1.
Burung
unta
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo :
Struthniformes
Famili :
Strurhtionidae
Genus :
Struthio
Spesies
: Struthio
camelus
Nama
Indonesia/daerah : Burung unta
Nama Ilmiah : Struthio
camelus
Ciri Morfologi
Ciri
umum :
Burung unta merupakan burung terbesar &
terberat di dunia. Tinggi maksimalnya mencapai 2,7 m, sementara berat
maksimalnya mencapai 181 kg. Sebagai akibat dari ukurannya yang besar &
rentang sayapnya yang kecil, burung unta pun tidak bisa terbang. Namun hal
tersebut bukan masalah bagi burung unta karena burung ini dibekali dengan
kemampuan berlari yang sangat cepat. Burung unta merupakan burung darat
tercepat di dunia & bisa berlari hingga kecepatan 70 km/jam!
Ciri
Khusus :
Berkat
kemampuannya berlari cepat, burung unta bisa menghindar dari terkaman
hewan-hewan pemangsanya yang mencakup kucing besar Afrika & hyena. Namun
berlari bukanlah satu-satunya metode pertahanan yang dimiliki oleh burung unta.
Burung unta kerap duduk sambil merebahkan kepalanya di permukaan tanah sehingga
dari kejauhan, burung yang bersangkutan terlihat seperti gundukan tanah. Jika
terpojok, burung unta juga bisa melawan dengan cara menendang & mencakar.
Dan berbeda dengan anggapan umum, burung unta TIDAK mengubur kepalanya dalam
tanah untuk mempertahankan diri.
Penyebaran dan habitat : benua afrika dan asa barat
Makanan : Dedaunan, akar-akaran, biji-bijian dan
buah, serangga, hewan kecil
Lain-lain :
Untuk membantu menggiling
makanannya, burung unta kerap menelan bebatuan kecil.
2.
Casuarius unappendiculatus
Kingdom: Animalia
Filum : Chordata
Kelas
: Aves
Ordo : Cassuariformes
Famili : Casuariidae
Genus : Casuarius
Spesies
: Casuarius unappendiculatus
Nama Indonesia/daerah : Kasuari
gelambir satu / Cassowary
Nama Ilmiah : Casuarius
unappendiculatus
Ciri Morfologi
Ciri
umum :
Spesies
ini memiliki ciri umum, mahkota membentuk bidang segitiga, wajah dan kepala berwarna biru
dengan leher merah berbercak kuning dibagian belakang.Berbulu lebat, dan
memiliki tinggi badan 160 cm dengan berat badan 55-85 kg. Burung kasuari
bergelambir tunggal memiliki panjang kaki 45 cm. Kulit leher dan kepalanya
tidak berbulu, panjang gelambirnya adalah sekitar 3 cm, yang berwarna kuning
menggantung ke bawah. Burung ini tidak bersayap, hidup soliter. Hewan ini
termasuk ke dalam golongan fruktifora atau hewan pemakan buah-buahan. Burung
ini memiliki paruh dan sepasang telinga. Berkembang biak dengan cara ovipar
atau bertelur.
Ciri
Khusus :
Kasuari
gelambir tunggal memiliki gelambir tunggal pendek berwarna kemerahan. Kaki burung Kasuari
sangat panjang dan kuat. Kaki ini menjadi senjata utama burung langka dan
dilindungi ini. Kaki burung Kasuari mampu menendang dan merobohkan
musuh-musuhnya, termasuk manusia, hanya dengan sekali tendangan.
Penyebaran dan habitat :
Penyebarannya sangat luas meliputi Papua
bagian utara, pulau salawati dan pulau Yapen-Serui. Habitatnya di daerah hutan
hujan atau hutan rawa, terutama di dataran rendah
Makanan : Buah-buahan dan umbi-umbian
Kebiasaan :
Seekor
kasuari betina kawin dengan lebih dari satu kasuari jantan.Masa kawin terjadi
selama musim panas dan musim bertelur betina meletakkan 3-6 telur berwarna
kehijauan dalam sarang dari daun-daunan pada pangkal sebuah pohon. Betina pergi
ke hutan meninggalkan sang jantan yang akan mengerami dan menjaga anak-anaknya
dari predator. ± 7 minggu sang jantan mengerami telur dan menjaga anaknya
setelah menetas
3.
Casuarius casuarius
Kelas :
Aves
Ordo : Cassuariformes
Famili : Casuariidae
Genus : Casuarius
Spesies
: Casuarius casuarius
Nama Indonesia/daerah : Kasuari gelambir ganda/ Cassowary
Nama Ilmiah : Casuarius casuarius
Ciri Morfologi
Ciri
umum :
Memiliki
kaki yang besar dengan tiga buah jari
pada masing- masing kakinya.Jari-jari kaki berbahaya karena dilengkapai cakar
yang sangat tajam. Memiliki tinggi 1,5 –1,8 meter. Kulit leher dan kepala
berwarna biru keunguan bercampur merah dan kuning. Bermahkota tinggi dan tebal
membentuk kurva.
Ciri Khusus :
Pada
Kasuari Gelambir Ganda terdapat dua buah gelambir berwarna merah pada lehernya
dengan kulit leher berwarna biru,di atas kepalanya kasuari memiliki tanduk yang
tinggi berwarna kecokelatan. Burung betina serupa dengan burung jantan, dan
biasanya berukuran lebih besar dan lebih dominan.
Penyebaran dan habitat :
Kasuari gelambir ganda sering terdapat
dipinggiran hutan dan sabana. Penyebarannya meliputi Papua bagian Barat,
Tenggara dan Selatan,Kepulauan Aru dan Australia Timur Laut
Makanan :
Buah-buahan dan Umbi-umbian
Kebiasaan :
Burung
kasuari biasanya hidup sendiri, berpasangan hanya pada waktu musim berbiak.
Anak burung dierami dan dibesarkan oleh burung jantan.
4.
Ayam hutan merah
Kingdom: Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Aves
Ordo : Galliformes
Famili : Gallidae
Genus : Gallus
Spesies : Gallus gallus
Nama
Indonesia/daerah : Ayam hutan merah
Nama Ilmiah : Gallus
gallus
Ciri Morfologi
Ciri umum : Karakteristik dari Gallus antara lain adalah tubuh ditutupi oleh bulu, homoiothermal, alat
gerak bagian depan berupa sayap untuk terbang, alat gerak bagian belakang
digunakan untuk berjalan, kaki dipenuhi sisik, pada bagian mulut terdapat paruh
dan gigi.
Ciri Khusus : Warna bulu pada ayam jantan dilapisi lapisan hijau di
permukaan atasnya, sedangkan pada ayam betina berwarna cokelat
kekuningan.Jengger hanya satu (single comb)dan permukaan jenggernya licin serta
rata atau tidak bergerigi.Pial satu helai dan terletak di antara kedua belah
tulang rahang bawah.Bulu ekor utama sebanyak 16 helai.Bulu leher pada jantan
bulat dan pendek-pendek
Penyebaran
dan habitat :
Indonesia ( Sumatera dan Jawa ), Pakistan, India, Malaysia
Makanan : Voer, biji-bijian sayuran,serangga dan
buah-buahan
Kebiasaan :
Dewasa : 1-2 tahun, Bertelur :8-10 butir, Menetas : 19-21 hari
5.
Pheasant lady
Kingdom: Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Aves
Ordo :
Galliformes
Famili :
Phasianidae
Genus : Chrysolophus
Spesies : Chrysolophus
amherstiae
Nama Indonesia/daerah :
Pheasant lady
Nama Ilmiah : Chrysolophus
amherstiae
Ciri Morfologi
Ciri
umum :
Lady Amherst Pheasants merupakan
dimorfisme seksual, yang berarti bahwa jantan dan betina memiliki penampilan yang berbeda.Jantan dewasa yang berwarna-warni, dengan hijau, biru, putih
dan kuning pada bulu tubuh dan
terdapat garis-garis hitam. Kepala dihiasi dengan penutup kemerahan.Iris mata berwarna kuning terang. Sedangkan bulu pada
Lady Amherst Pheasant betina
lebih sederhana, bulu berwarna coklat di bagian atas.
Ciri
Khusus :
Khas dari
Lady Amherst Pheasant
adalah leher putih
dari mahkota sampai ke leher,bulu di bagian belakang menunjukkan pola hitam dan hampir semua pada
bulu ekor. Ekor cukup panjang dan
sampai sekitar dua pertiga dari total panjang tubuh. Bulu atas putih, lebih
rendah cenderung lebih keabu-abuan
dan ada beberapa bulu oranye .
Penyebaran dan habitat :
Spesies ini
endemik ke China dan
Myanmar, hewan ini menghuni kawasan hutan dan semak bamboo.
Makanan : Voer,biji-bijian,buah-buahan,sayuran dan serangga
Kebiasaan : Dewasa 2 tahun,
bertelur 6-12 butir, menetas: 23-24 hari
6. Pheasant perak
Kingdom: Animalia
Filum :
Chordata
Kelas
: Aves
Ordo : Galliformes
Famili : Pheasinidae
Genus : Lophura
Spesies : Lophura nycthemera
Nama Indonesia/daerah
: Pheasant perak
Nama Ilmiah : Lophura nycthemera
Ciri Morfologi
Ciri umum :
Lophura diardi juga
dikenal Sejati Perak yang beukuran besar
sekitar 80 cm,memiliki jambul hitam panjang, dagu dan tenggorokan hitam, dengan
perut kebiruan-hitam mengkilat. Seluruh tubuh putih, dengan banyak garis-garis
hitam. Ekornya dapat cukup panjang, dengan tengah pada bulu putih. Salah satu
ciri paling nyata adalah terang jengger wajah merah yang digunakan selama musim
kawin.
Ciri
Khusus :
Jantan memiliki bulu
abu-abu dengan kulit
yang luas merah wajah, kaki merah dan kaki,
hias bulu jambul
hitam, coklat kemerahan iris dan panjang ekor
kehitaman melengkung. Betina seekor burung coklat dengan sayap kehitaman dan
bulu ekor.
Penyebaran dan habitat :
China,
Burma, Thailand, Vietnam, Kamboja, habitat beragam, baik padang rumput dan
bambu, hutan cemara.
Makanan : Voer,
biji-bijian, sayuran, buah dan serangga
Kebiasaan :
Dewasa : 2 tahun, Bertelur : 4-6 butir, Menetas : 25-26 hari
7.
