila patah.
8. Sitatunga
Klasifikasi :
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Bovidae
Genus : Tilagelaphus
Spesies : Tiragelaphus spekii
Nama Indonesia/daerah : Sitatunga
Nama ilmiah : Tiragelaphus spekii
Ciri morfologi
Ciri umum : memiliki kulit tahan air yang berwarna cokelat tua
pada jantan dan kemerahan pada betina. Memiliki garis-garis putih di tubuhnya,
memiliki kuku yang panjang dan tipis untuk mengatasi rawa.
.
Ciri khusus : jantan memiliki surai serta tanduk yang memutar
sehingga bisa mencapai satu meter panjangnya. Sitatunga hidup di rawa dan merupakan perenang yang
sangat baik.
Penyebaran dan habitat : Habitat rawa.
Makanan : Rerumputan
Lain-lain : sitstunga bisa berendam dikolam dengan hanya hidung
mereka diatas permukaan. Sitatunga juga aktif dimalam hari.
9. Gajah afrika
Klasifikasi
Kelas :
Mammalia
Ordo :
Proboscidea
Famili :
Elephantidae
Genus :
Loxodonta
Spesies :
Loxodonta africana
Nama
Indonesia / Daerah : Gajah Afrika
Nama
Ilmiah : Loxodonta africana
Ciri
Morfologi
Ciri Umum :
Gajah
Afrika adalah mamalia terberat daratan. Tubuh jantan lebih besar daripada tubuh
betina. Panjang gajah Afrika jantan sekitar 3,75 m dan panjang gajah betina sekitar
3 m. Memiliki telinga yang lebar dan besar dengan ukuran 120 – 125 cm. Gajah
Afrika memiliki kulit berwarna abu gelap dengan rambut hitam. Tebalnya sekitar
2,5 inchi.
Ciri Khusus :
Memiliki hidung yang unik dan panjang memanjang dari
dekat mata hingga bawah biir dengan panjan 150 cm dan brat 135 kg. Dua jari
yang digunakan untuk mengambil rumput. Belalai mampu
mengangkat beban antar 250-275 kg. Terdapat gigi seri dengan panjang 245 – 250
cm dan masing – masing beratnya 60 kg. Memiliki 4 gigi geraham yang berganti
sebanyak 3 kali selama hidupnya.
Penyebaran
dan Habitat :
Gajah Afrika awalnya ditemukan di selatan Gurun
Sahara hingga bagian pesisir selatan Afrika, pada bagian barat dari kawasan
Atlantik menuju Samudera Pasifik di timur. Mereka dapat bertahan lama dalam
wilayah kering, gurun, hutan, savana, sungai.
Makanan :
Gajah menyukai daun,
akar, batang, rumput dan buah – buahan. Selama musim hujan, gajah menyukai
rumput dan tanaman herbal seperti papirus (Cyperus papyrus) dan ekor
kucing (Typha augustifolia). Pada musim kemarau mereka makan rumput dari
semak.
Lain – lain :
Tidak memiliki musim
kawin yang spesifik. Selama musim hujan siklus reproduksinya rendah. Dalam
sekali melahirkan, menghasilkan bayi gajah yang kembar. Usia kematangan seksual
10 – 12 tahun. Umur gajah berkisar kurang lebih 70 tahun. Gajah Afrika aktif
pada siang dan malam hari dan tidak memiliki wilayah teritorial yang spesifik.
Satu koloni berkumpul dengan 9 – 11 gajah Afrika. Ibu Gajah Afrika tidak
menjaga anaknya dengan spesifik , dimana saat koloni sedang tidur, ada gajah
lain yang menjaga anak – anak gajah. Usia kawin gajah jantan mulai 25 tahun.
Gajah jantan mendominasi koloni.
10. Harimau
Klasifikasi
Kelas :
Mammalia
Ordo :
Karnivora
Famili :
Felidae
Genus :
Panthera
Spesies :
Panthera tigris
Nama
Indonesia / Daerah : Harimau
Nama
Ilmiah :
Panthera tigris
Ciri
Morfologi
Ciri Umum :
Harimau memiliki kulit yang berwarna oranye kemerahan
dengan garis – garis hitam vertikal disepanjang sisi – sisi dan bahu yang
bervariasi dalam ukuran, panjang dan jarak antara satu garis dengan garis
lainnya. Bagian bawah tungkai, perut dan dada berwarna putih. Ekor berwarna
oranye kemerahan dengan beberapa penanda gelap. Kakinya pendek, dengan leher
yang tebal, bahu lebar, lengan depan besar. Lidah diselubungi oleh papilla yang
keras. Garis gelap tentang mata cenderung
simetris, namun tanda-tanda di setiap sisi wajah sering asimetris.
Ciri Khusus :
Sebuah titik putih hadir pada bagian belakang telinga
masing-masing.
Penyebaran dan Habitat :
Habitatnya adalah
pada hutan hutan tropis dataran rendah, padang rumput, semak, mangrove.
Makanan : Harimau adalah karnivora yang memakan daging dan
memangsa hewan lain.
11. Macan Tutul
Klasifikasi
Kelas :
Mammalia
Ordo :
Carnivora
Famili :
Felidae
Genus :
Panthera
Spesies :
Panthera pardus
Nama
Indonesia / Daerah : Macan Tutul
Nama Ilmiah : Panthera
pardus
Ciri
Morfologi
Ciri Umum :
Ukuran dan warna tubuh macan tutul bervariasi tergantung
geografinya dan kemampuan adaptasinya terhadap habitat.
Memiliki kaki pendek. Memiliki otot kaki dan cakar yang kuat. Otot yang kuat
diguankan untuk memanjat. Telinga bundar kecil. Kulitnya kuning terang dengan
bintik hitam pada daerah hangat, dan merah-keoranyean pada daerah gurun. Tubuh
betina memiliki berat 17 – 58 kg dan panjang 1,7 – 1,9 m. Berat tubuh jantan 31
– 65 kg, dan panjang 1,6 – 2,3 m. Reproduksi terjadi sesuai dengan musim pada
masing – masing habitat. Usia antara 21 – 23 tahun, dan paling tua 27 tahun.
Namun, macan tutul liar hanya dapat bertahan 10 -12 tahun.
Ciri Khusus :
Beberapa subspesies memiliki karakteristik yang
unik, dimana tubuh dipenuhi oleh totol hitam. Karakteristik itu sesuai dengan
habitat dan penyebarannya. Saat reproduksi, macan tutul betina mengeluarkan
feromon pada urinenya dan akan menarik perhatian macan tutul jantan. Macan
tutul betina berperan dalam penjagaan anak. Memiliki bintik hitam dengan
lingkaran luar berwarna kuning. Merupakan pemanjat yang handal.
Penyebaran
dan Habitat :
Ada 9 subspesies dari Phantera pardus.
Panthera pardus pardus di
Africa; Panthera pardus nimr,
Arabia; Panthera pardus saxicolor,Asia Tengah; Panthera
pardus melas, Jawa;Panthera pardus kotiya, Sri Lanka; Panthera
pardus fusca,India ; Panthera pardus delacourii, Asia Tenggara
dan Tenggara Cina, dan Panthera pardus orientalis, timur Rusia,
Semenanjung Korea dan Utara – Tenggara. Habitatnya bervariasi. Baik pada padang
rumput, savana, hutan, gunung, semak, gurun. Memiliki kawasan yang memiliki
banyak pohon.
Makanan :
Bersifat karnivor, dengan memakan hewan lain
Lain – lain :
Macan tutul bersifat soliter, nokturnal. Menandai
kawasannya dengan urine, feses. Macan tutul pandai berenang. Dapat berlari hingga 60 km/ jam, melompat 6 m
secara horizontal dan 3 m secara vertikal.
12. Singa Jantan
Klasifikasi
Kelas :
Mammalia
Ordo :
Carnivora
Famili :
Felidae
Genus :
Panthera
Spesies :
Panthera leo
Nama
Indonesia / Daerah : Singa Jantan
Nama
Ilmiah :
Panthera leo
Ciri
Morfologi
Ciri Umum :
Singa adalah kucing besar yang pendek, memiliki kulit
pirang dan ekor yang panjang. Pada umur 3 tahun, singa jantan tumbuh dari warna
hitam menjadi warna kuning pirang. Singa dewasa jantan memiliki berat 225 kg,
dan betina memiliki berat 125 kg. Panjang tubuh jantan 1,2 m dan panjang ekornya 0,6 –
1,0 m.