Pelikan
Kingdom: Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Aves
Ordo : Pelecaniformes
Famili : Pelecanidae
Genus : Pelecanus
Spesies
: Pelecanus occidentalis
Nama Indonesia/daerah : Pelikan
Nama Ilmiah : Pelecanus occidentalis
Ciri Morfologi
Ciri umum :
Burung
air yang sangat besar, mempunyai berat badan berkisar antara 4,5-11 kg, dengan
rentangan sayap 2,75 m .Burung Pelikan ini berwarna putih atau sebagian besar
putih. Sayap dan ekor sebagian berwarna hitam. Perbedaan
morfologi antara jantan dan betina kurang jelas, sehingga cukup sulit
membedakan antara pelikan jantan dan pelikan betina. Meski demikian, jika
diamati lebih sesama, dapat diketahui bahwa pelikan jantan memiliki ukurtan
tubuh yang lebih kecil, dan paruh yang lebih panjang dibanding pelikan betina.
Ciri Khusus :
Burung pelikan mempunyai ciri ciri khusus yaitu antara
lain paruh besar dan lurus, dilengkapi dengan kait pada ujungnya dan kantong
makanan yang besar, yang bisa menggembung di sepanjang paruh. Kantong paruh ini
dapat menyimpan makanan 3 kali lebih banyak dari perutnya .Setelah terkumpul,
Pelikan kembali ke sarangnya untuk memberi makan bayi Pelikan.
Penyebaran dan habitat :
Mereka hidup umumnya di wilayah hangat, dan
mereka tidak dijumpai di wilayah kutub,
laut dalam, kepulauan
samudra, dan benua Amerika Selatan.
Makanan :
Kebiasaan :
Pelikan
putih menangkap ikan dalam kelompok. Mereka
membentuk barisan untuk mengejar sekumpulan ikan kecil ke perairan dangkal,
lalu menyapu sekumpulan ikan tersebut dengan paruh mereka. Ikan besar ditangkap
dengan ujung paruh, lalu dilempar ke udara untuk ditangkap kembali dan masuk ke
kantung paruh mereka dengan kepala lebih dulu.
8.
Merak
putih
Kingdom : Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Aves
Ordo :
Galliformes
Family :
Phasianidae
Genus :
Pavo
Spesies : Pavo cristatus albino
Nama Indonesia/daerah:
Merak Putih
Nama Ilmiah : Pavo
cristatus albino
Ciri morfologi
Ciri Umum :
Merak jenis ini merupakan burung merak albino dimana
dominasi bulunya berwarna putih
Ciri Khusus :
Burung Merak mempunyai kaki yang panjang dan ramping,
dilengkapi dengan taji. Merak jantan mempunyai bulu ekor yang sangat indah,
dapat direntangkan seperti kipas raksasa. Warna bulu pada mantel, leher, dada
dan seluruh tubuhnya berwarna putih. Merak putih nampak begitu anggun,
melangkah seperti seorang putri yang senantiasa senyum, dagu sedikit terangkat,
kepala bertiara,langkah kaki terayun, teratur serta pelan dan keanggunannya
tetap dipertahankan bahkan ketika ia mengibaskan bulu-bulunya helai demi
helai dengan gemulai,perlahan dibentangkan hingga pas sempurna membentuk
kipas,kemudian posisi bulu-bulu yang dimekarkan dipertahankan untuk waktu yang
tidak sebentar.
Penyebaran dan Habitat : Papua,
Timur Laut Australia dengan
habitat Hutan Hujan Tropis
Makanan : Buah-buahan, Sayur-sayuran, Biji-bijian dan Serangga
9. Merak biru
Kingdom : Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Aves
Ordo :
Galliformes
Family : Phasianidae
Genus :
Pavo
Spesies :
Pavo cristatus
Nama Indonesia/daerah : Merak Biru / Indian Peafowl
Nama Ilmiah : Pavo
cristatus
Ciri morfologi
Ciri Umum :
Memiliki bulu lengkap, paruh pendek dan lurus, sayap
pendek dan runcing, jari ada 5 buah (3 depan 1 belakang 1 terangkat), cakar
runcing dan lurus, merupakan tipe pejalan, ekor panjang dan bulat.
Ciri Khusus :
Merak
merupakan jenis burung yang indah jelita, mempunyai ukuran yang besar. Panjang
jantan 210 cm dan betina 120 cm. Burung Merak mempunyai kaki yang panjang dan
ramping, dilengkapi dengan taji. Merak jantan mempunyai bulu ekor yang sangat
indah, dapat direntangkan seperti kipas raksasa, pada bulu ekor yang
direntangkan tersebut terdapat pola berbentuk bulatan seperti mata, yang tergambar
indah. Wama bulu pada mantel, leher dan dada berwarna hijau mengkilap. Bulu
leher sampai kepala berwarna hijau seperti susunan genting. Di atas kepala agak
ke belakang terdapat bulu yang bertangkai tersusun pipih. Merak jantan memiliki
ekor panjang yang terdiri dari 150 helai bulu, terbentuk dari pangkal ekornya,
yang dapat ditegakkan hingga tercipta sebuah kipas yang luar biasa
cantiknya.Burung jantan dewasa berukuran sangat besar, panjangnya dapat
mencapai 300cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang.
Penyebaran dan Habitat :
Assam, China, dan Jawa / hutan terbuka dantaran rendah
Makanan : Voer, biji-bijian, sayuran, buah dan serangga.
Kebiasaan : menghasilkan
telur 4-6 butir setiap masa kawin dan menetas dalam 27-29 hari
10. Tekukur biasa
Kingdom: Animalia
Filum :
Chordata
Kelas
: Aves
Ordo : Columbiformes
Famili : Columbidae
Genus : Streptopelia
Spesies
: Streptopelia chinesis
Nama
Indonesia/daerah :
Tekukur biasa
Nama Ilmiah : Streptopelia
chinensis
Ciri Morfologi
Ciri
umum :
Berukuran
sedang (30 cm), berwarna coklat kemerahjambuan. Ekor tampak panjang. Buku ekor
terluar memiliki tepi putih tebal.Punggung,sayap serta ekornya berwarna coklat
agak pucat,dengan bintik kuning pucat.
Ciri
Khusus :
Memiliki
bercak berwarna putih hitam yang khas pada
lehernya,iris berwarna jingga.
Penyebaran dan habitat
:
Tersebar luas dan umum terdapat di Asia
Tenggara,Australia dan Los
Angeles.habitat di sekitar desa dan sawah.
Makanan :
Voer, biji-bijian dan buah-buahan
Kebiasaan :
Hidup bersama manusia di sekitar
desa dan sawah. Mencari makan di atas permukaan tanah,sering duduk berpasangan
di jalan terbuka,terbang di atas
tanah dengan kepakan sayap pelan yang khas. Sering dipelihara sebagai burung
khas. Bertelur : 2 butir, Menetas : 1-16
hari.
11. Kuntul kerbau
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Aves
Ordo :
Ciconiiformes
Famili :
Ardeidae
Genus :
Bubulcus
Spesies :
Bubulcus ibis
Nama
Daerah : Kuntul Kerbau
Nama Ilmiah : Bubulcus ibis
Ciri Morfologi :
Kuntul
Kerbau (Bubulcus ibis) merupakan burung terkecil dari bangsa Kuntul-kuntulan
(sekitar 50 cm). Bentuk tubuhnya lebih
ramping dari pada Blekok sawah (Ardeola speciosa), meskipun tidak seramping
kuntul-kuntul yang lebih besar. Seluruh bulunya berwarna putih, tetapi selama
musim kawin, bulu-bulu pada kepala, leher, dan punggung berwarna kuning kerbau.
Ciri Umum
Ekstremitas
anterior termodifikasi menjadi sayap untuk terbang.
Ciri Khusus
Seluruh
bulunya berwarna putih, tetapi selama musim kawin, bulu-bulu pada kepala,
leher, dan punggung berwarna kuning kerbau.
Penyebaran : Tersebar luas di seluruh
dunia.
Makanan : Ikan dan Hewan kecil air.
12. Cangak merah
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Ciconiiformes
Famili : Ardeidae
Genus : Ardea
Spesies : Ardea Purpurea
Nama
Daerah :
Cangak Merah
Nama
Ilmiah : Ardea Purpurea
Ciri
Morfologi :
Berukuran besar
(80cm), berwarna abu-abu, coklat berangan dan hitam. Topi hitam dengan jambul
menjuntai.Terdapat strip hitam menurun sepanjang leher yang merah karat khas.
Punggung dan penutup sayap abu abu, bulu terbang hitam. Bulu lainnya coklat
kemerahan.
Ciri Umum : Ekstremitas anterior termodifikasi
menjadi sayap untuk terbang.
Ciri Khusus :
Terdapat strip hitam menurun sepanjang leher yang merah karat khas.
Penyebaran
Global :
Afrika, Erasia sampai
Filipina, Sulawesi, Sunda Besar, dan Nusa Tenggara.
Penyebaran
lokal :
Tersebar di lahan
basah di seluruh sunda besar, khususnya pada habitat air tawar dataran rendah,
kadang kadang juga ditemukan di bukit sampai ketinggian 1.500 m.
Kebiasaan :
Sering mengunjungi
hutan mangrove, sawah, danau dan aliran air. Tidak terbatas di daerah pesisir
seperti cangak abu. Suka mengendap endap sendirian di sepanjang perairan
dangkal yang penuh gulma, dengan kepala merendah ke bawah dan ke samping untuk
menangkap air dan makanan lain. Terbang dengan kepakan sayap berat perlahan.
Bersarang dalam koloni besar.
Makanan : Ikan dan hewan air berukuran
kecil.
13. Uncal loreng
Kingdom : Animalia
Filum :Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Columbiformes
Famili : Columbidae
Genus : Macrophygia
Spesies : Macrophygia
unchall
Nama Indoensia/daerah : Uncal loreng
Nama ilmiah
:
Macrophygia unchall
Ciri morfologi
:
Ciri umum :
Ciri khusus :
Berukuran besar (38 cm), berwarna coklat, berekor
panjang. Punggung dan ekor bergaris hitam atau coklat. Kepala abu-abu dengan
tengkuk hijau-biru mengkilap. Dada merah jambu, tetapi memutih pada perut
bawah. Betina: tidak ada kilapan hijau. Garis-garis lebih tebal pada punggung
dan garis-garis pada ekor membedakan burung ini dengan uncal lainnya. Iris
kuning sampai coklat pucat, paruh hitam, kaki merah.
Penyebaran dan
habitat : Jalur Ndeles Klaten
Makanan : Bij-bijian
Lain-lain : -
14. Kuau raja
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Galliformes
Famili : Phasianidae
Genus : Argusianus
Spesies : Argusianus argus
Nama Indonesia/daerah : Kuau raja
Nama ilmiah
: Argusianus argus
Ciri morfologi :
Ciri
umum :
Kuau Raja atau
dalam nama ilmiahnya Argusianus argus
adalah salah satu burung yang terdapat di dalam suku Phasianidae. Kuau Raja mempunyai bulu berwarna coklat kemerahan dan
kulit kepala berwarna biru. Burung jantan dewasa berukuran sangat besar,
panjangnya dapat mencapai 200cm. Di atas kepalanya terdapat jambul dan bulu
tengkuk berwarna kehitaman. Burung jantan dewasa juga memiliki bulu sayap dan
ekor yang sangat panjang, dihiasi dengan bintik-bintik besar menyerupai mata
serangga atau oceli. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan,
panjangnya sekitar 75cm, dengan jambul kepala berwarna kecoklatan. Bulu ekor
dan sayap betina tidak sepanjang burung jantan, dan hanya dihiasi dengan sedikit
oceli.
Ciri
khusus :
Kuau
raja mengeluarkan suara bunyi ku-wau mungkin hal tersebut untuk menjelaskan nama
spesies ini. Interval suara itu berkisar antara 15 – 30 detik. Burung ini biasa
terbang pada jarak pendek di mana habitatnya hidup di permukaan tanah pada
hutan tropis dfi dataran rendah.
Penyebaran dan
habitat :
Populasi Kuau Raja tersebar di Asia Tenggara. Spesies ini ditemukan di hutan
tropis Sumatra, Borneo dan Semenanjung
Malaysia.
Makanan : Biji-bijian, buah, serangga
Lain-lain :
15. Rangkok badak
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Psittasiformes
Family : Bucerotidae
Genus : Buceros
Spesies : Buceros rhinoceros
Nama Indonesia/daerah: Rangkong badak / Rhinoceros hornbill
Nama Ilmiah : Buceros rhinoceros
Ciri morfologi
Ciri Umum :
Secara umum burung Rangkong atau Enggang mempunyai ciri
khas berupa paruh yang sangat besar menyerupai tanduk. ukuran tubuh rangkong
berkisar antar 40 cm sampai 150 cm, dengan rangkong terberat mencapai 3.6
Kilogram. Umumnya warna bulu di dominasi oleh warna hitam untuk bagian
badan dan putih bagian ekor, sedangkan warna bagian leher dan kepala cukup
bervariasi.
Ciri Khusus :
Jantan kepala berwarna krem, bulu halus berwarna kemerahan
atau merah bata pada tengkuk, kantung leher kuning tidak berbulu dan membentuk
gelambir dengan strip hitam yang khas. Betina; kepala berwarna krem bulu halus
berwarna hitam terbentuk dari tengkuk, kantung leher biru tidak berbulu.
Umumnya burung jantan memiliki ukuran tubuh lebih besar dari burung betina.
Jenis kelamin Rangkong yang telah dewasa dapat diketahui berdasarkan perbedaan
warna balung atau cula, warna sayap, paruh dan mata. Sering mengeluarkan suara
“ku-guk” diulang-ulang, pendek dan parau. Dari kejauhan, burung ini dapat
dikenali melalui suara yang parau lantang. Burung dengan ukuran tubuh yang
sangat besar, dengan suara yang keras
Penyebaran dan Habitat:
Indonesia (Sumatera, Jawa dan Kalimantan), Asia Tenggara,
Semenanjung Malaysia.
Makanan :
Buah-buahan
Kebiasaan :
Pasangan menempati tajuk pohin tertinggi. Suka berada di
pohon ara raksasa yang sedang berbuah. Mengeluarkan suara deruan dahsyat ketika
terbang mengepakkan sayap.
16. Pheasant emas
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas
: Aves
Ordo :
Galliformes
Famili :
Phasianidae
Genus : Chrysolophus
Spesies : Chrysolophus pictus
Nama
Indonesia/daerah : Pheasant emas
Nama
Ilmiah : Chrysolophus
pictus
Ciri
Morfologi
Ciri umum :
Golden Pheasants jantan dapat dengan mudah diidentifikasi
oleh warna cerah
berupa warna emas berujung dengan merah yang
memanjang dari atas kepala.Sayap
berwarna gelap dan cokelat pucat. Bokong
nya juga betwarna
emas, punggung bagian atas berwarna
hijau dan memiliki mata berwarna
kuning cerah dengan pupil hitam
kecil. Pada tenggorokan
dan dagu warna karat dan jenggernya berwarna kuning. Paruh, kaki dan kaki juga
berwarna kuning.
Ciri Khusus :
Jantan dan betina golden
pheasants terlihat berbeda dalam penampilan. Ukuran yang jantan 90-105 cm
panjangnya dengan ekor yang membentuk dua pertiga dari total panjang. Betina berukuran
sedikit lebih kecil 60-80 cm panjangnya dengan ekor
yang membentuk setengah dari total
panjang. Lebar sayap adalah sekitar 70 cm
dan berat sekitar 630 gram.
Penyebaran
dan habitat :
Cina pusat. Pegar Emas menghuni habitat yang hampir tidak dapat diakses. Dipenuhi dengan vegetasi lebat, seringkali di tepian gunung berhutan
dan lereng bukit yang berbahaya dan berbatu.
Makanan : Voer,biji-bijian,buah-buahan,sayuran dan
serangga
Kebiasaan : Dewasa : 2 tahun, Bertelur
: 6-12 butir, Menetas: 22 hari
17. Pheasant kuning
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Aves
Ordo :
Galliformes
Famili :
Phasianidae
Genus :
Chrysolophus
Spesies :Chrysolophus pictu-luteus
|
Nama
Indonesia/daerah : Pheasant kuning
Nama
Ilmiah : Chrysolophus
pictus-luteus
Ciri Morfologi
Ciri
umum :
Memiliki warna kuning yang memanjang dari atas kepala.Sayap berwarna gelap
dan cokelat pucat. Berwarna abu-abu, memiliki mata berwarna kuning cerah dengan pupil hitam kecil. Pada
tenggorokan dan dagu warna karat dan
jenggernya berwarna kuning. Paruh, kaki dan kaki juga berwarna
kuning.
Ciri
Khusus :
Ukuran yang jantan 90-105
cm panjangnya dengan ekor yang membentuk dua
pertiga dari total panjang. Betina
berukuran sedikit lebih kecil 60-80 cm panjangnya dengan
ekor yang membentuk setengah dari total panjang. Lebar sayap adalah sekitar 60 cm dan berat sekitar 600 gram.
Penyebaran dan habitat :
Cina pusat.Habitat di tepian gunung
berhutan dan lereng bukit
Makanan :
Voer,biji-bijian,buah-buahan,sayuran dan serangga
Kebiasaan : Dewasa : 2 tahun, Bertelur : 6 butir, Menetas: 22 hari
18. Ayam mutiara
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Aves
Ordo :
Numididae
Famili :
Numididae
Genus : Numida
Spesies : Numida meleagris
Spesies : Numida meleagris
Nama Indonesia/daerah : Ayam mutiara/ayam guinea
Nama Ilmiah : Numida
meleagris
Ciri Morfologi
Ciri
umum :
Besarnya 53-58
cm, burung dengan
tubuh bulat dan kepala kecil.
beratnya sekitar 1,3 kg. Tubuh bulu abu-abu-hitam kelip
dengan warna putih.Tinggi hampir setengah meter dan
berat badan setara 2 ekor ayam
indonesia.
Ciri Khusus :
Ciri khasnya pada bulunya yang hitam dengan
bintik-bintik putih kecil dengan leher dan kepala tidak
berambut.
Penyebaran dan habitat :
Afrika.Habitatnya di semak dan savana.
Makanan : Voer,
biji-bijian sayuran,serangga dan buah-buahan
Kebiasaan : Dewasa : 2 tahun, Bertelur
: 6-12 butir, Menetas : 23-24 hari
19.
Julang mas
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Coraciiformes
Famili : Bucerotidae
Genus : Aceros
Spesies :Aceros undulatus
Nama Daerah : Julang mas
Nama Ilmiah : Aceros undulatus
Ciri Morfologi
Ciri umum : Julang emas termasuk
burung pemalu ini memiliki deskripsi antara lain berukuran besar(100 cm). Baik
jantan maupun betina memiliki memiliki punggung, sayap dan perut berwarna
hitam. Jantan memiliki kepala krem, bulu halus kemerahan bergantun dari
tengkuk, kantung leher kuning tidak berbulu dengan strip hitam khas. Sedangkan
yang betina memiliki kepala dan leher hitam , dan kantung leher berwarna biru. Memiliki
iris merah, paruh kuning dengan tanduk kecil kerenyut, kaki hitam. Julang
emas di gunung ugaran”medini dan hutan promasan” biasanya muncul saat matahari
sudah mulai meninggi sekitar pukul 09.00 keatas. Biasanya muncul dari arah
hutan watu ondo menuju ke gunung gentong dan bila sore sekitar pukul 15.30
terlihat Aceros undulatus ini terbang kembali ke hutan watuondo.
Ciri
Khusus :
Baik jantan maupun betina memiliki memiliki punggung,
sayap dan perut berwarn hitam
Penyebaran : Indonesia
(Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Bali). India Timur, Cina Barat Daya, Asia
Tenggara, Semenajung Malaysia.
Kebiasaan : Terbang berpasangan atau dalam kelompok kecil di
atas hutan, dengan kepakan sayap yang berat sambil mencari pohon buah-buahan.
Sering bergabung dengan rangkok lain di pohon yang berbuah.
20. Dara mahkota
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Aves
Ordo :
Columbiformes
Family :
Columbidae
Genus :
Goura
Spesies :
Goura cristata
Nama Indonesia/daerah : Dara Mahkota / Western crowned pigeon
Nama Ilmiah : Goura cristata
Ciri morfologi
Ciri Umum : Mempunyai ukuran panjang tubuh sekitar 70 cm. Bulunya
berwarna biru keabu-abuan dengan ciri khas mahkota seperti renda di atas
kepalanya serta bulu gelap di sekitar matanya.
Ciri Khusus :
Burung jantan memiliki bentuk agak memanjang sedangkan betina memiliki bentuk
agak membulat. Pada bagian atas kepala burung jantan mendatar sedangkan pada
burung betina melengkung. Paruh pada burung jantan besar dan agak pendek
sedangkan pada betina kecil dan agak panjang.