Ciri Khusus :
Singa ini memiliki kaki yang pendek, dan tidak dapat
berenang seperti golongan kucing lainnya. Alis mata yang tebal dan singa jantan
memiliki kumpulan rambut – rambut pada bagian leher yang tebal dan berwarna
pirang.
Penyebaran dan Habitat :
Singa Afrika tersebar di
sebagian besar wilayah sub gurun Sahara kecuali daerah gurun dan hutan hujan
tropis. Singa umumnya
juga tersebar di Asia Tenggara, India dan Afrika Utara. India. Habitat yang
disukai oleh singa adlaah savanam hutan, semak, gunung, semi gurun.
Makanan :
Singa adalah predator yang
memakan daging dan memangsa vertebrata lain, umumnya vertebrata yang berukuran
besar.
13. Harimau Bengal
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo :
Karnivora
Famili :
Felidae
Genus :
Panthera
Spesies :
Panthera tigris tigris
Nama Indonesia / Daerah :
Harimau Bengal
Nama
Ilmiah : Panthera
tigris tigris
Ciri
Morfologi
Ciri Umum :
Harimau memiliki kulit yang berwarna oranye kemerahan
dengan garis – garis hitam vertikal disepanjang sisi – sisi dan bahu yang
bervariasi dalam ukuran, panjang dan jarak antara satu garis dengan garis
lainnya. Bagian bawah tungkai, perut dan dada berwarna putih. Ekor berwarna
oranye kemerahan dengan beberapa penanda gelap. Kakinya pendek, dengan leher
yang tebal, bahu lebar, lengan depan besar. Lidah diselubungi oleh papilla yang
keras. Garis gelap tentang mata cenderung
simetris, namun tanda-tanda di setiap sisi wajah sering asimetris.
Ciri Khusus :
Sebuah titik putih hadir pada bagian belakang telinga
masing-masing. Harimau bengal memiliki rumus gigi 3/3, 1/1, 3/2, 1/1. Harimau
Bengal (. P. t tigris) memiliki gigi taring terpanjang dari setiap kucing besar
hidup, 7,5-10 cm.
Penyebaran dan Habitat :
Harimau bengal
tersebar pada wilayah India, Bangladesh, Nepal, Bhutan, hingga ke China.
Sedangkan habitatnya adalah pada hutan hutan tropis dataran rendah, padang
rumput, semak, mangrove. Harimau bengal juga mampu bertahan muali dari kondisi
yang panas hingga kondisi cuaca paling dingin sekalipun.
Makanan :
Harimau
adalah karnivora yang memakan daging dan memangsa hewan lain.
Lain – lain :
Harimau
bengal hidup secara soliter, kecuali pada ibu dan anaknya yang hidup bersama –
sama. Mereka bersifat nokturnal. Harimau bengal adalah perenang yang handal dan
dapat berenang sampai jarak 6 -8 km, juga merupakan pemanjat yang handal.
14. Harimau putih
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Mamalia
Ordo : Carnivora
Famili : Felidae
Genus :
Panthera
Spesies :
Panthera tigris tigris
Nama
Indonesia/daerah : Harimau putih
Nama
Ilmiah : Panthera
tigris tigris
Ciri
morfologi
Ciri umum :
Harimau putih cenderung memiliki ukuran tubuh yang lebih
besar dibandingkan dengan harimau jingga tanpa gen putih. Harimau putih
jantan dewasa dapat memiliki panjang tubuh mencapai 270 cm dengan berat badan
mencapai 221 kg.
Ciri khusus :
Warna bulunya adalah putih,
bukan berarti harimau putih adalah binatang albino. Sehingga harimau putih
masih bisa dikawinkan dengan jenis harimau biasa. Warna putih yang dimiliki oleh harimau ini disebabkan
oleh gen resesif yang menghasilkan warna pucat. Harimau Putih memiliki hidung
yang berwarna pink, pusat kakinya juga berwarna pink, bermata biru es, dan
berbulu putih atau putih kuning berbelang hitam, cokelat atau kelabu.
Penyebaran
dan habitat : Bhutan, China,
India, Bangladesh dan Nepal.
Makanan
: Daging
Lain-lain
:
Harimau Putih merupakan jenis binatang soliter yang suka
menyendiri. Namun kebanyakan dari mereka akan berpasangan ketika berburu. Masa
kehamilan Harimau Putih sekitar 104 hingga 106 hari. Biasanya dalam sekali
persalinan, mereka dapat melahirkan 2 - 4 anakan. Namun lebih seringnya
melahirkan 3 ekor anakan dengan berat 701 hingga 1600 g.
15. Macan kumbang
Klasifikasi
Kingdom : Animlia
Kingdom : Filum
Kelas :
Mammalia
Ordo :
Carnivora
Famili :
Felidae
Genus :
Panthera
Spesies :
Panthera pardus
Nama Indonesia/ Daerah :
Macan Kumbang
Nama Ilmiah : Panthera pardus
Ciri
Morfologi
Ciri-ciri umum :
Macan tutul memiliki kaki yang pendek relatif terhadap
tubuh panjang mereka. Mereka memiliki kepala yang luas, dan tengkorak besar
mereka memungkinkan untuk otot rahang yang kuat. Skapula macan tutul memiliki
situs lampiran khusus untuk mendaki otot. Mereka memiliki telinga bulat kecil,
kumis panjang membentang dari bintik gelap pada bibir atas, dan kumis panjang
dalam alis yang melindungi mata mereka ketika bergerak melewati vegetasi yang
lebat
Ciri-ciri khusus :
Macan tutul yang memiliki gen resesif melanistik
Penyebaran dan Habitat : Indonesia dengan
habitat pada hutan hujan tropis
Makanan :
Merupakan karnivora yang memakan daging
Lain-lain :
Merupakan macan tutul yang hidup soliter, dan
nokturnal, walaupun kadang – kadang diurnal. Mereka menandai wilayah mereka
dengan urin, feses, dan tanda cakar dan berkomunikasi dengan individu sejenis
dengan menggeram, meraung, dan meludah ketika dalam bahaya dan mendengkur bila
tidur. Macan tutul yang paling nyaman di kanopi hutan yang lebih rendah, di
mana mereka sering makan, dan turun dari kanopi kepala lebih dulu. Mereka
merasa nyaman di dalam air dan perenang yang memadai. Ketika berburu, macan
tutul bergerak dengan lambat, berjongkok berjalan. Mereka dapat dijalankan pada
semburan hingga 60 km / jam, melompat lebih dari 6 m horizontal dan vertikal 3
m. Macan tutul adalah peminum fakultatif dan memperoleh banyak kebutuhan air
mereka dari mangsa tertelan.
16. Jaguar
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Karnivora
Famili : Felidae
Genus : Panthera
Spesies :
Panthera onca
Nama Indonesia/ilmiah : Jaguar
Nama ilmiah : Panthera onca
Ciri morfologi
Ciri umum : Tubuh besar dan
berotot
Ciri khusus :
Ciri
khas utama dari jaguar adalah tubuhnya yang berwarna kekuningan dengan
totol-totol berwarna hitam di sekujur tubuhnya. Penampilannya tersebut
membuatnya terlihat seperti macan tutul, namun jaguar memiliki tubuh yang lebih
besar & lebih kekar. Motif totol dari jaguar sendiri berfungsi untuk
keperluan penyamaran di antara rerimbunan tanaman hutan. Selain warna kuning
dengan totol-totol hitam, ada pula sebagian kecil jaguar yang memiliki warna
hitam legam & lebih dikenal dengan nama "panther hitam".
Penyebaran dan habitat :
Meksiko utara, melintasi Amerika Tengah
hingga ke Paraguay dan Argentina utara dan selatan.
Biasanya juga ada di kawasan hutan Amerika Tengah & Selatan.
Selain di hutan, jaguar juga kerap ditemukan di sekitar sungai & rawa
setempat.
Makanan :
Mereka hidup dengan memangsa rusa, tapir,
anjing, rubah dan juga binatang air seperti ikan bahkan ular anaconda yang
bertubuh besarpun bisa menjadi mangsanya.