Penyebaran dan Habitat :
Indonesia (Pulau Irian)
Makanan : Biji-bijian dan buah-buahan
21.
Bebek Mandarin
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Aves
Ordo :
Anseriformes
Family :
Anatidae
Genus :
Aix
Spesies :
Aix galericulata
Nama Indonesia/daerah : Bebek Mandarin
Nama Ilmiah : Aix galericulata
Ciri morfologi
Ciri Umum : Berukuran sedang yang memiliki kekerabatan dengan Bebek
Kayu Amerika Utara. Bebek ini memiliki ukuran panjang 41-49 cm dan bentang
sayap 65-75 cm.
Ciri khusus : Burung
jantan memiliki bentuk agak memanjang sedangkan betina memiliki bentuk agak
membulat. Pada bagian atas kepala burung jantan mendatar sedangkan pada burung
betina melengkung. Paruh pada burung jantan besar dan agak pendek sedangkan
pada betina kecil dan agak panjang.
Penyebaran dan Habitat :
Indonesia (Pulau Irian)
Makanan : ikan kecil,
biji-bijian, dan sayur-sayuran
Lain-lain:
Bebek mandarin dalam bahasa Mandarin Yuan-yang (鸳鸯),
sering diceritakan dalam berbagai seni Oriental dan merupakan simbol kesetiaan
dalam hubungan pernikahan.
22. Rangkok Gading
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Coraciiformes
Family :
Bicerotidae
Genus :
Buceros
Spesies : Buceros vigil
Nama Indonesia/daerah : Rangkok Gading
Nama Ilmiah : Buceros vigil
Ciri morfologi
Ciri Umum : Rangkong
Gading adalah spesies burung yang berukuran besar, panjang tubuh burung dewasa
berkisar antara 110 hingga 120 cm. Rangkong Gading jantan memiliki berat rata –
rata 3,1 kg sedangkan Rangkong Gading betina memiliki berat rata – rata 2,7 kg.
Balung seekor Rangkong Gading memiliki berat rata – rata 95 gram.
Ciri khusus : Burung
rangkok mampu terbang hingga 100 km jauhnya dan
kemampuannya untuk terbang jauh ini membuat rangkok memiliki peran penting sebagai penebar biji tumbuhan
hutan. Adanya populasi rangkok didalam kawasan hutan juga dapat dijadikan
sebagai indikator bahwa hutan tersebut adalah hutan yang sehat.
Penyebaran dan Habitat :
Indonesia (Sumatera dan Kalimantan), Semenanjung Malaya
Makanan : buah-buahan, dan beberapa jenis serangga serta binatang
kecil lainnya, seperti kelelawar, kadal, dan tikus.
23. Kalkun
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas
: Aves
Ordo : Galliformes
Famili : Phasianidae
Genus : Meleagris
Spesies
: Meleagris gallopavo
Nama Indonesia/daerah : Kalkun
Nama Ilmiah : Meleagris
gallopavo
Ciri Morfologi
Ciri
umum :
Burung ini memiliki kaki panjang, leher panjang
dan ekor berbentuk kipas besar. sayap bulat.
Kalkun liar laki-laki memiliki gelap, bulu
warna-warni. Bulu sayap berwarna hitam
dengan garis-garis coklat dan
putih,memiliki pial
merah (lobus berdaging yang menggantung dari dagu
atau tenggorokan), kaki abu-abu, atau perak
abu-abu dan memiliki taji yang bisa tumbuh sepanjang
3,2 cm.
Ciri
Khusus :
Kalkun
betina lebih kecil dan warna bulu kurang berwarna-warni dibandingkan kalkun
jantan. Sewaktu berada di alam bebas, kalkun mudah dikenali dari rentang
sayapnya yang mencapai 1,5-1,8 meter.
Penyebaran dan habitat :
USA dan Mexico. Habitatnya di lahan terbuka
seperti seperti padang rumput, ladang, kebun dan
rawa-rawa musiman
Makanan :
Biji-bijian dan buah-buahan
Lain-lain :
Kalkun
diketahui mempunyai kemampuan unik dalam melakukan reproduksi aseksual .
Walaupun tidak ada kalkun pejantan, kalkun betina bisa menghasilkan telur yang
fertil.
24. Kokateil
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : psittaciformes
Family : Psittacidae
Genus : Nymphicus
Spesies : Nymphicus hollandicus
Nama Indonesia/daerah :
Kokateil/Cocatiel
Nama Ilmiah : Nymphicus hollandicus
Ciri morfologi
Ciri Umum :
Para anggota terkecil dari
subfamili Cacatuinae (kakatua), dengan berat rata-rata 80 g, cockatiels ramping
dan efisien. Cockatiels adalah satu-satunya jenis burung beo jambul yang
memiliki ekor yang datang ke titik. Ini ekor meruncing sangat panjang (sekitar
15 cm), membuat setengah dari panjang mereka. Dalam penerbangan, bulu ekor menyebar ke dengan sudut elevasi
yang dapat disesuaikan oleh burung untuk mengendalikan ketinggian dan
stabilitas. Sementara seleksi buatan jangka panjang untuk mutasi warna telah
mengakibatkan banyak variasi warna yang berbeda pada cockatiels (dari mutasi
mutiara berbintik terhadap cahaya lutino mutasi kuning-putih), cockatiels liar
dari kedua jenis kelamin memiliki karakteristik sama dalam penampilan. Bulu di
patch ini pipi yang dimodifikasi untuk melindungi telinga dan meminimalkan
turbulensi penerbangan. Bagian bawah dari bulu ekor cenderung lebih kompleks
dalam variasi warna dari sisa tubuh, memiliki bar khas bolak warna.
Ciri Khusus :
Burung jantan akan memiliki wajah ang
berwarna kuning cerah sedangkan betina yang juga berwarna abu-abu akan memiliki
warna kuning yang pucat. Burung jantan memiliki warna abu-abu gelap dalam
seluruh tubuhnya tidak demikian dengan betina yang memiliki warna kusam dan
cenderung berwarna coklat keabu-abuan. dari bulu ekor juga bisa telihat dengan
jelas dimana burung betina akan memiliki pola ekor yang bergaris pada bagian
bawah ekor mereka.
Penyebaran dan Habitat : Australia
Makanan : Buah-buahan, biji-bijian dan serangga kecil
Kebiasaan :
Burung ini termasuk burung kakatua terkecil nuri
berjambul. Walau bagaimanapun kajian terkini cocateil diletakkan di sub family
kakak tua. Burung ini biasanya kawin sekitar bulan Agustus sampai Desember.
25. Jalak suren
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Aves
Ordo :
Passeriformes
Family :
Sturnidae
Genus :
Sturnus
Spesies : Sturnus contra
Nama Indonesia/daerah:
Jalak Suren/Asia Pied Starling
Nama Ilmiah : Sturnus contra
Ciri
morfologi
Ciri Umum :
Burung Jalak suren (Sturnus contra)
berukuran sedang sekitar 24 cm. Bulunya berwarna hitam dan putih. Bagian yang
berwarna putih seperti dahi, pipi, garis sayap, tunggir dan perut. Sedangkan
bulu di dada, tenggorokan, dan tubuh bagian atas berwarna hitam (coklat pada remaja).
Iris mata burung jalak suren berwarna abu-abu. Kulit tanpa bulu disekitar mata
berwarna jingga. Paruhnya berwarna merah dengan ujung putih. Sedangkan kaki
berwarna kuning. Suaranya seperti teriakan yang ribut, sumbang dan riang.
Ciri Khusus :
Bila di sekitar kulit dubur ada tanda
lingkaran warna gelap biru atau ungu, maka sudah bisa di pastikan kalau burung
tersebut berjenis kelamin jantan.
Penyebaran dan Habitat :
Indonesia (Sumatera, Jawa dan Bali), India , Cina, Barat
Daya, Asia Tenggara (kecuali semenanjung Malaysia)
Makanan : Voer, biji-bijian, buah dan serangga.
Kebiasaan :
Hidup dalam kelompok kecil, menghuni daerah terbuka.
Kebanyakan mencari makan diatas tanah, yaitu mencari cacing dan satwa kecil
lain. Bergabung dalam kelompok ketika beristirahat pada malam hari.
26. Pheasant Leher Cincin
Klasifikasi
Kelas : aves
Ordo :
galliformes
Famili : phasianidae
Genus : phasianus colchicus
Spesies :Phasianus colchicus torquatus
|
Nama indonesia /
daerah : Pheasant leher cincin
Nama ilmiah : Phasianus colchicus torquatus
Ciri – ciri morfologi
Ciri umum :
berbulu dan terbang
Ciri khusus :
memiliki bentuk badan yang mungil dan berwarna coklat
Penyebaran dan habitat :
cina dan diatas pohon, ditanah
Makanan :
biji-bijian, serangga, voer, sayuran dan buah-buahan
Lain-lain :
hewan ini bila bertelur 7-14 butir dan menetas higga sampai 25 hari
27. Kuau
Melayu/Kuau Kerdil
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : aves
Ordo : galliformes
Famili : phasianidae
Genus : polyplectron
Spesies : Polyplectron
chacurum scutulatum
Nama indonesia /
daerah : Kuau
melayu
Nama ilmiah : Polyplectron chacurum scutulatum
Ciri – ciri morfologi
Ciri umum:
berbulu
Ciri khusus:
burung ini memiliki bulu berwarna coklat dengan tanda bintik
hijau metalik berbentuk seperti mata
Penyebaran dan habitat
Populasi Kuau-kerdil malaya tersebar dan endemik di hutan dataran rendah semenanjung Malaya. Sebelumnya burung ini ditemukan juga di Thailand, Myanmar dan Singapura, namun sekarang telah punah di sana. Populasi
spesies ini dapat ditemukan di Malaysia bagian tengah dan habitat dihutan
Makanan :
biji-bijian, buahan dan voer
Lain-lain :
Kuau-kerdil malaya berukuran sedang, dengan panjang sekitar 53cm
28. Ayam Jambul
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
aves
Ordo :
anseriformes
Famili : anatidae
Genus :
Gallus
Spesies : Gallus domesticus
Nama indonesia / daerah : ayam jambul
Nama ilmiah : Gallus domesticus
Ciri – ciri morfologi
Ciri umum: berbulu
Ciri khusus : Mempunyai jambul berwarna merah dan
mempunyai bulu bervariasi
Penyebaran dan habitat
Penyebaranya dibelanda dan habitatnya di hutan dan
ditanah
Makanan : biji-bijian dan buah-buahan
Lain-lain
Hewan ini memiliki bulu yang unik dimana pada ayam
kepala ini dihiasi bulu seperti bentu jambul yang menyerupai mahkota
29.
Cucak biru
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Passeriformes
Famili : Irenidae
Genus : Irena
Spesies : Irena puella
Nama
Indonesia/daerah : Cucak biru
Nama ilmiah : Irena puella
Ciri morfologi
Ciri umum :
Cucak biru hidup berpasangan. Mereka
sering membentuk koloni kecil yang terdiri atas 6-8 burung, dan kadang
bercampur dengan spesis burung lain. Burung ini biasanya tidak bermigrasi,
tetapi sekadar melakukan perjalanan jarak jauh did alam satu wilayah,
tergantung musim di mana wilayah baru tersebut memiliki buah-buahan yang
berlimpah.
Selama musim panas, jika kelompok
burung ini ingin mandi, mereka akan membentuk seperti benteng pertahanan untuk
melindungi rekannya yang sedang mandi, saling bergantian sampai seluruh anggota
kelompoknya mandi. Pertahanan ini dimaksudkan untuk melindungi mereka dari
serangan predator.
Selama musim kawin, kawanan ini akan
memisahkan diri untuk mencari pasangannya, lalu masuk jauh ke dalam hutan lebat
untuk membuat sarang dan membesarkan anak-anaknya. Karena sifatnya itulah,
sangat sedikit informasi mengenai perkawinan dan perilaku mereka selama
berkembang biak.
Ciri khusus :
Warna bulunya sangat indah, kombinasi antara biru beludru
di bagian punggung dan sebagian ekor, dengan warna hitam di bagian tubuh
lainnya. Di alam bebas, variasi kicauannya relatif terbatas.
Penyebaran dan habitat : Indonesia, Palawan filipina
Makanan : Buah-buahan dan serangga kecil
30. Reeves Peasant
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Galliformes
Famili : Phasianidae
Genus : Syrmaticus
Spesies : Syrmaticus reevest
Nama Indonesia/daerah :
Reeves Peasant
Nama Ilmiah : Syrmaticus reevest
Ciri Morfologi
Ciri
umum : Jantan berukuran 210 cm (83 in) panjang dan berat 1.529
g. Burung jantan memiliki bulu yang
cerah dengan warana tubuhnya emas
putih dan merah, kaki berarna abu-abu, iris coklat dan kulit berwarna merah di sekitar mata. Kepala berwarna putih dengan pita
sempit hitam di matanya. Burung jantan memiliki ekor putih keperakan yang sangat
panjang yang diselingi pleh
warna coklat. Betina berukuran 75 cm
(30 in) panjang dan berat 949 g. Berwara coklat
dengan mahkota kehitaman, ekor berwarna keabu-abuan coklar.
Ciri
Khusus : Dapat bertahan dengan
baik dalam kondisi panas maupun dingin
Penyebaran dan habitat :
Cina (Central Northern Cina)
Makanan : Voer,biji-bijian,buah-buahan,sayuran dan serangga
Kebiasaan : Dewasa 1 tahun, bertelur 7-14 butir, menetas: 25 hari
31. Junai mas
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo :
Columbiformes
Famili :
Columbidae
Genus : Caloenas
Spesies : Caloenas
nicobarica
Nama Indonesia/daerah : Junai Mas /
Nicobar pigeon
Nama Ilmiah : Caloenas
nicobarica
Ciri Morfologi
Ciri umum :
Berukuran besar (40cm),
berkaki panjang, tampak seperti tidak berekor.Bulu tengkuk panjang, berwarna
abu-abu gelap mengkilap.Bagian punggung dan sayap hijau mengkilap dengan
kilapan kuningan. Ekor putih pendek. Iris coklat, paruh hitam dengan sera yang
menonjol, kaki merah keunguan gelap.
Ciri Khusus :
Jantan dan betina serupa. Burung dewasa memiliki ekor
pendek berwarna putih, kaki abu-abu dengan cakar kuning. Burung muda berwarna
kehitaman dengan bulu leher pendek dan kaki kecoklatan.
Penyebaran dan habitat :
Andaman,
Nikobar, Seluruh penjuru Indonesia, Philipina sampai Ke Irian dan Melanesia Utara. Habitatnya
adalah hutan hujan tropis, hutan pantai, hutan bakau dan hutan-hutan dataran
rendah
Makanan : Voer, biji-bijian dan buah
Kebiasaan : Bertelur : 1 butir, Menetas : 14-16 hari
32. Bangau Mahkota
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Aves
Ordo : Gruitiformes
Famili : Gruidae
Genus : Grus
Spesies : Grus japonensis
|
Nama Indonesia/daerah :
Bangau Mahkota
Nama Ilmiah : Grus japonensis
Ciri Morfologi
Ciri
umum : tinggi 140 cm, memiliki habitat di rawa-rawa.
Ciri
Khusus : Saat dewasa, bangau bermahkota merah berwarna
putih salju dengan bulu di kepala berwarna merah. Warna tersebut berubah
menjadi merah terang ketika mereka menjadi agresif atau gembira.
Penyebaran dan habitat :
Afrika Selatan
Makanan : Biji-bijian, Serangga, Katak, dan Cacing.
Kebiasaan : Pada musim semi dan musim panas, bangau mahkota merah
berkembangbiak di Siberia dan jarang-jarang di wilayah Mongolia (seperti di
Wilayah Perlindungan Mongol Daguur). Secara normal bangau ini menelurkan 2 buah
telur, dan hanya satu yang akan bertahan. Lalu pada musim gugur, mereka
bermigrasi untuk bertahan dari musim dingin ke negara-negara di Asia Timur
seperti Korea, Jepang, Cina, dan Taiwan. Sebagian besar bangau mahkota merah
bermigrasi ke selatan, namun ada kawanan yang menjadi penghuni tetap di
Hokkaido.
33. Bubut Besar
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Cuculiformes
Famili : Cuculidae
Genus : Centropus
Spesies : Centropus sinensis
Nama Indonesia/daerah :
Bubut Besar
Nama Ilmiah : Centropus sinensis
Ciri Morfologi
Ciri
umum : Bubut besar memiliki tubuh berukuran besar (46 cm). Bulu seluruhnya
hitam biru-ungu mengkilap. Sayap, mantel, dan bulu penutup sayap coklat
berangan. Iris merah, paruh hitam, kaki hitam.
Ciri
Khusus : Sering hinggap di atas tanah atau pada
semak-semak dan pohon. Lebih menyukai vegetasi yang rapat. Sarang berbentuk
bola, pada rerumputan atau semak lebat. Telur berwarna putih dengan tanda
kuning, jumlah 3-4 butir. Berbiak bulan Maret, April, Mei.
Penyebaran dan habitat :
Indonesia (Sumatera, Nias, Kalimantan, Mentawai, Jawa,
dan Bali) serta India, Asia tenggara, Filiphina.
Makanan : Ulat, Belalang, Kumbang, Katak, dan Kadal.
Kebiasaan : Memiliki habitat di tepi hutan, belukar sekunder,
semak tepi sungai, hutan mangrove. tersebar sampai ketinggian 1.200 m dpl.
34. Elang laut perut putih
Kingdom
: Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Falconiformes
Famili : Accipitridae
Genus : Haliaeetus
Spesies
: Haliaeetus
leucogaster
Nama Indonesia/daerah : Elang laut perut putih
Nama ilmiah : Haliaeetus
leucogaster
Ciri morfologi :
Ciri
umum : Mempunyai panjang tubuh 70-85 cm, rentang
sayap 178-218 cm dengan berat tubuh jantan 1,8 – 2,9 kg dan betina 2,5 – 3,9
kg.
Ciri
khusus : Bagian atas berwarna abu-abu kebiruan,
sedangkan bagian bawah, kepala dan leher berwarna putih. Iris coklat. Kuku,
paruh dan sera berwarna abu-abu. Tungkai tanpa bulu dan kaki berwarna abu-abu.
Saat terbang, ekornya yang pendek tampak berbentuk baji dan sayapnya
terangangkat ke atas membentuk huruf V.
Penyebaran dan habitat : Di
Dunia : India, Asia Tenggara, Filipina,
Indonesia dan tersebar luas di Australia. Di
Indonesia : Karimunjawa, Simeulue, Nias, Musala, Banyak, Batu dan Kepulauan
Mentawai, Sumatra, Riau dan Kepulauan Lingga, Bangka, Belitung, Kalimantan,
Kepulauan Maratua, Panaitan, Laut, Tinjil, Deli, Panaitan, Jawa, Bawean,
Kepulauan Seribu Kepualauan Kangean, Bali, Lombok, Moyo, Sumbawa, Komodo,
Padar, Rinca, Palu, Flores, Ende, Besar, Lomblen, Alor, Sumba, Roti, Timor,
Lucipara, Kisar, Romang, Leti, Sermata dan Kepulauan Tanimbar, Tanahjampea,
Selayar, Kepualauan Kalaotoa, Sulawesi, Lembeh, Muna, Buton, Banggai, Sula, dan
Kepulauan Talaud, Ternate, Halmahera, Rau, Muor, Morotai, Bacan, Obi, Buru,
Kelang, Ambon, Seram, Manuk, Banda, Watubela, Tayandu, Kai, Kepulauan Aru,
Waigeo dan Irian Jaya. Habitat di seluruh daerah, berputar-putar sendirian
atau berkelompok di atas perairan. Mengunjungi pesisir, sungai, rawa-rawa dan
danau sampai ketinggian 3000 m.
Makanan : Terutama memakan ular laut, kura-kura dan
penyu kecil, burung-burung air seperti penggunting laut, petrell, camar,
cikalang, pecuk dan cangak
Lain-lain : Musim kawin di Pulau Kalimantan dan Asia
tenggara Januari – Juli.
35. Elang hitam
Kingdom
: Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Genus : Ictinaetus
Spesies
: Ictinaetus
malayensis
Nama
Indonesia/daerah : Elang hitam
Nama ilmiah : Ictinaetus malayensis
Ciri morfologi :
Ciri
umum
Burung yang berukuran besar, dengan panjang (dari
paruh hingga ujung ekor) sekitar 70 cm. Sayap
dan ekornya panjang, sehingga burung ini tampak sangat besar bilamana terbang.