Lain-lain : Jaguar adalah binatang pemangsa yang
mempunyai gigitan yang luar biasa kuat sehingga cangkang kura-kura yang begitu
kuat pun sanggup ditembusnya dalam sekali gigitan.
17. Kucing hutan
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Mamalia
Ordo :
Carnivora
Famili : Felidae
Genus : Prionailurus
Spesies : Prionailurus bengalensis
Nama Indonesia/daerah
: Kucing hutan
Nama ilmiah : Prionailurus
bengalensis
Ciri morfologi
Ciri
umum :
Ukuran
tubuh kucing hutan hampir sama dengan kucing-kucing biasa. disebut sebagai
leopard cat lantaran bulunyanya yang mempunyai totol-totol menyerupai carak
kulit macan
tutul (leopard) meskipun secara taksonomi keduanya
berbeda genus. Kucing hutan yang ditemukan di Indonesia memiliki panjang tubuh
sekitar 46 cm dengan berat tubuh sekitar 2,2 kg dengan panjang ekor sekitar
separo dari panjang tubuhnya.
Ciri
khusus : aktif di malam hari.
Penyebaran dan habitat :
India,
Afghanistan, Nepal, Pakistan, Bangladesh, Bhutan, Brunei Darussalam, Cambodia,
Thailand, Vietnam, Myanmar, Pilipina, Laos, Malaysia, Singapura, Indonesia (Jawa, Kalimantan, Sumatera), hingga ke Jepang, Korea
Selatan, Korea Utara, Rusia, Taiwan, China, dan Hong Kong.
Makanan : Daging
Lain-lain : Masa reproduksi kucing hutan sepanjang tahun dengan masa kehamilan
sekitar 70 hari. Pada setiap kelahiran dihasilkan 2 - 4 ekor anak. Sampai 10
hari, anak kucing hutan belum dapat membuka mata. Akan tetapi begitu dapat
melihat, segera anak kucing ini dapat mencari mangsanya sendiri. Kucing betina
dibantu yang jantan di dalam mengasuh anak. Anak kucing hutan menginjak masa
dewasa kelamin ketika mencapai umur 13 bulan.
18. Kucing Emas
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Carnivora
Familia : Felidae
Genus : Felis
Spesies : Felis temminckii
Nama Indonesia/ Daerah :
Kucing Emas
Nama Ilmiah :
Felis temminckii
Ciri Morfologi :
Ciri umum :
Berat rata-rata untuk ukuran kucing dewasa jenis tersebut
sekitar 8-12 kg dengan panjang dari kepala sampai ekor mencapai 1,2 meter. Sebagaimana
saudaranya kucing biasa, binatang ini kadang-kadang terlihat belang-belang
tanpa menghilangkan warna spesifiknya.
Ciri khusus :
Bulunya berwarna keemasan, meskipun mungkin bulunya itu
juga tampak berwarna kecoklatan, abu-abu atau merah keemasan cerah. Kucing emas
ini berbeda dari kucing pada umumnya. Binatang ini lebih besar dari kucing
biasa, Bagian belakang bundaran telinganya ada garis hitam pendek. Garis putih
yang dibatasi warna putih terdapat di pipinya, yang muncul dari sudut bagian dalam
matanya. Bagian perutnya selalu berwarna lebih terang dibanding bagian
pinggulnya.
Penyebaran dan habitat :
Tibet, China, Nepal, India,
Mayanmar, Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Hewan ini dapat ditemukan mulai dari dataran rendah sampai
ketinggian 2.000 m di atas permukaan laut.
Makanan : Daging
Lain-lain : -
19. Kucing Bakau
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Carnivora
Familia : Felidae
Genus : Felis
Spesies : Felis viverrina
Nama Indonesia/ Daerah :
Kucing Bakau
Nama Ilmiah :
Felis viverrina
Ciri Morfologi :
Ciri Umum : Memiliki kelenjar mamae, memiliki ukuran dua kali lipat
dengan kucing domestik
Ciri Khusus : Ukuran kucing bakau sekitar dua
kali kucing domestik. Wajah yang memanjang dengan hidung khas yang datar.
Bagian bawah tubuh berwarna putih, dan bagian belakang telinga berwarna hitam
dengan bintik-bintik putih ditengahnya. Ada sepasang garis gelap di sekitar
tenggorokan, dan sejumlah cincin hitam di ekor. Panjang kepala sampai badan mereka
biasanya berkisar 57-78 cm (22-31 in), dengan ekor pendek 20-30 cm (7,9-12 in).
Berat kucing ini 5-16 kg (11-35 lb). Bintik hitam berjalan longitudinal di
seluruh tubuh, dan enam sampai delapan garis gelap terdapat dari belakang mata
sampai ke tengkuk. Bagian bawah bulu lebih panjang dan sering dilapis dengan
bintik-bintik. Kaki kucing bakau kurang sepenuhnya berselaput daripada macan
tutul kucing, cakar mereka tidak lengkap berselubung.
Makanan : Daging
Lain-lain : Kucing bakau sangat suka air
20. Kucing anggora
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Karnivora
Famili : Felidae
Genus : Felis
Spesies : Felis silvetris
Nama Indonesia/daerah : Kucing anggora
Nama Ilmiah :
Felis silvetris
Ciri morfologi
Ciri umum : Kucing anggora hidungnya
mancung. Ukuran badanya sedang, bertubuh panjang langsing dan relatif besar. Berkaki panjang. Berekor panjang. Berkepala membentuk
segitiga. Bertelinga lebar
dan posisinya menunjuk. Bermata besar
seperti kacang almond.
Ciri khusus : Memiliki warna hitam, putih,
coklat, tricolor atau blangtelon (putih, hitam, kuning kecoklatan), kemerahan dan
lainnya.
Penyebaran dan habitat : Ankara (Ibukota Turki)
Makanan : Daging
Lain-lain : -
21. Orang Utan Sumatera
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Primata
Famili : Hemitidae
Genus : Pongo
Spesies :
Pongo abelii
Nama Indonesia/ Daerah :
Orang Utan Sumatera
Nama Ilmiah : Pongo
abelii
Ciri
Morfologi
Ciri-ciri umum :
Hidup di hutan primer, skunder dan lahan-lahan pertanian.
Orang hutan melahirkan pada usia 7-10tahun. Orangutan adalah dua spesies
eksklusif Asia kera besar yang masih ada. Asli Indonesia dan Malaysia,
orangutan saat ini hanya ditemukan di hutan hujan Kalimantan dan Sumatera.
Diklasifikasikan dalam genus Pongo, orangutan dianggap satu spesies. Namun,
sejak 1996, mereka telah dibagi menjadi dua spesies: orangutan Borneo (P.
pygmaeus) dan orangutan sumatera (P. abelii). Selain itu, spesies Borneo dibagi
menjadi tiga subspesies. Orangutan juga satu-satunya spesies yang masih hidup
dari Ponginae subfamili, yang juga termasuk beberapa spesies lain, seperti
Gigantopithecus, yang dikenal primata terbesar. Kedua spesies memiliki genom
mereka sequencing dan mereka tampaknya telah menyimpang sekitar 400.000 tahun
yang lalu. Orangutan menyimpang dari sisa kera besar 15,7-19.300.000 tahun yang
lalu. Orangutan adalah yang paling arboreal dari kera besar dan menghabiskan
sebagian besar waktu mereka di pohon-pohon.
Ciri-ciri khusus :
Rambut mereka biasanya cokelat kemerahan, bukan rambut
cokelat atau hitam khas simpanse dan gorila. Pria dan wanita berbeda dalam
ukuran dan penampilan. Laki-laki dewasa yang dominan memiliki bantalan pipi
khas dan menghasilkan panggilan panjang yang menarik perhatian betina dan
mengintimidasi saingan. Laki-laki yang lebih muda tidak memiliki karakteristik
ini dan menyerupai wanita dewasa.
Penyebaran danHabitat :
Sumatra dan kalimantan
Makanan :
Buah-buahan
Lain-lain :
Orangutan
adalah yang paling soliter dari kera besar, dengan ikatan sosial yang terjadi
terutama antara ibu dan anak tanggungan mereka, yang tinggal bersama selama dua
tahun pertama. Buah adalah komponen yang paling penting dari diet orangutan,
bagaimanapun, kera juga akan memakan vegetasi, kulit, madu, serangga dan bahkan
telur burung. Mereka dapat hidup lebih dari 30 tahun baik di liar dan
penangkaran.