Ciri
khusus
Warna
hitam. Sayap dan ekor panjang, tampak sangat besar saat terbang. Terdapat
bercak warna pucat pada bagian pangkal bulu primer dan garis-garis samar pada
ekor. Pada waktu terbang atau beristirahat, penampakan umum seluruhnya hitam.
Penyebaran dan habitat :
India,
Cina tenggara, Asia tenggara, Sunda Besar. Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi, Maluku. Dataran
rendah dan hutan perbukitan. Tersebar
sampai ketinggian 1.400 m dpl (Jawa 3.000 m dpl).
Makanan : Memangsa aneka jenis mamalia
kecil, kadal, burung dan terutama telur, elang hitam dikenal sebagai burung perampok
sarang.
Lain-lain : Sarang berukuran besar terbuat dari
ranting-ranting dan dedaunan yang tersusun tebal, diletakkan pada cabang pohon
yang tinggi di hutan yang lebat. Bertelur satu atau dua butir, bulat oval,
sekitar 65 x 51 mm,
berwarna kuning tua bernoda coklat kemerahan.
36. Burung cinta
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Aves
Ordo : Psittasiformes
Family : Psittasidae
Genus : Psilopoqon
Spesies : Psilopoqon pylorophus
Nama Indonesia/daerah:
Burung cinta/ Love bird
Nama Ilmiah :
Psilopoqon pylorophus
Ciri morfologi
Ciri Umum :
Merupakan burung yang berukuran kecil, antara 13 sampai
17 cm dengan berat 40 hingga 60 gram, dan burung ini bersifat sosial. Burung
cinta secara umum mempunyai tinggi 13 sampai 17 cm dan berat sekitar 40 sampai
60 gram, berekor pendek dan berparuh besar dengan warna yang terang dan
menarik.
Ciri Khusus :
Secara warna dan fisik, burung lovebird susah untuk
diketahui jenis kelaminnya.jka kita ingin mengetahui mana yang jantan dan mana
yang betina. Cara yang paling gampang adalah dengan
meraba kedua capit udang yang terletak dibawah duburnya. Jika keras, rapat dan
lancip, biasanya jantan. Sedangkan burung betina capit udangnya lembek, lebar
dan tumpul. jika jarak antara kedua
tulang supit renggang dan terasa lentur maka lovebird tersebut biasanya
berjenis kelamin betina. Dan jika jarak antara tulang supit sempit serta terasa
keras biasanya lovebird tersebut berjenis kelamin jantan, cara lain membedakan
jenis kelamin burung lovebird adalah burung lovebird yang mau
membuat sarang tentu saja burung lovebird tersebut berjenis kelamin betina,
sedangkan burung lovebird yang tidak mau membangun sarang berarti burung
tersebut berjenis kelamin jantan.
Penyebaran dan Habitat : Afrika dan Madagaskar
Makanan : Voer, biji-bijian dan buah-buahan
Kebiasaan :
Nama mereka berasal dari kelakuan yang umum diamati bahwa
sepasang burung cinta akan duduk berdekatan dan saling menyayangi satu sama
lain.
37. Jalak suren
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Aves
Ordo :
Passeriformes
Family :
Sturnidae
Genus :
Sturnus
Spesies : Sturnus contra
Nama Indonesia/daerah:
Jalak Suren/Asia Pied Starling
Nama Ilmiah : Sturnus contra
Ciri morfologi
Ciri Umum :
Burung Jalak suren (Sturnus contra)
berukuran sedang sekitar 24 cm. Bulunya berwarna hitam dan putih. Bagian yang
berwarna putih seperti dahi, pipi, garis sayap, tunggir dan perut. Sedangkan
bulu di dada, tenggorokan, dan tubuh bagian atas berwarna hitam (coklat pada
remaja). Iris mata burung jalak suren berwarna abu-abu. Kulit tanpa bulu
disekitar mata berwarna jingga. Paruhnya berwarna merah dengan ujung putih.
Sedangkan kaki berwarna kuning. Suaranya seperti teriakan yang ribut, sumbang
dan riang.
Ciri Khusus :
Bila di sekitar kulit dubur ada tanda
lingkaran warna gelap biru atau ungu, maka sudah bisa di pastikan kalau burung
tersebut berjenis kelamin jantan.
Penyebaran dan Habitat :
Indonesia (Sumatera, Jawa dan Bali), India , Cina, Barat
Daya, Asia Tenggara (kecuali semenanjung Malaysia)
Makanan : Voer, biji-bijian, buah dan serangga.
Kebiasaan :
Hidup dalam kelompok kecil, menghuni daerah terbuka.
Kebanyakan mencari makan diatas tanah, yaitu mencari cacing dan satwa kecil
lain. Bergabung dalam kelompok ketika beristirahat pada malam hari.
38. Cucak rawa
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Aves
Ordo : Passeriformes
Family : Pycnonotidae
Genus : Pycnonotus
Spesies : Pycnonotus zeylanicus
Nama Indonesia/daerah: Cucak Rawa/Straw-Headed
Bulbul
Nama Ilmiah : Pycnonotus zeylanicus
Ciri morfologi
Ciri Umum :
Burung yang berukuran sedang, panjang
tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 28 cm. Mahkota
(sisi atas kepala) dan penutup telinga berwarna jingga- atau kuning-jerami
pucat; setrip malar di sisi dagu dan
garis kekang yang melintasi mata berwarna hitam. Punggung coklat zaitun bercoret-coret putih, sayap dan ekor
kehijauan atau hijau coklat-zaitun. Dagu dan tenggorokan putih atau keputihan;
leher dan dada abu-abu bercoret putih;
perut abu-abu, dan pantat kuning. Iris mata berwarna kemerahan, paruh hitam,
dan kaki coklat gelap.
Ciri Khusus :
Ciri Cucak Rowo Jantan: Bentuk kepala
cucak rawa jantan cenderung bulat. Selain itu, bagian dahi cucak rowo jantan
agak menonjol,dan setelah memasuki usia dewasa, pada bagian kepala dapat
ditemui adanya belahan bulu. Bulu ekor cucak rowo jantan terlihat cukup
panjang. Bulu leher bagian depan, atau tepatnya di bawah dagu, memiliki warna
yang putih bersih. Bulu punggung dan sayap cucak rowo jantan berwarna coklat ke
abu-abuan dengan corat-coret berwarna putih. Bunyi kicauan cucak rowo jantan
sangat nyaring dan keras. Penampilan cucak rowo jantan sangat lincah dan
energik. Supit udang cucak rowo jantan sangat rapat dan keras. Tubuh cucak rowo
jantan cenderung lebih besar.
Ciri Cucak Rowo Betina: Bentuk
kepala cucak rawa betina cenderung pipih. Selain itu, setelah usia cucak rowo
betina menginjak dewasa, pada bagian kepala tidak terdapat belahan bulu. Bulu ekor
cucak rowo betina tidak panjang. Bulu leher bagian depan, atau tepatnya di
bawah dagu, memiliki warna putih ke abu-abuan. Bulu punggung dan sayap cucak
rowo betina berwarna coklat ke kuning kuningan dengan kombinasi garis-garis
pendek berwarna putih. Bunyi kicauan cucak rowo betina cukup nyaring tetapi
tidak begitu keras. Penampilan cucak rowo betina tidak energik. Supit udang
cucak rowo betina lebih renggang dan agak lemas. Tubuh cucak rowo betina lebih
kecil
Penyebaran dan Habitat :
Indonesia (Sumatera, Kalimantan dan Sunda Besar),
Semenanjung Malaysia
Makanan : Voer, buah dan
serangga.
Kebiasaan :
Mengunjungi hutan sekunder dan pinggir hutan, sering
tinggal di lahan basah yang penuh gelagah, di dekat sungai atau rawa. Agak
pemalu, tidak mencolok, lebih sering terdengar daripada terlihat. Biasanya
bertelur hanya 2 butir pada masa kawin dan telur tersebut akan menetas setelah
14 hari.
39. Jalak putih
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas : Aves
Ordo :
Passeriformes
Family :
Sturnidae
Genus :
Sturnus
Spesies : Sturnus melanopetrus
Nama Indonesia/daerah: Jalak Putih/
Black Winged Starling
Nama Ilmiah : Sturnus melanopetrus
Ciri morfologi
Ciri Umum :
Sebagian besar bulu Jalak Bali berwarna putih bersih,
kecuali bulu ekor dan ujung sayapnya berwarna hitam.Mata berwarna coklat tua,
daerah sekitar kelopak mata tidak berbulu dengan warna biru tua.Burung Jalak
Bali mempunyai jambul yang indah, baik pada jenis kelamin jantan maupun pada
betina.Jalak Bali mempunyai kaki berwarna abu-abu biru dengan 4 jari jemari (1
ke belakang dan 3 ke depan).Paruh runcing dengan panjang 2 - 5 cm, dengan
bentuk yang khas dimana pada bagian atasnya terdapat peninggian yang memipih
tegak. Warna paruh abu-abu kehitaman dengan ujung berwarna kuning
kecoklat-coklatan.
Ciri Khusus :
Sulit membedakan ukuran badan burung Jalak Bali jantan
dan betina, namun secara umum yang jantan agak lebih besar dan memiliki kuncir
yang lebih panjang.Jalak Bali mempunyai telur berbentuk oval berwarna hijau
kebiruan dengan rata-rata diameter terpanjang 3 cm dan diameter terkecil 2 cm.
Penyebaran dan Habitat : Endemik
di Jawa, Bali dan Lombok
Makanan : Voer,
biji-bijian dan buah
Kebiasaan :
Hidup berpasangan atau dalam kelompok kecil. Mencari
makan di tanah terbuka seperti lapangan rumput. Beristirahat di pepohonan atau
kandang-kandang di rumah-rumah di kota.
40. Cendrawasih raja
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas : Aves
Ordo :
Passeriformes
Family :
Paradisaeidae
Genus :
Cicinnurus
Spesies :
Cicinnurus regius
Nama Indonesia/daerah :
Cendrawasih raja/King Bird of Paradise
Nama Ilmiah : Cicinnurus
regius
Ciri morfologi
Ciri Umum :
Panjang tubuhnya sekitar 16cm. Burung jantan berwarna
merah tua terang dan putih dengan kaki berwarna biru terang dam memiliki
bulu-bulu mirip kipas yang warna ujungnya hijau di pundaknya. Dua ekornya yang
memanjang ujungnya berhiaskan uliran bulu hijau zamrud. Burung betina berwarna
coklat dan bawahnya bergaris-garis.
Ciri Khusus :
Burung cendrawasih raja merupakaan burung cendrawasih
berukuran kecil dengan panjang sekitar 16 cm. Burung jantan berwarna merah tua terang dan putih
dengan kaki berwarna biru terang dan memiliki bulu-bulu mirip kipas yang warna
ujungnya hijau. Dua ekornya memanjang berhiaskan uliran bulu hijau zamrud.
Penyebaran dan Habitat : Indonesia
(Irian Jaya)
Makanan : Buah-buahan,
Biji-bijian dan serangga kecil
Kebiasaan :
Burung jantan akan membawakan tarian yang indah dengan
mengayun-ayunkan ekornya, mengepak-ngepakkan bulu perut putihnya yang
membuatnya mirip bola kapas dan bandul akrobatik.
41. Burung beo
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Aves
Spesies :
Gracula religiosa
Nama Daerah : Burung
Beo/Magiao
Nama Ilmiah : Gracula
religiosa
Ciri Morfologi
Ciri Umum :
Beo Nias/Magiao mempunyai sepasang cuping
berwarna kuning yang terdapat di sisi kepala. Di bawah paruh terdapat sepasang
gelambir yang juga berwarna kuning. Bola matanya berwarna coklat gelap. Paruh
runcing berwarna kuning agak oranye. Hampir seluruh badannya tertutup bulu yang
berwarna hitam pekat dan mengkilap, kecuali bagian sayap berbulu putih. Kaki
berwarna kuning dengan jari-jari berjumlah empat. Tiga jari di antaranya
menghadap ke depan, sedangkan yang lain menghadap ke belakang.
Ciri Khusus : Mampu menirukan suara manusia.
Penyebaran dan habitat : Burung ini menghuni hutan dan tinggal pada cabang pohon
yang tinggi. Di alam bebas, burung Beo Nias/Magiao hidup berpasangan,
kadang-kadang dalam kelompok. Habitat Beo Nias/Magiao adalah hutan-hutan rimba
yang berdekatan dengan perkampungan atau tempat terbuka. Berada di kawasan Pulau Nias, Pulau Babi, Pulau Tuangku, Pulau
Simo dan Pulau Bangkaru.
Makanan :
Buah-buahan, biji dan serangga.
42. Belibis batu
Kelas :
Aves
Ordo :
Anseriformes
Famili : Anatidae
Genus : Dendrocygna
Spesies
: Dendrocygna javanica
Nama
Indonesia/daerah : Belibis batu
Nama Ilmiah : Dendrocygna javanica
Ciri Morfologi
Ciri umum :
Mempunyai warna bulu coklat kemerahan
dengan kuning pucat di bagian kepala, terkadang ada jalur yang berwarna
kuning pucat disekitar rusuk. Bagian atas sayap berwarna coklat
kemerahan hingga hitam, sementara bagian ekor berwarna coklat kemerahan yang
dapat dilihat pada saat terbang.Bagian bawah sayap berwarna hitam dengan
panjang tubuh keseluruhan berkisar antara 38-40,1 cm. Warna bulu belibis
bervariasi antara campuran warna hitam, kelabu dan coklat. Pada bagian
kepala memiliki jambul kecil, paruh lebar dan tepinya bergerigi dengan
ujung paruh melebar, leher agak panjang, sayap agak sempit dan runcing serta
ekor pendek.
Ciri Khusus :
Pada umumnya belibis jantan lebih besar dari
betina. Bobot badan belibis jantan dewasa 1000 g/ekor dan betina
550 g/ekor.
Penyebaran
dan habitat :
Pakistan, Burma, Taiwan, Jepang, India bagian
Selatan, China, Nepal Terai, Sri Lanka, Bangladesh, Myanmar, Asia Tenggara
(Malaysia, Singapura, Thailand, Laos, Vietnam, Brunei Darussalam dan
Indonesia termasuk Kalimantan)
Makanan : Ikan kecil,sayur dan biji-bijian
Kebiasaan :
Perkembangbiakan belibis
terjadi sepanjang tahun dengan jumlah telur berkisar antara 7-12 butir/periode
bertelur atau clutch atau 2-16 butir dan waktu yang digunakan
di antara dua musim bertelur ±4 bulan.Belibis jantan dan betina bergantian
untuk mengerami telurnya dengan lama telur dierami sampai menetas antara 26-30
hari dan melakukan aktivitas mengasuh anak.
43. Cendrawasih Minora
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Aves
Ordo : Passeriformes
Genus :
Paradisaea
Spesies :
Paradisaea minor
Nama Indonesia/daerah :
Cendrawasih minora / Lesser bird of paradise
Nama Ilmiah : Paradisaea
minor
Ciri morfologi
Ciri Umum : Burung
cendrawasih minora merupakan burung cendrawasih
berukuran sedang dengan panjang sekitar 32 cm. burung ini berwarna
kuning dan coklat, berparuh abu-abu kebiruan dan mempunyai iris mata berwarna kuning.
Ciri Khusus : Burung Cenderawasih kuning kecil yang jantan
dan dewasa dia memiliki bulu di sekitar leher berwarna hijau zamrud mengkilap,
dan pada bagian sisi perut terdapat bulu-bulu hiasan yang panjang berwarna
dasar kuning dan putih pada bagian luarnya. Di ekor burung tersebut terdapat
pula dua buah tali ekor berwarna hitam, dan khusus untuk Burung betina dia
mempunyai ukuran tubuh yang lebih kecil dari si jantan, serta jika yang betina
memiliki kepala berwarna coklat tua, dada berwarna putih dan tanpa dihiasi
bulu-bulu hiasan.
Penyebaran dan Habitat :
Indonesia (Irian Jaya)
Makanan : Buah-buahan, biji-bijian dan serangga kecil
Kebiasaan :
Burung jantan memikat pasangannya dengan ritual tarian
yang memamerkan bulu-bulu hiasannya. Burung betina menetaskan dan mengasuh anak
burung sendiri. Paradisaea
Minor adalah termasuk burung poligami spesies, yaitu jika masanya untuk kawin
si Burung jantan memikat pasangan dengan ritual tarian indah yang memamerkan
bulu-bulu hiasannya. Setelah kopulasi atau kawin burung jantan
meninggalkan betina dan mulai mencari pasangan yang lain, dan Burung betina
menetaskan dan mengasuh anak burung sendiri.
44. Parkit
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Psittasiformes
Family : Psittasidae
Genus : Melopsittacus
Spesies : Melopsittacus undulatus
Nama Indonesia/daerah:
Parkit/parkeet
Nama Ilmiah :
Melopsittacus undulatus
Ciri morfologi
Ciri Umum :
Burung Parkit yang memiliki nama latin Melopsittacus
undulates berasal dari Benua Australia. Namun karena keindahan bulunya,
banyak penggemar burung yang membawanya ke daratan Eropa dan dikembang biakkan
secara besar-besaran. Burung parkit memiliki ciri khas corak bulu yang
bergelombang dan tubuh berukuran 18 cm. Bulu badan parkit memiliki warna dasar
hijau tua, pada bagian ekor berwarna gelap kebiruan, pada bagian kepala
berwarna kuning terang dan pada bagian sayap berwarna kekuningan dengan sapuan
warna hitam berbentuk gelombang. Namun pada perkembangannya di Eropa melalui proses
seleksi dan kemajuan ilmu genetika muncul burung parkit dengan bulu warna-warni
seperti kuning, biru, putih dan lainnya. Parkit jantan memiliki warna kulit di
sekitar hidung yang lebih gelap (biru) dibandingkan dengan parkit betina yang
memiliki warna kulit sekitar hidung putih. Burung parkit yang dikembangkan di
Eropa memiliki bentuk badan yang lebih besar dari parkit aslinya di Australia
yaitu 25 cm.
Ciri Khusus :
Parkit jantan memiliki panjang sayap berkisar antara
93-100 mm, ekor 91-103 mm, culmen (paruh bagian atas) 9-10mm dan tarsus 13-15
cm. Sedangkan, parkit betina memiliki panjang sayap berkisar antara 93-104 mm,
ekor 88-99 mm, culme 9-11 mm dan tarsus 14-15 mm. Parkit dewasa mempunyai warna
bulu tubuh bagian atas bercorak hitam dan kuning, sedangkan tungging dan tubuh
bagian bawah berawarna hijau, muka dan kepalan bagian depan berwarna kuning.
Ujung bulu-bulu pipi berwarna biru violet atau lembayung dan berbintik-bintik
hitam melintasi kerongkongan. Bulu-bulu penutup sayap di bagian bawah berwarna
hijau. Bulu-bulu ekor berwaran biru kehijauan dan pada bulul-bulu lateraral
terdapat sambungan kuning di tengah-tengah nya. Parkit yang belum dewasa warna
bulunya tapak lebih gelap daripada yang dewasa. Selain itu, tidak terdapat
bintik hitam pada kerongkongan dan warna corak pada kepala bagian depan. Iris
mata berwarna putih (untuk yang dewasa) dan kehijauan (untuk yang muda). Paruh
berwarna abu-abu violet. Cere (lubang hidung) berwarna biru (untuk yang jantan)
dan kecoklatan (untuk yang betina). Kaki berwarna biru kehijauan.
Penyebaran dan Habitat : Australia
Makanan : Buah-buahan, biji-bijian dan serangga kecil.
Kebiasaan :
Burung parkit menyukai hidup berkoloni dan sangat mudah
menyesuaikan diri dalam keadaan penangkaran. Dialam bebas parkit berkembang
biak pada bulan oktober – desember. Bila musim kawin sang jantan biasanya
bernyanyi dengan nada rayuan untuk memikat betinanya. Burung parkit dikenal
sangat setia dengan pasangannya. Bila si betina sedang aktif bertelur maka si
jantan akan menunggu di luar sambil bersiul menghibur sekaligus akan mengusir
apabila ada pengganggu mendekati sarangnya. Burung parkit biasanya bertelur
sebanyak 6 butir.
45. Nuri merah
Kelas :
Aves
Ordo :
Psittasiformes
Family :
Psittasidae
Genus : Trichoglossus
Species : Trichoglossus haematodus
Nama Indonesia/daerah : Nuri
merah/ Red lory
Nama Ilmiah : Trichoglossus
haematodus
Ciri morfologi
Ciri Umum :
Dada bagian atas dan kepala berwarna merah.