22. Lutung jawa
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Mamalia
Ordo :
Primates
Genus : Trachypithecus
Nama
Indonesia/daerah : Lutung jawa
Ciri morfologi
Ciri
umum :
Lutung
jawa yang bisa disebut juga lutung budeng mempunyai ukuran tubuh yang kecil,
sekitar 55 cm, dengan ekor yang panjangnya mencapai 80 cm. Berat tubuhnya
sekitar 6 kg.
Ciri
khusus :
Bulu
lutung jawa (Trachypithecus
auratus) berwarna hitam dan lutung betina memiliki
bulu berwana keperakan di sekitar kelaminnya. Lutung jawa hidup secara
berkelompok. Tiap kelompok terdiri sekitar 7 – 20 ekor lutung dengan seekor
jantan sebagai pemimpin kelompok dan beberapa lutung betina dewasa. Lutung
betina hanya melahirkan satu anak dalam setiap masa kehamilan. Beberapa induk
betina dalam satu kelompok akan saling membantu dalam mengasuh anaknya, namun
sering kali bersifat agresif terhadap induk dari kelompok lain.
Penyebaran dan habitat : Pulau Jawa, Bali, Lombok, Palau Sempu dan
Nusa Barung
Makanan : Dedaunan, beberapa jenis buah-buahan dan bunga
Lain-lain :
Lutung
jawa (lutung betung) merupakan satwa diurnal yang lebih banyak aktif di siang
hari terutama di atas pohon.
23. Siamang
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Primata
Famili : Hylobatidae
Genus : Hylobates
Spesies : Hylobates
syndactylus
Nama Indonesia/daerah : Siamang
Nama ilmiah :
Hylobates syndactylus
Ciri morfologi
Ciri umum : Siamang (Hylobates syndactylus) mempunyai ukuran
tubuh yang tidak proporsional karena ekstremitas bagian depan lebih panjang
daripada bagian belakang. Spesies ini juga memilki pola warna bagian ventral
hitam, ekor hitam dan bagian dorsal juga hitam. Glandula mammalia berada pada
daerah pectoral berjumlah sepasang. Siamang (Hylobates syndactylus)
mempunyai tipe gigi bonodont karena termasuk omnivora.
Ciri khusus : Siamang (Hylobates syndactylus) dapat
berukuran dua kali lebih besar dari Gibbon lainnya, tingginya mencapai 1 meter
dan beratnya 23 kilogram. Spesies ini adalah satu-satunya primata yang berada
dalam genus Symphalangus. Siamang (Hylobates syndactylus) memiliki 2
ciri khas, pertama, jari-jari di masing-masing tangannya bersatu satu sama lain
atau biasa disebut ”syndactylus”, kedua, adanya ”gular sac” (pada spesies
jantan) yang terdapat di kantung tenggorokan yang dapat menimbulkan suara resonansi
panggilan yang besar atau nyanyian pada Siamang (Hylobates syndactylus).
Penyebaran dan habitat :
Siamang (Hylobates syndactylus) habitat hidupnya di
hutan. Dapat ditemukan di Pulau Sumatera dan Semenanjung Malaya, dan secara
luas didistribusikan dari hutan pada daerah lembah sampai ke hutan Montana
Makanan :
Siamang (Hylobates syndactylus) termasuk omnivora.
Mereka lebih suka memakan buah-buahan yang sudah matang dibandingkan yang belum
matang dan daun yang muda ketimbang daun yang sudah tua. Mereka juga suka
memakan bunga-bungaan dan beberapa hewan yaitu serangga.
24. Banteng
Klasifikasi
Kelas :
Mammalia
Ordo :
Artiodactyla
Famili :
Bovidae
Genus :
Syncerus
Spesies :
Syncerus caffer
Nama
Indonesia / Daerah : Banteng
Nama
Ilmiah :
Syncerus caffer
Ciri
Morfologi
Ciri Umum :
Panjang kepala hingga bagian belakang 2,1 m –
3 m, panjang ekor 250 mm – 1,100 mm danpanjang bahu 1,000 mm – 1,700 mm. Kepala
banteng besar. Telinganya besar dan memiliki 2 tanduk. Reproduksi
terjadia saat musim hujan tergantung pada habitatnya.
Ciri Khusus :
Pada banteng jantan, dau tanduk bergabung pada
bagian kepala, dan berukuran besar. Warna rambut banteng coklat hingga hitam.
Penyebaran dan Habitat :
Penyebaran pada benua Afrika
bagian tengah, dimana dimulai dari bagian selatan Sahara hingga utara Afrika
Selatan. Habitat pada kawasan sungai, danau, dan rawa. Juga ditemukan pad
awilayah gunung, savana dan hutan tropis.
Makanan : Merupakan herbivora dan peminum air yang
kuat.
Lain – lain : Memiliki rasa
sosial yang tinggi dengan suka berjalan, tidak memiliki wilayah teritorial yang
spesifik. Banteng betina memiliki siklus estrus, dan pada masa kawin banteng
betina akan menarik perhatian banteng jantan dengan urinenya.
25. Zebra
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Mammalia
Ordo : Perissodactyla
Famili :
Equidae
Genus :
Equus
Spesies :
Equus burchellii
Nama
Indonesia / Daerah : Zebra
Nama
Ilmiah :
Equus burchellii
Ciri
Morfologi
Ciri Umum :
Badan memiliki
garis hitam putih yang berbentuk lurik. Dimana variasi lurik berbeda untuk tiap
spesies. Garis pada leher menuju badan berbentuk vertikal. Sepanjang tulang
leher hingga dekat bahu terdapat rambut – rambut berwarna hitam putih. Panjang
tubuh zebra 217 – 246 cm, dan panjang ekor 47 – 56 cm. Tinggi tubuhnya 110 –
145 cm. Tubuh zebra jantan lebih besar dan rambut lehernya lebih tebal dari
zebra betina. Ekornya berbeda dengan kuda, dimana ekor zebra pendek dan
berakhir dengan rambut hitam.
Ciri Khusus :
Garis pada bagian muka berbentuk horizontal dan vertical membentuk pola yang cantik. Beberapa garis
terlihat coklat dan memiliki bayangan coklat. Tiap
pola garis individu unik dan berfungsi sebagai pengenal karakteristik yang
mirip dengan sidik jari pada manusia.
Penyebaran dan
Habitat :
Tersebar pada
wilayah barat daya Afrika, dengan jumlah populasi terbesar di daerah Kenya dan
Tanzania. Tersebar hingga Ethiopia dan Sudan dan paling jauh di Namibia. Juga
terdapat populasinya pada daerah Uganda, Rwanda, Botswana, Zimbabwe, Zanbia,
Mozambique dan Malawi. Sedangkan habitatnya pada padang rumput, semak, dan
hutan.
Makanan : Zebra
adalah herbivora yang emmakan rumput dan dedaunan.
Lain – lain :
Hewan ini bersifat
ramah, hidup berkelompok, terdiri ata 1 jantan dan 1 – 6 betina. 6 panggilan
atau ekspresi wajah digunakan sebagai komunikasi antar individu.
26. Rubah kutub
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Mammalia
Ordo :
Karnivora
Famili :
Canidae
Genus :
Alopex
Spesies :
Alopex lagophus
Nama
Indonesia / Daerah : Rubah Kutub
Nama
Ilmiah : Alopex lagopus
Ciri
Morfologi
Ciri Umum :
Panjang
tubuh 46 – 68 cm, sedangkan ekor memiliki panjang 35 cm. Berat dari Rubah kutub
ini 3 – 8 kg. Penglihatan berkembang sangat baik dengan bola mata berwarna
gelap atau kebiruan. Memiliki rambut putih yang tebal. Memiliki cakar yang
tajam pada bagian kuku.
Ciri Khusus :
Warna rambut pada Rubah kutub ini dapat berubah sesuai dengan musim. Pada
musim panas berwarna coklat dan musim dingin berwarna putih dan sedikit kelabu.
Dapat bertahan hidup hingga suhu -500 C
Penyebaran dan
Habitat :
Terdapat pada
wilayah Artik / Kutub Utara dan habitatnya pada padang Tundra, hutan Pinus,
hutan Alpin.
Makanan :
Merupakan predator pada wilayah Artik yang memakan hewan lainnya.
Lain – lain :
Hidup soliter,
nokturnal, dan tidak mengalami hibernasi pada musim dingin.
27. Beruang kutub
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Mammalia
Ordo :
Karnivora
Famili :
Ursidae
Genus :
Ursus
Spesies :
Ursus maritimus
Nama
Indonesia / Daerah : Beruang Kutub
Nama Ilmiah : Ursus
maritimus
Ciri
Morfologi
Ciri Umum :
Tubuh beruang kutub besar dan gempal, mirip dengan
beruang coklat, kecuali ia tidak memiliki punuk bahu. Kepala relatif lebih
kecil dari kepala beruang lain dan leher yang memanjang. Tinggi beruang kutub
mencapai 1,6 m. Beruang kutub djantan dewasa memiliki berat badan antara
300-800 kg (660-1760 lbs) dan beruang kutub betina memiliki berat 150-300 kg
(330-660 lbs). Rambut hewan umumnya
memiliki penampilan putih, tetapi dapat kekuningan di musim panas karena
oksidasi atau bahkan mungkin muncul coklat atau abu-abu, tergantung pada musim
dan kondisi cahaya. Kaki depan sebagai dayung saat berenang. Betina memiliki
empat mammae fungsional.
Ciri Khusus :
Telapak
kaki belakang dan depan yang berambut untuk isolasi dan traksi sambil berjalan
di atas es dan salju. Beruang kutub memiliki kiprah plantigrade.
Penyebaran dan Habitat :
Tersebar pada
wilayah Arctic di Kutub Utara, dengan habitat pada kawasan
perairan di kutub utara.
Makanan :
Beruang
kutub adalah karnivor yang memakan hewan – hewan kutub lain, seperti ikan,
mamalia dan burung lain
28. Beruang hitam
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Mammalia
Ordo :
Karnivora
Famili :
Ursidae
Genus :
Ursus
Spesies :
Ursus americanus
Nama
Indonesia / Daerah : Beruang Hitam
Nama
Ilmiah : Ursus
americanus
Ciri
Morfologi
Ciri Umum :
Beruang hitam biasanya berwarna hitam, terutama di bagian
timur Amerika Utara. Mereka biasanya memiliki mulut yang berwarna pucat yang
kontras dengan bulu mereka lebih gelap dan kadang-kadang mungkin memiliki dada
putih. Panjang tubuh pada jantan berkisar 1.400-2.000 mm, dan 1200-1600 mm pada
betina. Panjang ekor berkisar 80-140 mm. Beruang jantan memiliki berat badan
antara 47 dan 409 kg, sedangkan betina memiliki berat antara 39 dan 236 kg. Jarak
antara gigi taring adalah sekitar 4,5 sampai 5 cm.
Ciri Khusus :
Beruang hitam dibedakan dari grizzly atau beruang coklat
(Ursus arctos)dan lainnya lewat
rambut yang tipis pada telinga mereka, punuk bahu yang lebih kecil, dan
cembung.
Penyebaran dan
Habitat :
Beruang
hitam dapat ditemukan mulai dari utara Alaska menuju timur Kanada hingga ke
bagian perbatasan Amerika Serikat dengan Meksiko. Beruang ini memiliki habitat
pada hutan dengan pohon – pohon, semak dan kaktus.
Makanan :
Bersifat
omnivor dengan memakan serangga, kacang, buah – buahan, biji – bijian
Lain – lain :
Mengalami hibernasi pada musim dingin pada wilayah
serasah daun hutan, dapat bersifat nokturnal dan diurnal sesuai dengan
ketesediaan makanan. Umumnya bersifat soliter.Beruang hitam memiliki tingkat
kecerdasan yang tinggi dan menunjukkan tingkat tinggi rasa ingin tahu dan
perilaku eksplorasi.
29. Jerapah
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Mammalia
Ordo :
Artidactyla
Famili :
Giraffidae
Genus :
Giraffa
Spesies :
Giraffa camelopardalis
Nama Indonesia/ Daerah : Jerapah
Nama Ilmiah :
Giraffa camelopardalis
Ciri
Morfologi
Ciri-ciri umum :
Pola kulit untuk jerapah individu adalah konstan
sepanjang hidup jerapah. Giraffa
Camelopardalis memiliki panjang, kaki kokoh, dengan kaki depan mereka lebih
lama daripada kaki belakang mereka. Leher jerapah terdiri atas 7 ruas vertebra.
Ekor mereka tipis dan panjang, berukuran sekitar 76-101 cm. Tanduk jerapah,
disebut ossicones, adalah tonjolan tulang ditutupi dengan kulit dan bulu.
Tanduk jerapah betina tipis dan berumbai, tanduk jerapah jantan tebal tapi
rambut yang dihaluskan oleh perdebatan.
Ciri-ciri khusus : Merupakan mamalia tertinggi di dunia.
Penyebaran
dan Habitat :
Giraffa
Camelopardalis adalah hewan
asli Afrika, terutama ditemukan selatan
Sahara ke Transvaal Timur, Natal, dan Botswana utara. Jerapah telah menghilang
dari sebagian besar Afrika barat, kecuali populasi sisa di Niger. Jerapah
mendiami kering, lahan kering. Mereka mencari daerah diperkaya dengan
pertumbuhan Acacia. Jerapah ditemukan di savana, padang rumput, atau hutan
terbuka. Karena mereka hanya sesekali minum, jerapah dapat ditemukan jauh dari
sumber air. Jerapah jantan bisa menjelajah ke daerah berhutan padat untuk
mencari lebih dedaunan
Makanan :
Hewan herbivora pemakan umbi, daun,
akar, batang dan kayu.
Lain-lain :
Jerapah adalah hewan sosial, tinggal di alam
terbuka, dengan jumlah bervariasi dari 10 sampai 20 ekor. Jerapah individu
bergabung dan meninggalkan kawanan sesuka hati. Koloni dapat mencakup semua
perempuan, semua laki-laki, perempuan dengan jerapah muda, atau campuran jenis
kelamin dan usia. Jerapah perempuan lebih sosial daripada jerapah jantan.
Individu yang terisolasi juga dapat ditemui di alam liar.
30. Beruang madu
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum :
Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Karnivora
Famili : Ursidae
Genus : Helarctos
Spesies : Helarctos malayanus
|
Nama
Indonesia / Daerah : Beruang Madu
Nama
Ilmiah : Helarctos
malayanus
Ciri
Morfologi
Ciri Umum :
Helarctos malayanus mempunyai
pola warna tubuhnya pada bagian dorsal
dan ventral berwarna hitam sedangkan pectoral berwarna kuning. Ukuran tubuhnya
besar dengan glandula mammae yang terletak dibagian pectoral.
Ciri Khusus :
Helarctos malayanus termasuk
vivipar, melahirkan di sarang yang berbentuk gua atau lubang pepohonan dimana bayi yang
terlahir tanpa bulu dan masih sangat lemah dapat bertahan hidup. Bayi akan
tetap tinggal di sarang sampai
ia mampu berjalan bersama induknya mencari makanan. Bayi beruang madu di duga
hidup bersama induknya hingga berusia dua tahun dan kemudian mulai hidup secara
mandiri.
Penyebaran
dan Habitat :
Helarctos malayanus hidup
di hutan-hutan primer, hutan sekunder dan sering juga di lahan-lahan pertanian,
mereka biasanya berada di pohon pada ketinggian 2 - 7 meter dari tanah, dan
suka mematahkan cabang-cabang pohon atau membuatnya melengkung untuk membuat
sarang. Habitat beruang madu terdapat pada hutan tropis Asia Tenggara, tepatnya
di Kalimantan, Sumatera, Cina Selatan, Burma, dan Semenanjung Malaya.
Makanan :
Helarctos malayanus berdasarkan
makanannya mempuyai tipe gigi secodont. Binatang omnivora yang
memakan apa saja di hutan. Mereka memakan aneka buah-buahan dan tanaman hutan
hujan tropis, termasuk juga tunas tanaman jenis palem. Mereka juga memakan serangga, madu, burung, dan binatang kecil lainnya. Apabila beruang
madu memakan buah, biji ditelan utuh, sehingga tidak rusak, setelah buang air
besar, biji yang ada di dalam kotoran mulai tumbuh sehingga beruang madu
mempunyai peran yang sangat penting sebagai penyebar tumbuhan buah berbiji
besar seperti cempedak, durian, lahung, kerantungan dan banyak jenis lain.
Lain –
lain :
Helarctos malayanus aktif
di malam hari
atau disebut juga dengan makhluk nokturnal, mereka menghabiskan waktu di tanah dan
memanjat pepohonan untuk mencari makanan.Kecuali betina dengan
anaknya, beruang madu umumnya bersifat soliter. Mereka tidak berhibernasi sebagaimana
spesies beruang lainnya karena sumber pakannya tersedia sepanjang tahun. Dalam
satu hari seekor beruang madu berjalan rata-rata 8 km untuk mencari
makanannya.Perilaku beruang madu yakni menggali dan membongkar juga bermanfaat
untuk mempercepat proses penguraian dan daur ulang yang sangat penting untuk
hutan hujan tropis. Beruang madu juga sangat berperan dalam meregenerasi hutan sebagai
penyebar biji buah-buahan, dan terkenal sebagai pemanjat pohon yang
ulung. Sifatnya pemalu, hidup penyendiri, aktif di siang hari dengan kebutuhan
wilayah jelajah yang luas.
31. Beruang Kodiak
Klasifikasi
Kelas :
Mammalia
Ordo :
Carnivora
Famili :
Ursidae
Genus :
Ursus
Spesies :
Ursus arctos
Nama Indonesia/ Daerah :
Beruang Kodiak
Nama Ilmiah : Ursus
arctos
Ciri
Morfologi
Ciri-ciri umum :
Salah satu yang terbesar dari karnivora yang hidup,
beruang grizzly memiliki panjang 1 sampai 2,8 meter dari kepala sampai pantat
dan ekornya yang panjang 65-210 mm. Dapat menjulang di ketinggian
mengintimidasi 8 kaki ketika berdiri tegak di atas kaki belakang mereka.
Rentang berat badan dari 80 menjadi lebih dari 600 kg. Jarak antara gigi taring
adalah 6-8 cm. Rambut biasanya coklat gelap, tetapi bervariasi dari krim untuk
hampir hitam.
Ciri-ciri khusus :
Beruang coklat sangat kuat dan memiliki daya tahan yang
baik, mereka bisa membunuh sapi dengan satu pukulan, berlari lebih cepat kuda,
outswim atlet Olimpiade, dan tarik rusa mati menanjak.
Penyebaran
dan Habitat :
Ditemukan di kawasan Amerika Serikat dengan habitat pada
hutan daerah pegunungan dan daerah bersalju, tundra, taiga, savana.
Makanan : Merupakan karnivora yang memakan daging,
ikan dan hewan lain.
Lain-lain :
Ursus
arctos adalah individu yang aktif pada setiap saat sepanjang hari, tetapi
umumnya mencari makan di pagi dan sore
hari dan beristirahat di sampul padat dari hari ke hari. Beruang kodiak dapat
menggali depresi dangkal di mana untuk berbohong. Gerakan musiman Arctos ursus telah diamati, dengan
individu kadang-kadang perjalanan ratusan kilometer selama musim gugur untuk
menjangkau daerah-daerah persediaan makanan yang menguntungkan, seperti salmon
sungai dan daerah produksi berry tinggi.
32. Urial
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artodactyla
Famili : Bovidae
Genus : Ovis
Spesies : Ovis orientali
Nama Indonesia/ Daerah : Urial
Nama Ilmiah : Ovis orientali Ciri Morfologi
Ciri
Umum :
Tanduknya
yang melengkung dan memiliki janggut yang panjang.
Ciri-ciri
khusus :
Warna rambut domba
urial coklat kemerah-merahan, rambut akan mengalami pemudaran sepanjang musim
dingin. Domba jantan mempunyai tanduk besar mengeriting keluar sampai ke
belakang kepala. Tanduk dari jantan dapat tumbuh sampai 1 meter
Penyebaran dan Habitat :
Urial ditemukan di
daerah Asia pusat dari Iran dan Kazakhstan ke Balochistan dan Ladakh
dengan habitat pada padang rumput
Makanan : Merupakan hewan herbivora yang memakan dedauan,
tumbuh – tumbuhan
Lain – Lain : Rambutnya
menghasilkan woll dfengan kualitas yang baik
33. Domba Mouflon
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Artodactyla
Famili : Bovidae
Genus : Ovis
Spesies :
Ovis musimon
Nama Indonesia/ Daerah :
Domba Mouflon
Nama Ilmiah : Ovis musimon
Ciri Morfologi
Ciri-ciri
umum :
Domba Mouflon jantan
dan betina bertanduk, tapi tanduk domba Mouflon jantan lebih besar. Tanduk
domba Mouflon yang melingkar berpilin biasanya mencapai panjang sekitar 64 cm,
dan melengkung ke belakang di atas kepalanya. Tanduk domba Mouflon tidak
merentang keluar pada bagian ujungnya sebagaimana kebanyakan tanduk domba liar.
Ukuran tanduk domba Mouflon jantan menentukan statusnya di dalam kelompoknya.
Ciri-ciri
khusus :
Umumnya warna rambut
ialah coklat kemerah-merahan . Pada Domba jantan terdapat tanduk yang besar.
Tinggi bagaian depan domba ini ialah berkisar 90 cm dengan berat badan
sekitar 50 kg untuk domba jantan dan 35 kg untuk domba betina. Pemanfaatan
domba ini ialah pada penggunaan dagingnya
Penyebaran dan Habitat :
Iraq utara dan daerah iran dan hidup pada padang rumput.
Makanan :
Rumput dan Dedaunan semak
Lain – Lain : Memiliki
tanduk seperti bulan sabit yang meruncing danpanjang
34. Domba
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Mammalia
Ordo :
Artoodactyla
Famili :
Bovidae
Genus :
Ovis
Spesies : O. dalli
Nama Indonesia/ Daerah :
Domba
Nama Ilmiah : O. dalli
Ciri Morfologi
Ciri-ciri
umum : Memiliki tanduk yang
mengkelok kearah depan.
Ciri-ciri
khusus : Warna
kulit mulai
dari putih ke batu tulis berwarna
coklat dan memiliki tanduk
melengkung coklat kekuningan.
Penyebaran dan Habitat : Ovis dalli, adalah spesies domba
asli barat laut Amerika
Utara,
yang hidup pada habitat di kawasan pegunungan.
Makanan : Merupakan herbivora yang memakan daun
daunan, rumput, akar, batang.
Lain – lain :
Ovis dalli memiliki sistem sosial yang berkembang dengan baik.
Domba hidup dalam kawanan dengan domba lainnya, domba, yearlings dan domba
jantan dewasa. Interaksi agresif antara wanita dewasa jarang terjadi, tetapi
memang terjadi, terutama dalam kasus-kasus konflik makan atau situs tempat
tidur. Domba betina tua biasanya memenangkan konfrontasi seperti itu karena
tanduk mereka lebih besar. Kadang menyeruduk tidak terjadi, tapi tidak dengan
tanduk bentrok, seperti dalam konflik antara domba jantan.
35. Kalong
Klasifikasi :
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Mamalia
Ordo :
Chiroptera
Famili : Pteropodidae
Genus : Pteropus
Spesies : Pteropus vampyrus
Nama Indonesia/daerah : Kalong
Nama ilmiah : Pteropus vampyrus
Ciri morfologi
Ciri umum :
Ciri khusus :
Makanan :
Buah-buahan
Lain-lain : -
36. Unta
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Mamalia
Ordo :
Artiodactyla
Famili :
Camelidae
Genus :
Camelus
Spesies : Camelus dromedarius
Nama Indonesia/daerah : Unta
Nama ilmiah : Camelus
dromedarius
Ciri morfologi
Ciri
umum :
Unta
punuk satu (Camelus dromedarius) mempunyai ukuran tubuh yang
proporsional karena antara ekstremitas dengan bagian tubuh yang lain seimbang.
Spesies ini mempunyai pola warna bagian ventral coklat muda dan bagian dorsal
coklat muda. Glandula mammalianya terletak didaerah pelvis. Unta punuk satu (Camelus
dromedarius) mempunyai tipe gigi lophodont.
Ciri
khusus :
Unta
punuk satu (Camelus dromedarius) mempunyai tubuh yang berwarna coklat
muda atau krem. Spesies ini mempunyai leher yang agak panjang dan satu punuk
yang berada pada bagian dorsal atau punggung. Banyak orang mengira punuknya
menyimpan air, tapi sebenarnya tidak. Punuk tersebut menyimpan lemak khusus,
yang pada suatu saat bisa diubah menjadi air dengan bantuan oksigen hasil
respirasi. Satu gram lemak yang ada pada punuk unta bisa diubah menjadi satu
gram air.
Penyebaran dan habitat :
Makanan : Dedaunan dan rerumputan
Lain-lain :
Unta
punuk satu (Camelus dromedarius) mempunyai kebiasaan minum hingga 120
liter air sekaligus. Namun, jika sedang melakukan perjalanan, mereka mampu
untuk tidak makan dan minum selama beberapa hari.
37. Kuda nil
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Mamalia
Ordo :
Artiodactyla
Famili :
Hippopotamidae
Genus : Hippopotamus
Spesies : Hippopotamus amphibius
Nama Indonesia/daerah : Kuda nil
Nama ilmiah :
Hippopotamus amphibius
Ciri
morfologi
Ciri umum :
Kuda nil adalah mamalia berkaki pendek, tubuhnya seperti
tong, dan mulutnya besar. Ia merupakan binatang darat terbesar kedua. Ada dua
spesies kuda nil, yang besar dan yang kerdil. Keduanya hidup di Afrika. Yang
besar beratnya bisa mencapai 3.629 kg dan panjangnya 4,6 meter. Yang kerdil
3.629 kg dan panjangnya 4,6 meter. Yang kerdil beratnya kira-kira 181 kg.
Ciri khusus :
Kuda nil Memiliki tubuh yang besar dan kuat, Kulit kuda
nil berwarna kelabu gelap. Kuda Nil juga memiliki gading yang besar yang
berfungsi untuk melindungi dari predator. Mamalia air adalah jenis binatang
menyusui yang sebagian besar hidupnya dilakukan di air.
Penyebaran
dan habitat :
Makanan
: Berbagai jenis tanaman dan dedaunan
Lain-lain
:
Kuda nil selalu menyendiri
saat mencari pakan, berjalan menjahui temapat berkubang dan akan dapat kembali
dalam suasana gelap dengan menciumi bau bekas kotoran yang ditinggalkan, Satwa
ini punya kemampuan yang amat baik dalam berenang dan menyelam.
38. Hartebeest Antelop
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Mammalia
Ordo :
Artiodactyla
Famili :
Bovidae
Genus :
Alcelaphus
Spesies :
Alcelaphus buselaphus
Nama
Indonesia/daerah : Hartebeest
Antelop
Nama
Ilmiah : Alcelaphus buselaphus Ciri
Morfologi
Ciri Umum :
Panjang tubuh
antelop antar 1,5 – 2,45 m, panjang ekor antara 300 – 700 mm dan tinggi bahu
sekitar 1,1 – 1,5 m. Memiliki kaki yang panjang, badan tipe pemanjat, ekor yang
berumbai. Panjang rambut pada tubuh sekitar 25 mm. Memiliki tanduk berjumlah
dua denganpanjang kurang lebih 700 mm.
Ciri Khusus :
Memiliki kelenjar besar di bawah mata. Memiliki pola rambut yang berwarna
pucat pada sekitaran pantat, dada dan bagian wajah yang berfungsi untuk menarik
perhatian lawan jenis dan mencegah predator.
Penyebaran dan Habitat :
Antelop berasal
dari padang rumput di wilayah benua Afrika, dimana tersebar dari daerah Maroko
hingga barat daya Tanzania dan selatan Kongo, lalu menuju selatan Angola hingga
ke Afrika Selatan. Namun sekarang hanya ditemukan di sebagian wilayah Botswana,
Namibia, Ethiopia, Tanzania dan Kenya. Sedangkan habitat dari antelop ini
adalah pada padang rumput, semak dan savana Afrika.
Makanan :
Antelop adalah herbivora yang memakan rumput, semak dan dedaunan.
Lain – lain :
Antelop adalah
binatang yang mampu bersosialisasi baik dengan hewan lainnya. Terdapat 4
kelompok dari hewan ini, yaitu jantan dewasa yang menguasai teritorial, jantan
dewasa yang tidak memiliki wilayah teritorial, kelompok jantan muda dan
kelompok betina muda dan dewasa. Terdapat 5 – 12 antelop betina dengan jumlah 4
generasi keturunan dalam suatu kelompok. Antelop mampu berlari dengan kecepatan
70 – 80 km/ jam. Pada umumnya antelop jantan akan kehilangan teritorialnya
setelah 7 -8 tahun.
39. Tapir
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Perissodactyla
Famili :
Tapiridae
Genus : Tapirus
Spesies : Tapirus indicus
Nama Indonesia/daerah : Tapir
Nama Ilmiah : Tapirus indicus
Ciri
morfologi
Ciri umum : Tapir dewasa bisa mempunyai panjang tubuh
sampai 225 cm.
Ciri khusus :
Hidungnya yang memanjang menyerupai belalai pendek.
Hidung ini selalu didekatkan ke tanah pada saat berjalan. Tubuh tapir terdiri
dari dua warna, yaitu warna hitam di bagian kepala sampai dengan kaki dan juga
warna putih yang berada di bagian punggung. Satu keunikan lain yang dimiliki
tapir adalah jumlah jumlah kaki yang ada di bagian depan dan belakang. Di
bagian depan, tapir memiliki empat ruas jari, sedangkan pada kaki bagian
belakang hanya terdapat tiga ruas jari. Selain itu, ukuran kaki tapir bagian
belakang mempunyai ukuran yang lebih besar daripada kaki bagian depan.
Penyebaran
dan habitat :
Di Asia Tenggara meliputi bagian selatan Burma, Thailand
bagian selatan, Semenanjung Malaysia dan Indonesia.
Makanan
: Dedaunan muda, semak atau pepohonan kecil
Lain-lain
:
Aktivitasnya lebih banyak pada malam hari (nokturnal). Aktivitas makan biasanya dilakukan sambil tetap terus
berpindah dalam jalur yang berpindah-pindah. Jangkauan jelajah tapir sangat
luas karena mereka cenderung berjalan jauh untuk menemukan lokasi yang kaya
garam mineral. Saat musim kawin para pejantan akan berkumpul dalam satu wilayah
dan saling berusaha untuk menarik perhatian tapir jantan. Meskipun tapir
merupakan hewan yang hidup di darat, namun tapir memiliki kemampuan yang cukup
bagus dalam berenang dan mampu menyelam di dalam air dalam waktu yang cukup
lama.
40. Binturung hitam
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Mammalia
Ordo :
Carnivora
Famili :
Vivenidae
Genus :
Arctictis
Spesies :
A. binturong
Nama Indonesia/ Daerah : Binturung hitam /
Black binturung
Nama Ilmiah :
Arctictis binturung
Ciri Morfologi
Ciri-ciri umum :
Binturung (Arctictis binturong) adalah sejenis musang bertubuh besar, anggota suku
Viverridae. Barangkali karena karnivora berbulu hitam lebat ini bertampang mirip beruang yang
berekor panjang, sementara juga berkumis lebat dan panjang seperti kucing (bear: beruang; cat: kucing).
Ciri-ciri khusus :
Pandai memanjat dan melompat dari dahan ke dahan,
binturung biasanya bergerak tanpa tergesa-gesa di atas pohon. Ekornya digunakan
untuk keseimbangan, atau kadang-kadang berpegangan manakala sedang meraih
makanannya di ujung rerantingan. Cakarnya berkuku tajam dan melengkung,
memungkinkannya untuk mencengkeram pepagan dengan kuat. Kaki belakangnya dapat
diputar ke belakang untuk memegang batang pohon, sehingga binturung dapat turun
dengan cepat dengan kepala lebih dulu.
Penyebaran dan Habitat : Indonesia (Sumatra,
jawa, Kalimantan), Tiongkok Selatan, Burma, Indochina,
Semenanjung Malaya. Habitatnya di hutan-hutan primer, skunder dan tepi-tepi
hutan/ di kebun
Makanan :
Daging, buah-buahan masak, pucuk daun tumbuhan.
Lain-lain : Hidup secara soliter dan perenang dan
penyelam yang handal. Merupakan hewan nokturnal.
41. Babi hutan
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Mammalia
Ordo :
Artiodactyla
Famili :
Suidae
Genus :
Sus
Spesies :
Sus verrucosus
Nama Indonesia/ Daerah : Babi Hutan
Nama Ilmiah :
Sus verrucosus
Ciri Morfologi
Ciri-ciri
umum :
Jenis babi hutan yang umum dijumpai merusak tanaman
kelapa sawit
Ciri-ciri
khusus :
Mempunyai garis putih di
moncongnya, anak-anaknya berwarna coklat bergaris-garis terang,
Penyebaran dan Habitat :
Di Jawa dan Sulawesi, Sumatera dan Kalimantan dengan habitat pada hutan sekunder.
Makanan :
Merupakan
omnivora yang memakan buah sawit yang
sudah membrondol di tanah, dan tandan buah di pohon, memakan kacang, bangkai, sampah, dll.
Lain –
Lain :
Kebanyakan babi merupakan hewan nokturnal. Hewan-hewan
ini sangat sosial. Para betina dan anak-anak mereka saat ini semua dapat
ditemukan bersama-sama, tapi laki-laki dewasa tetap soliter kecuali peternakan.
42. Landak mini
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kingdom : Animalia
Phylum :
Chordata
Class :
Mammalia
Ordo
: Rodentia
Family :
Erinaceidae
Genus :
Atelerix
Spesies : Atelerix albiventris
Nama Indonesia/daerah :
Landak mini
Nama ilmiah : Atelerix albiventris
Ciri morfologi
Ciri umum : Berat rata-rata mereka antara 1/2 ponds
sampai 1 1/2 pounds dengan panjang mencapai 8 inchi.
Ciri khusus : Mamalia kecil dengan bentuk fisiknya yang
cenderung oval/bulat dengan duri dibagian kepala dan punggungnya, dimana duri
tersebut adalah rambut tebal yang berongga keras. Landak mini memiliki hidung runcing, dan mata
yang agak menonjol terletak di sisi samping-samping wajah. Telinga mereka
biasanya bulat, meskipun dalam beberapa spesies, bisa jadi memanjang, dan
terletak tinggi di sisi samping-samping kepala. Memiliki ekor yang kecil dan
pendek, dan secara fungsional sangat minim digunakan.
Penyebaran dan habitat :
Pada dasarnya penyebaran landak mini banyak
di temukan di benua Eropa, Asia, Afrika, dan Australia.
Makanan : Organisme yang makanannya adalah serangga dan
hewan kecil lainnya
Lain-lain : Untuk melindungi dirinya, mereka akan
menggulungkan tubuhnya menjadi sebuah bulatan layaknya bola kemudian semua
durinya akan ditegakkan dan berada disisi luar.
43. Babi rusa
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Mamalia
Nama Indonesia/daerah :
Babirusa
Ciri morfologi
Ciri umum : Panjang tubuh sekitar 87 sampai 106 cm,
tingginya hanya mencapai 65-80 cm, berat tubuh mencapai 90 kg.ukuran badannya
jauh lebih besar dari babi biasa.
Ciri khusus : Babi rusa juga punya taring panjang yang
mencuat ke atas menembus moncongnya. Fungsi dari taring ini belum diketahui dengan
pasti, karena struktur taring ini sangat rapuh sehingga tidak dapat digunakan untuk
pertarungan antar jantan. Babirusa betina memiliki 2 bari payudara untuk menyusui bayi babi yang baru lahir, waktu pemberian susu
kepada bayi babi adalah selama 6-8 bulan.
Penyebaran dan habitat : Habitat dari hewan ini meliputi hutan
hujan tropis
di tepi sungai dan kolam yang tertutup vegetasi. Hewan ini banyak terdapat di sekitar Pulau
Sulawesi, Pulau Togian, Malenge, Sula, Buru dan Maluku.
Makanan :
Hewan
ini suka sekali makan buah-buahan dan tumbuhan seperti mangga, jamur dan
dedaunan.
Lain-lain : Hewan ini mencari makan pada malam hari, agar
terhindar dari binatang buas yang sering menyerang. Sebenarnya babi rusa
termasuk hewan yang pemalu. Tapi, ia bisa menjadi buas kalau ada yang
mengganggunya. Babirusa ini dapat bertahan hingga berumur 24 tahun.
44. Tikus raksasa
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Famili : Caviidae
Genus : Hydrochoerus
Spesies : Hydrochoerus
hydrochaeris
Nama Indonesia/daerah :
Tikus raksasa/kapibara
Nama ilmiah :
Hydrochoerus hydrochaeris
Ciri morfologi
Ciri umum : Kulitnya ditumbuhi bulu kasar berwarna coklat
kemerahan pada tubuh bagian atas dan berwarna coklat kekuningan ke arah bawah
(perut).
Ciri khusus :
Mempunyai bentuk lingkar badan agak bulat dan kepala
pendek. Kapibara dewasa memiliki panjang antara 107 – 134 cm dan tinggi badan
50 – 64 cm dari permukaan tanah. Seekor kapibara dewasa memiliki bobot antara
35 – 66 kg. Satwa ini memiliki kaki yang agak berselaput dan ekor yang tidak
tumbuh sempurna. Kaki-kaki belakangnya sedikit lebih panjang dari kaki-kaki
depannya. Kapibara betina sedikit lebih berat dari kapibara jantan. Kapibara
memiliki moncong yang tumpul dengan mata, hidung dan telinga berada di bagian
atas kepala. Seperti hewan pengerat lainnya, gigi-gigi depan kapibara dapat
tumbuh terus-menerus sehingga harus terus digunakan untuk makan dan mengerat.
Penyebaran dan
habitat : Kapibara dapat ditemukan di daerah Timur Andes dari
wilayah Kanal Panama sampai daerah utara Kolombia dan Venezuala, Uruguay, dan
Provinsi Buenos Aires di Argentina.
Makanan : Makan rumput dan tanaman air.
Lain-lain : Kapibara hidup secara berkelompok yang
mencapai jumlah seratus ekor dalam satu kawanan. Biasanya kapibara ditemukan
dalam kelompok 10 – 20 ekor.
45. Landak
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Mammalia
Ordo : Rodentia
Famili :
Hystricidae
Genus :
Hystrix
Spesies :
Hystrix africaeaustralis
Nama Indonesia / Daerah : Landak
Nama Ilmiah :
Hystrix africaeaustralis
Ciri Morfologi
Ciri Umum :
Landak Afrika Selatan adalah binatang
pengerat terbesar di wilayah mereka. Berat betina, rata-rata, sekitar satu
kilogram lebih berat daripada laki-laki dan lebih besar ukurannya. Rambut
landak datar dan memiliki duri di bagian belakang posterior dan panggul. Rambut
berwarna coklat keabuan. Beda antara duri – duri tersebut adalah pada ketebalan
dan panjangnya yang mencapai panjang 30 – 50 cm.
Ciri Khusus :
Duri yang berwarna putih dan coklat dapat naik
jika merasa terancam. Beberapa duri pada
ekor yang berlubang dan membuat suara berderak saat digoyangkan. Landak Afrika
Selatan juga memiliki kumis mobile yang sangat panjang.
Penyebaran dan Habitat :
Ditemukan di sub-Sahara Afrika, termasuk
gurun pesisir barat daya dengan habitat pada bukit – bukit berbatu.
Makanan : Merupakan herbivor, yang memakan akar,
bunga, kulit kayu dan kayu
Lain – lain :
Landak Afrika
Selatan adalah hewan nokturnal, walaupun juga dapat dilihat pada siang hari.
Landak Afrika Selatan digambarkan sebagai makhluk baik soliter atau hidup dalam
kelompok keluarga kecil. Mereka tinggal di klan dengan enam anggota keluarga di
mana kedua orang tua memberikan perawatan jangka panjang untuk anaknya.