Bagian mahkota kepala berwarna hitam. Bagian kepala bawah dan mantel berwarna
ungu tua yang berlanjut sampai dada sehingga berbentuk seperti kalung. Paha dan
bagian bawah ekor berwarna biru turkis. Daerah pinggang berwarna merah dan ekor
bagian atas berwarna biru turkis. Sayap bagian atas berwarna bijau dan sayap
bagian bawah berwarna merah. Berat tubuh antara 200—240 g dan panjang tubuhnya
sekitar 31 cm.
Ciri Khusus :
Warna merah dari burung jantan lebih terang
disbanding burung betinaPerbedaan lain antara yang bejenis kelamin jantan dan
betina, selain dari kekontrasan warna dan “nyala” warna merahnya adalah
perbedaan body kedua burung itu. Nuri merah kepala hitam yang jantan cenderung
lebih kecil dan langsing dibanding nuri yang betina.
Penyebaran dan Habitat : Indonesia (Maluku dan Irian Jaya)
Makanan : Buah-buahan, biji-bijian dan serangga kecil
Kebiasaan :
Burung nuri merupakan jenis burung yang
paling cemerlang warna bulunya diantara anggota kelompok burung betet. Panjang
tubuhnya sekitar 30-35 cm. Pada ujung lidahnya terdapat organ mirip benang-benang
halus dan pendek yang berfungsi untuk membantu memakan biji-bijian dan
mendapatkan serbuk sari. Hidup berkelompok baik sedang bertengger, terbang dan
mencari makanan makanan. Suara gaduh akan dikeluarkan baik saat sedang
bertengger maupun sedang terbang kecuali sedang makan. Betinanya biasa bertelur
3-4 butir, di dalam sarang. Telur dierami secara bergantian antara induk jantan
dan induk betina.
46. Betet
Kelas : Aves
Ordo :
Psittasiformes
Family : Psittasidae
Genus : Psitacula
Spesies :
Psitacula alexandri
Nama Indonesia/daerah :
Betet/ Red-breasted
Nama Ilmiah : Psitacula alexandri
Ciri morfologi
Ciri Umum :
Burung ini berukuran sedang, dari kepala hingga ke ujung
ekor sekitar 34 cm.
Berkepala besar, paruh bengkok dan kuat, kaki pendek dan lincah dengan dua jari
menghadap ke belakang; bulu berwarna-warni sekalipun warna bulunya tidak sebanyak bulu
nuri. Umumnya hanya merah dan hijau saja. Bulunya yang cerah membuat ia terlihat menarik.
Mahkota dan pipi abu-abu ungu, dengan kekang dan kumis hitam. Tengkuk,
punggung, sayap, dan ekor, hijau. Kekangnya berwarna hitam. Dada merah jambu,
paha dan perut hijau pucat. Iris kuning, paruh merah, dan kaki abu-abu.
Ciri Khusus :
Pada burung muda, kepala coklat kuning tua. Iris kuning,
paruh merah, kaki abu-abu.
Penyebaran dan Habitat : Indonesia, Pegunungan Himalaya, Cina dan
Asia Teggara
Makanan : Buah-buahan , Biji-bijian dan serangga kecil
Kebiasaan :
Burung nuri merupakan jenis burung berukuran sedang dari
kepala hingga ke ujung ekor 34 cm. burung ini memiliki bulu yang
berwarna-warni. Betet hidup bersama-sama, terbang, beristirahat dan bersarang
dalam kelompok. Terbang cepat dalam kelompok melalui tempat terbuka sambil
bersuara bising dan hinggap dengan rebut karena kepakan sayapnya. Makan atau
bertengger dipohon sambil berteriak. Mengeluarkan suara seruan tajam berulang-ulang.
Sarang dibuat dalam lubang pohon yang dilapisi dengan serpihan kayu. Burung ini
bertelur sekitar 2-4 butir setap musim kawin.
47. Kakatua jambul putih
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Aves
Ordo :
Psittasiformes
Family :
Psittasidae
Genus :
Cacatua
Spesies :
Cacatua alba
Nama Indonesia/daerah : Kakatua jambul putih / white-cressted
cockatoo
Nama Ilmiah : Cacatua alba
Ciri morfologi
Ciri Umum : Burung ini
berukuran sedang dengan panjang sekitar 46 cm. burung ini hamper semua bulunya
berwarna putih. Di kepala terdapat
jambul besar berwarna putih yang dapat ditegakkan. paruh atas yang lebih
membengkok dan kuat serta tipe jari kaki zygodactyl (dua jari ke depan dan dua
mengarah ke belakang). Berbeda dengan paruh bengkok lain, kelompok kakatua
memiliki jambul dan warna bulu dominan yang kurang beragam, seperti putih,
hitam, abu, dan kombinasinya.
Ciri Khusus :
burung betina dan jantan serupa hanya berbeda ukurannya saja. Burung jantan
lebih besar dibanding burung betina
Penyebaran dan Habitat : Hutan di Australia dan New
Guinea
Makanan : Buah-buahan dan biji-bijian
Kebiasaan :
Burung Kakatua Putih (Cacatua alba) hidup
berpasangan atau berkelompok dalam jumlah kecil. Sangat mencolok ketika terbang
dengan kepakan sayap yang cepat dan kuat. diselingi gerakan melayang serta
saling berteriak. Burung ini mempunyai kebiasaan berpegang pada dahan atau
cabang pohon. Pada musim kawin burung jantan akan memperlihatkan pada burung
betina beberapa gaya seperti meloncat, mengembangkan sayap, mengangkat ekor,
dan berjalan di depan betina untuk menarik perhatiannya. Burung betina bertelur
jumlahnya di atas tiga butir. kemudian diletakkan dilubang pohon tempat burung
tersebut bersarang. Telur tersebut dierami secara bergantian.antara burung
jantan dan burung betina.
48. Kakatua jambul kuning
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Aves
Ordo :
Psittasiformes
Family :
Psittasidae
Genus :
Cacatua
Spesies :
Cacatua sulphurea
Nama Indonesia/daerah : Kakak tua jambul kuning / yellow-cressted
cackatoo
Nama Ilmiah : Cacatua sulphurea
Ciri morfologi
Ciri Umum : burung
berukuran sedang dengan panjang sekitar 35 cm. hamper semua tubuhnya berwarna
putih, di kepalanya terdapat jambul berwarna kuning yang dapat ditegakkan.
Paruh berwarna hitam, di sekitar matanya berwarna kebiruan dan kaki berwarna
abu-abu.
Ciri Khusus : burung betina dan jantan serupa hanya berbeda
ukurannya saja. Burung jantan lebih besar dibanding burung betina.
Penyebaran dan Habitat :
Kepulauan Sunda Kecil, Sulawesi, Bali, Timor Barat dan
Timor Timur, dimana terdapat hutan-hutan primer dan sekunder
Makanan : Buah-buahan dan biji-bijian
Kebiasaan : Burung
ini sangat cerdas dan gemar berkawan
49. Elang Brontok
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Aves
Ordo :
Accipitriformes
Family :
Accipitridae
Genus :
Spizaetus
Spesies :
Spizaetus cirrhatus
Nama Indonesia/daerah : Elang Brontok / Black Eagle
Nama Ilmiah : Spizaetus cirrhatus
Ciri morfologi
Ciri Umum : Tubuh
berukuran besar (70 cm). Bertubuh ramping. Sayap sangat lebar. Ekor panjang
berbentuk bulat. Jambul sangat pendek. Terdapat fase terang, gelap dan
peralihan. Iris kuning sampai coklat, paruh kehitaman, sera kuning kehitaman,
kaki kuning kehijauan.
Ciri Khusus : Burung muda: Bagian atas coklat keabu-abuan.
Kepala dan tubuh bagian bawah keputih-putihan. elang
brontok di bagi 3 yaitu: fase terang:
tubuh bagian atas coklat abu-abu gelap, tubuh
bagian bawah putih bercoret-coret coklat kehitaman memanjang. Strip mata dan
kumis kehitaman. Burung muda : Tubuh bagian atas coklat keabu-abuan, kepala dan
tubuh bagian bawah keputih-putihan.
fase gelap: seluruh tubuh coklat gelap
dengan garis hitam pada ujung ekor, terlihat kontras dengan bagian ekor lain
yang coklat dan lebih terang. Atau warna tubuh hitam secara keseluruhan.
Fase peralihan: Bentuk peralihan diantara
kedua fase gelap dan terang,terutama terlihat pada pola warna coretan dan garis
(tetapi lebih mirip fase terang); garis hitam pada ekor dan sayap tidak teratur
serta garis-garis coklat kemerahan melintang pada perut bagian bawah. Iris
kuning sampai cokelat, paruh kehitaman, sera kuning kehitaman, kaki kuning
kehijauan.
Makanan : Daging
Penyebaran dan habitat :
Indonesia (Sunda besar dan Nusa Tenggara), India, Asia
Tenggara dan Philiphina.
Kebiasaan :
Mengunjungi hutan dan daerah hutan yang terbuka,
menyergap ayam kampong. Berburu dari udara atau dari tempat bertengger di pohon
kering. Umumnya berburu di hutan yang baru ditebang.
50. Nuri merah kepala hitam
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Aves
Ordo : Psittaciformes
Famili : Psittacidae
Genus : Lorius
Spesies
: Lorius lory
Nama
Indonesia/daerah : Nuri merah kepala
hitam
Nama Ilmiah : Lorius lory
Ciri Morfologi
Ciri
umum :
Burung
Nuri merupakan jenis burung yang paling cemerlang warna bulunya di antara
anggota kelompok burung betet. Warna-warna bulu yang dimiliki seperti merah,
biru, kuning dan hijau, serta hitam sangat mencolok. Mempunyai panjang tubuh
30-50 cm. Matanya berwarna kuning, paruh kuning kecoklatan
Ciri
Khusus :
Ciri
spesifik warana bulu di bagian kepala atas berwarna hitam. Pada ujung lidahnya
terdapat organ mirip benang-benang halus dan pendek yang berfungsi untuk
membantu memakan biji-bijian dan mendapatkan serbuk sari.
Penyebaran dan habitat :
Hutan tropika, berpohon-pohon, savana. Tersebar
di Maluku dan Papua.
Makanan :
Jenis-jenis
pakan yang disukai burung ini berupa buah-buahan, biji-bijian, bunga, serbuk
sari, madu, serangga dan larva serangga.
Kebiasaan : Hidup
berkelompok baik sedang bertengger,terbang dan mencari makan. Suara gaduh saat
keluar terbang dan bertengger kecuali saat mencari makan.Betina bertelur 3-4
butir,kemudian disimpan dalam sarang,telur dierami secara bergantian antara
induk jantan dan induk betina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar