Sabtu, 27 Agustus 2016

Macam-macam AVES

1.      Burung unta

Klasifikasi                                 
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas                :  Aves
Ordo                 : Struthniformes
Famili               : Strurhtionidae
Genus               : Struthio
Spesies             : Struthio camelus
           



Nama Indonesia/daerah  : Burung unta
Nama Ilmiah                      : Struthio camelus
Ciri Morfologi
Ciri umum :
Burung unta merupakan burung terbesar & terberat di dunia. Tinggi maksimalnya mencapai 2,7 m, sementara berat maksimalnya mencapai 181 kg. Sebagai akibat dari ukurannya yang besar & rentang sayapnya yang kecil, burung unta pun tidak bisa terbang. Namun hal tersebut bukan masalah bagi burung unta karena burung ini dibekali dengan kemampuan berlari yang sangat cepat. Burung unta merupakan burung darat tercepat di dunia & bisa berlari hingga kecepatan 70 km/jam!
Ciri Khusus  : 
Berkat kemampuannya berlari cepat, burung unta bisa menghindar dari terkaman hewan-hewan pemangsanya yang mencakup kucing besar Afrika & hyena. Namun berlari bukanlah satu-satunya metode pertahanan yang dimiliki oleh burung unta. Burung unta kerap duduk sambil merebahkan kepalanya di permukaan tanah sehingga dari kejauhan, burung yang bersangkutan terlihat seperti gundukan tanah. Jika terpojok, burung unta juga bisa melawan dengan cara menendang & mencakar. Dan berbeda dengan anggapan umum, burung unta TIDAK mengubur kepalanya dalam tanah untuk mempertahankan diri.

Penyebaran dan habitat : benua afrika dan asa barat
Makanan                          : Dedaunan, akar-akaran, biji-bijian dan buah, serangga, hewan kecil
Lain-lain                           :
Untuk membantu menggiling makanannya, burung unta kerap menelan bebatuan kecil.
2.      Casuarius unappendiculatus
Klasifikasi        
Kingdom: Animalia
Filum      : Chordata
Kelas      :  Aves
Ordo       : Cassuariformes
Famili     : Casuariidae
Genus     : Casuarius
Spesies   : Casuarius unappendiculatus



Nama Indonesia/daerah  : Kasuari gelambir satu / Cassowary
Nama Ilmiah                      : Casuarius unappendiculatus
Ciri Morfologi
Ciri umum :
Spesies ini memiliki ciri umum, mahkota membentuk bidang   segitiga, wajah dan kepala berwarna biru dengan leher merah berbercak kuning dibagian belakang.Berbulu lebat, dan memiliki tinggi badan 160 cm dengan berat badan 55-85 kg. Burung kasuari bergelambir tunggal memiliki panjang kaki 45 cm. Kulit leher dan kepalanya tidak berbulu, panjang gelambirnya adalah sekitar 3 cm, yang berwarna kuning menggantung ke bawah. Burung ini tidak bersayap, hidup soliter. Hewan ini termasuk ke dalam golongan fruktifora atau hewan pemakan buah-buahan. Burung ini memiliki paruh dan sepasang telinga. Berkembang biak dengan cara ovipar atau bertelur.
Ciri Khusus :
Kasuari gelambir tunggal memiliki gelambir tunggal pendek  berwarna kemerahan. Kaki burung Kasuari sangat panjang dan kuat. Kaki ini menjadi senjata utama burung langka dan dilindungi ini. Kaki burung Kasuari mampu menendang dan merobohkan musuh-musuhnya, termasuk manusia, hanya dengan sekali tendangan.
                                                   
Penyebaran dan habitat :
Penyebarannya sangat luas meliputi Papua bagian utara, pulau salawati dan pulau Yapen-Serui. Habitatnya di daerah hutan hujan atau hutan rawa, terutama di dataran rendah

Makanan :  Buah-buahan dan umbi-umbian

Kebiasaan :
Seekor kasuari betina kawin dengan lebih dari satu kasuari jantan.Masa kawin terjadi selama musim panas dan musim bertelur betina meletakkan 3-6 telur berwarna kehijauan dalam sarang dari daun-daunan pada pangkal sebuah pohon. Betina pergi ke hutan meninggalkan sang jantan yang akan mengerami dan menjaga anak-anaknya dari predator. ± 7 minggu sang jantan mengerami telur dan menjaga anaknya setelah menetas

3.      Casuarius casuarius

Klasifikasi        
Kelas      :  Aves
Ordo       : Cassuariformes
Famili     : Casuariidae
Genus     : Casuarius
Spesies   : Casuarius casuarius




Nama Indonesia/daerah       : Kasuari gelambir ganda/ Cassowary
Nama Ilmiah                             : Casuarius casuarius
Ciri Morfologi
Ciri umum :
Memiliki kaki yang besar  dengan tiga buah jari pada masing- masing kakinya.Jari-jari kaki berbahaya karena dilengkapai cakar yang sangat tajam. Memiliki tinggi 1,5 –1,8 meter. Kulit leher dan kepala berwarna biru keunguan bercampur merah dan kuning. Bermahkota tinggi dan tebal membentuk kurva.
Ciri Khusus :
Pada Kasuari Gelambir Ganda terdapat dua buah gelambir berwarna merah pada lehernya dengan kulit leher berwarna biru,di atas kepalanya kasuari memiliki tanduk yang tinggi berwarna kecokelatan. Burung betina serupa dengan burung jantan, dan biasanya berukuran lebih besar dan lebih dominan.

Penyebaran dan habitat :
Kasuari gelambir ganda sering terdapat dipinggiran hutan dan sabana. Penyebarannya meliputi Papua bagian Barat, Tenggara dan Selatan,Kepulauan Aru dan Australia Timur Laut

Makanan  :  Buah-buahan dan Umbi-umbian

Kebiasaan :
Burung kasuari biasanya hidup sendiri, berpasangan hanya pada waktu musim berbiak. Anak burung dierami dan dibesarkan oleh burung jantan.
4.      Ayam hutan merah

Klasifikasi                                 
Kingdom: Animalia
Filum      : Chordata
Kelas      :  Aves
Ordo       : Galliformes
Famili     : Gallidae
Genus     : Gallus
Spesies   : Gallus gallus



Nama Indonesia/daerah  : Ayam hutan merah
Nama Ilmiah                     : Gallus gallus
Ciri Morfologi
Ciri umum  : Karakteristik dari Gallus antara lain adalah tubuh ditutupi oleh bulu, homoiothermal, alat gerak bagian depan berupa sayap untuk terbang, alat gerak bagian belakang digunakan untuk berjalan, kaki dipenuhi sisik, pada bagian mulut terdapat paruh dan gigi.
Ciri Khusus  : Warna bulu pada ayam jantan dilapisi lapisan hijau di permukaan atasnya, sedangkan pada ayam betina berwarna cokelat kekuningan.Jengger hanya satu (single comb)dan permukaan jenggernya licin serta rata atau tidak bergerigi.Pial satu helai dan terletak di antara kedua belah tulang rahang bawah.Bulu ekor utama sebanyak 16 helai.Bulu leher pada jantan bulat dan pendek-pendek

Penyebaran dan habitat   : Indonesia ( Sumatera dan Jawa ), Pakistan, India, Malaysia
Makanan     : Voer, biji-bijian sayuran,serangga dan buah-buahan
Kebiasaan    : Dewasa : 1-2 tahun, Bertelur :8-10 butir, Menetas : 19-21 hari



5.       Pheasant lady

Klasifikasi        
Kingdom: Animalia
Filum      : Chordata
Kelas      :  Aves
Ordo       :  Galliformes
Famili     :  Phasianidae
Genus     : Chrysolophus
Spesies   : Chrysolophus amherstiae


                       

Nama Indonesia/daerah  : Pheasant lady
Nama Ilmiah                      : Chrysolophus amherstiae
Ciri Morfologi
Ciri umum :
Lady Amherst Pheasants merupakan dimorfisme seksual, yang berarti bahwa jantan dan betina memiliki penampilan yang berbeda.Jantan dewasa yang berwarna-warni, dengan hijau, biru, putih dan kuning pada bulu tubuh dan terdapat garis-garis hitam. Kepala dihiasi dengan penutup kemerahan.Iris mata berwarna kuning terang. Sedangkan bulu pada Lady Amherst Pheasant betina lebih sederhana, bulu berwarna coklat di bagian atas.
Ciri Khusus : 
Khas dari Lady Amherst Pheasant adalah leher putih dari mahkota sampai ke leher,bulu di bagian belakang menunjukkan pola  hitam dan hampir semua pada bulu ekor. Ekor cukup panjang dan  sampai sekitar dua pertiga dari total panjang tubuh. Bulu atas putih, lebih rendah cenderung lebih keabu-abuan dan ada beberapa bulu oranye .

Penyebaran dan habitat :
Spesies ini endemik ke China dan Myanmar, hewan ini   menghuni kawasan hutan dan semak bamboo.

Makanan : Voer,biji-bijian,buah-buahan,sayuran dan serangga

Kebiasaan : Dewasa  2 tahun, bertelur 6-12 butir, menetas: 23-24 hari



6.      Pheasant perak
Klasifikasi     
Kingdom: Animalia
Filum      : Chordata
Kelas      :  Aves
Ordo       : Galliformes
Famili     : Pheasinidae
Genus     : Lophura
Spesies    : Lophura nycthemera





Nama Indonesia/daerah  : Pheasant perak
Nama Ilmiah                      :  Lophura nycthemera
Ciri Morfologi
Ciri umum :
Lophura diardi juga dikenal  Sejati Perak yang beukuran besar sekitar 80 cm,memiliki jambul hitam panjang, dagu dan tenggorokan hitam, dengan perut kebiruan-hitam mengkilat. Seluruh tubuh putih, dengan banyak garis-garis hitam. Ekornya dapat cukup panjang, dengan tengah pada bulu putih. Salah satu ciri paling nyata adalah terang jengger wajah merah yang digunakan selama musim kawin.
Ciri Khusus  :
Jantan memiliki bulu abu-abu dengan kulit yang luas merah wajah, kaki merah dan kaki, hias bulu jambul hitam, coklat kemerahan iris dan panjang ekor kehitaman melengkung. Betina seekor burung   coklat dengan sayap kehitaman dan bulu ekor.

Penyebaran dan habitat  :
China, Burma, Thailand, Vietnam, Kamboja, habitat beragam, baik padang rumput dan bambu, hutan cemara.

Makanan : Voer, biji-bijian, sayuran, buah dan serangga

Kebiasaan : Dewasa : 2 tahun, Bertelur : 4-6 butir, Menetas : 25-26 hari



7.      Pelikan
Klasifikasi     
Kingdom: Animalia
Filum      : Chordata
Kelas      :  Aves
Ordo       : Pelecaniformes
Famili     : Pelecanidae
Genus     : Pelecanus
Spesies   : Pelecanus occidentalis



Nama Indonesia/daerah  : Pelikan
Nama Ilmiah                      : Pelecanus occidentalis
Ciri Morfologi
Ciri umum         :
Burung air yang sangat besar, mempunyai berat badan berkisar antara 4,5-11 kg, dengan rentangan sayap 2,75 m .Burung Pelikan ini berwarna putih atau sebagian besar putih. Sayap dan ekor sebagian berwarna hitam. Perbedaan morfologi antara jantan dan betina kurang jelas, sehingga cukup sulit membedakan antara pelikan jantan dan pelikan betina. Meski demikian, jika diamati lebih sesama, dapat diketahui bahwa pelikan jantan memiliki ukurtan tubuh yang lebih kecil, dan paruh yang lebih panjang dibanding pelikan betina.
Ciri Khusus :
Burung pelikan mempunyai ciri ciri khusus yaitu antara lain paruh besar dan lurus, dilengkapi dengan kait pada ujungnya dan kantong makanan yang besar, yang bisa menggembung di sepanjang paruh. Kantong paruh ini dapat menyimpan makanan 3 kali lebih banyak dari perutnya .Setelah terkumpul, Pelikan kembali ke sarangnya untuk memberi makan bayi Pelikan.
Penyebaran dan habitat   :
Mereka hidup umumnya di wilayah hangat, dan mereka tidak   dijumpai di wilayah kutub, laut dalam, kepulauan samudra, dan benua Amerika Selatan.
Makanan :
Makanan pelikan biasanya adalah ikan, namun mereka juga  memakan amfibi, crustacea,
Kebiasaan :
Pelikan putih menangkap ikan dalam kelompok. Mereka membentuk barisan untuk mengejar sekumpulan ikan kecil ke perairan dangkal, lalu menyapu sekumpulan ikan tersebut dengan paruh mereka. Ikan besar ditangkap dengan ujung paruh, lalu dilempar ke udara untuk ditangkap kembali dan masuk ke kantung paruh mereka dengan kepala lebih dulu.

8.      Merak putih
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Aves
Ordo                : Galliformes
Family             : Phasianidae
Genus              : Pavo
Spesies            : Pavo cristatus albino


Nama Indonesia/daerah:  Merak Putih
Nama Ilmiah                    :  Pavo cristatus albino
Ciri morfologi           
Ciri Umum      :
Merak jenis ini merupakan burung merak albino dimana dominasi bulunya berwarna putih
Ciri Khusus     :
Burung Merak mempunyai kaki yang panjang dan ramping, dilengkapi dengan taji. Merak jantan mempunyai bulu ekor yang sangat indah, dapat direntangkan seperti kipas raksasa. Warna bulu pada mantel, leher, dada dan seluruh tubuhnya berwarna putih. Merak putih nampak begitu anggun, melangkah seperti seorang putri yang senantiasa senyum, dagu sedikit terangkat, kepala bertiara,langkah kaki terayun, teratur serta pelan dan keanggunannya tetap dipertahankan  bahkan ketika ia mengibaskan bulu-bulunya helai demi helai dengan gemulai,perlahan dibentangkan hingga pas sempurna membentuk kipas,kemudian posisi bulu-bulu yang dimekarkan dipertahankan untuk waktu yang tidak sebentar. 

Penyebaran dan Habitat Papua, Timur Laut Australia dengan  habitat  Hutan Hujan Tropis
Makanan : Buah-buahan, Sayur-sayuran, Biji-bijian dan Serangga



9.      Merak biru

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Aves
Ordo                : Galliformes
Family             : Phasianidae
Genus              : Pavo
Spesies            : Pavo cristatus




Nama Indonesia/daerah       : Merak Biru / Indian Peafowl
Nama Ilmiah                          Pavo cristatus
Ciri morfologi                       
Ciri Umum      :
Memiliki bulu lengkap, paruh pendek dan lurus, sayap pendek dan runcing, jari ada 5 buah (3 depan 1 belakang 1 terangkat), cakar runcing dan lurus, merupakan tipe pejalan, ekor panjang dan bulat.
Ciri Khusus     :
Merak merupakan jenis burung yang indah jelita, mempunyai ukuran yang besar. Panjang jantan 210 cm dan betina 120 cm. Burung Merak mempunyai kaki yang panjang dan ramping, dilengkapi dengan taji. Merak jantan mempunyai bulu ekor yang sangat indah, dapat direntangkan seperti kipas raksasa, pada bulu ekor yang direntangkan tersebut terdapat pola berbentuk bulatan seperti mata, yang tergambar indah. Wama bulu pada mantel, leher dan dada berwarna hijau mengkilap. Bulu leher sampai kepala berwarna hijau seperti susunan genting. Di atas kepala agak ke belakang terdapat bulu yang bertangkai tersusun pipih. Merak jantan memiliki ekor panjang yang terdiri dari 150 helai bulu, terbentuk dari pangkal ekornya, yang dapat ditegakkan hingga tercipta sebuah kipas yang luar biasa cantiknya.Burung jantan dewasa berukuran sangat besar, panjangnya dapat mencapai 300cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang.

Penyebaran dan Habitat :  Assam, China, dan Jawa / hutan terbuka dantaran  rendah
Makanan : Voer, biji-bijian, sayuran, buah dan serangga.
Kebiasaan  : menghasilkan telur 4-6 butir setiap masa kawin dan menetas dalam 27-29 hari



10.  Tekukur biasa

Klasifikasi     
Kingdom: Animalia
Filum      : Chordata
Kelas      :  Aves
Ordo       : Columbiformes
Famili     : Columbidae
Genus     : Streptopelia
Spesies   : Streptopelia chinesis



Nama Indonesia/daerah       : Tekukur biasa
Nama Ilmiah                          : Streptopelia chinensis
Ciri Morfologi
Ciri umum :
Berukuran sedang (30 cm), berwarna coklat kemerahjambuan. Ekor tampak panjang. Buku ekor terluar memiliki tepi putih tebal.Punggung,sayap serta ekornya berwarna coklat agak pucat,dengan bintik kuning pucat.
Ciri Khusus :
Memiliki bercak berwarna putih hitam yang khas pada   lehernya,iris berwarna jingga.

Penyebaran dan habitat   : 
Tersebar luas dan umum terdapat di Asia Tenggara,Australia dan  Los Angeles.habitat di sekitar desa dan sawah.

Makanan                        :  Voer, biji-bijian dan buah-buahan

            Kebiasaan                      : 
            Hidup bersama manusia di sekitar desa dan sawah. Mencari makan di atas permukaan tanah,sering duduk berpasangan di      jalan terbuka,terbang di atas tanah dengan kepakan sayap pelan yang khas. Sering dipelihara sebagai burung khas. Bertelur  : 2 butir, Menetas : 1-16 hari.






11.  Kuntul kerbau

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Aves
Ordo                : Ciconiiformes
Famili              : Ardeidae                  
Genus              : Bubulcus
Spesies            : Bubulcus ibis




Nama Daerah                        : Kuntul Kerbau
Nama Ilmiah              : Bubulcus ibis
Ciri Morfologi           :
Kuntul Kerbau (Bubulcus ibis) merupakan burung terkecil dari bangsa Kuntul-kuntulan (sekitar 50 cm).  Bentuk tubuhnya lebih ramping dari pada Blekok sawah (Ardeola speciosa), meskipun tidak seramping kuntul-kuntul yang lebih besar. Seluruh bulunya berwarna putih, tetapi selama musim kawin, bulu-bulu pada kepala, leher, dan punggung berwarna kuning kerbau.
Ciri Umum                 
Ekstremitas anterior termodifikasi menjadi sayap untuk terbang.
Ciri Khusus    
Seluruh bulunya berwarna putih, tetapi selama musim kawin, bulu-bulu pada kepala, leher, dan punggung berwarna kuning kerbau.

Penyebaran                : Tersebar luas di seluruh dunia.
Makanan                    : Ikan dan Hewan kecil air.



12.  Cangak merah

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Aves
Ordo                : Ciconiiformes
Famili              : Ardeidae                  
Genus              : Ardea
Spesies            : Ardea Purpurea




Nama Daerah                        : Cangak Merah
Nama Ilmiah              : Ardea Purpurea
Ciri Morfologi                       :
Berukuran besar (80cm), berwarna abu-abu, coklat berangan dan hitam. Topi hitam dengan jambul menjuntai.Terdapat strip hitam menurun sepanjang leher yang merah karat khas. Punggung dan penutup sayap abu abu, bulu terbang hitam. Bulu lainnya coklat kemerahan.
Ciri Umum                  : Ekstremitas anterior termodifikasi menjadi sayap untuk terbang.
Ciri Khusus                 : Terdapat strip hitam menurun sepanjang leher yang merah karat khas.

Penyebaran Global   :
Afrika, Erasia sampai Filipina, Sulawesi, Sunda Besar, dan Nusa Tenggara.

Penyebaran lokal      :
Tersebar di lahan basah di seluruh sunda besar, khususnya pada habitat air tawar dataran rendah, kadang kadang juga ditemukan di bukit sampai ketinggian 1.500 m.

Kebiasaan                  :
Sering mengunjungi hutan mangrove, sawah, danau dan aliran air. Tidak terbatas di daerah pesisir seperti cangak abu. Suka mengendap endap sendirian di sepanjang perairan dangkal yang penuh gulma, dengan kepala merendah ke bawah dan ke samping untuk menangkap air dan makanan lain. Terbang dengan kepakan sayap berat perlahan. Bersarang dalam koloni besar.

Makanan                    : Ikan dan hewan air berukuran kecil.
13.  Uncal loreng
Klasifikasi :
Kingdom         : Animalia
Filum               :Chordata
Kelas               : Aves
Ordo                : Columbiformes
Famili              : Columbidae
Genus              : Macrophygia
Spesies            : Macrophygia unchall




Nama Indoensia/daerah           : Uncal loreng
Nama ilmiah                              : Macrophygia unchall
Ciri morfologi :
Ciri umum :
Ciri khusus :
Berukuran besar (38 cm), berwarna coklat, berekor panjang. Punggung dan ekor bergaris hitam atau coklat. Kepala abu-abu dengan tengkuk hijau-biru mengkilap. Dada merah jambu, tetapi memutih pada perut bawah. Betina: tidak ada kilapan hijau. Garis-garis lebih tebal pada punggung dan garis-garis pada ekor membedakan burung ini dengan uncal lainnya. Iris kuning sampai coklat pucat, paruh hitam, kaki merah.

Penyebaran dan habitat       : Jalur Ndeles Klaten
Makanan                                : Bij-bijian
Lain-lain : -



14.  Kuau raja
Klasifikasi :
Kingdom   : Animalia
Filum         : Chordata
Kelas         : Aves
Ordo          : Galliformes
Famili        : Phasianidae
Genus        : Argusianus
Spesies      : Argusianus argus




Nama Indonesia/daerah : Kuau raja
Nama ilmiah                      : Argusianus argus
Ciri morfologi :
Ciri umum :
Kuau Raja atau dalam  nama ilmiahnya Argusianus argus adalah salah satu burung yang terdapat di dalam suku Phasianidae. Kuau Raja mempunyai bulu berwarna coklat kemerahan dan kulit kepala berwarna biru. Burung jantan dewasa berukuran sangat besar, panjangnya dapat mencapai 200cm. Di atas kepalanya terdapat jambul dan bulu tengkuk berwarna kehitaman. Burung jantan dewasa juga memiliki bulu sayap dan ekor yang sangat panjang, dihiasi dengan bintik-bintik besar menyerupai mata serangga atau oceli. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan, panjangnya sekitar 75cm, dengan jambul kepala berwarna kecoklatan. Bulu ekor dan sayap betina tidak sepanjang burung jantan, dan hanya dihiasi dengan sedikit oceli.

Ciri khusus :
Kuau raja mengeluarkan suara bunyi ku-wau mungkin hal tersebut untuk menjelaskan nama spesies ini. Interval suara itu berkisar antara 15 – 30 detik. Burung ini biasa terbang pada jarak pendek di mana habitatnya hidup di permukaan tanah pada hutan tropis dfi dataran rendah.
Penyebaran dan habitat :
Populasi Kuau Raja tersebar di Asia Tenggara. Spesies ini ditemukan di hutan tropis Sumatra, Borneo dan Semenanjung Malaysia.
Makanan : Biji-bijian, buah, serangga
Lain-lain :


15.  Rangkok badak
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Aves
Ordo                : Psittasiformes
Family             : Bucerotidae
Genus              : Buceros
Spesies            : Buceros rhinoceros



Nama Indonesia/daerah: Rangkong badak / Rhinoceros hornbill
Nama Ilmiah                   Buceros rhinoceros
Ciri morfologi                       
Ciri Umum      :
Secara umum burung Rangkong atau Enggang mempunyai ciri khas berupa paruh yang sangat besar menyerupai tanduk. ukuran tubuh rangkong berkisar antar 40 cm sampai 150 cm, dengan rangkong terberat mencapai 3.6 Kilogram.  Umumnya warna bulu di dominasi oleh warna hitam untuk bagian badan dan putih bagian ekor, sedangkan warna bagian leher dan kepala cukup bervariasi.
Ciri Khusus     :
Jantan kepala berwarna krem, bulu halus berwarna kemerahan atau merah bata pada tengkuk, kantung leher kuning tidak berbulu dan membentuk gelambir dengan strip hitam yang khas. Betina; kepala berwarna krem bulu halus berwarna hitam terbentuk dari tengkuk, kantung leher biru tidak berbulu. Umumnya burung jantan memiliki ukuran tubuh lebih besar dari burung betina. Jenis kelamin Rangkong yang telah dewasa dapat diketahui berdasarkan perbedaan warna balung atau cula, warna sayap, paruh dan mata. Sering mengeluarkan suara “ku-guk” diulang-ulang, pendek dan parau. Dari kejauhan, burung ini dapat dikenali melalui suara yang parau lantang. Burung dengan ukuran tubuh yang sangat besar, dengan suara yang keras

Penyebaran dan Habitat
Indonesia (Sumatera, Jawa dan Kalimantan), Asia Tenggara, Semenanjung Malaysia.
Makanan                    : Buah-buahan
Kebiasaan                  :
Pasangan menempati tajuk pohin tertinggi. Suka berada di pohon ara raksasa yang sedang berbuah. Mengeluarkan suara deruan dahsyat ketika terbang mengepakkan sayap.


16.  Pheasant emas

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas                  :  Aves
Ordo                   : Galliformes
Famili                 : Phasianidae
Genus                 : Chrysolophus
Spesies               : Chrysolophus pictus


Nama Indonesia/daerah  : Pheasant emas
Nama Ilmiah                     : Chrysolophus pictus
Ciri Morfologi
Ciri umum :
Golden Pheasants jantan dapat dengan mudah diidentifikasi oleh warna cerah berupa warna emas berujung dengan merah yang memanjang dari atas kepala.Sayap berwarna gelap dan cokelat pucat. Bokong nya juga  betwarna  emas, punggung bagian atas berwarna hijau dan memiliki mata berwarna kuning cerah dengan pupil hitam kecil. Pada tenggorokan dan dagu warna karat dan jenggernya berwarna kuning. Paruh, kaki dan kaki juga berwarna kuning.
Ciri Khusus :
Jantan dan betina golden pheasants terlihat berbeda dalam penampilan. Ukuran yang jantan  90-105 cm panjangnya dengan ekor yang membentuk dua pertiga dari total panjang. Betina berukuran sedikit lebih kecil 60-80 cm panjangnya dengan ekor yang membentuk setengah dari total panjang. Lebar sayap adalah sekitar 70 cm dan berat sekitar 630 gram.

Penyebaran dan habitat :
Cina pusat. Pegar Emas menghuni habitat yang hampir tidak dapat diakses. Dipenuhi dengan vegetasi lebat, seringkali di tepian gunung berhutan dan lereng bukit yang berbahaya dan berbatu.
Makanan  : Voer,biji-bijian,buah-buahan,sayuran dan serangga
Kebiasaan : Dewasa : 2 tahun, Bertelur : 6-12 butir, Menetas: 22 hari







17.  Pheasant kuning

Klasifikasi     
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas                :  Aves
Ordo                 : Galliformes
Famili               : Phasianidae
Genus               : Chrysolophus
Spesies               :Chrysolophus pictu-luteus

 


Nama Indonesia/daerah  : Pheasant kuning
Nama Ilmiah                     : Chrysolophus pictus-luteus
Ciri Morfologi
Ciri umum         :
Memiliki warna kuning yang memanjang dari atas kepala.Sayap berwarna gelap dan cokelat pucat. Berwarna abu-abu, memiliki mata berwarna kuning cerah dengan pupil hitam kecil. Pada tenggorokan dan dagu warna karat dan jenggernya berwarna kuning. Paruh, kaki dan kaki juga berwarna kuning.
Ciri Khusus       :
Ukuran yang jantan  90-105 cm panjangnya dengan ekor yang membentuk dua pertiga dari total panjang. Betina berukuran sedikit lebih kecil 60-80 cm panjangnya dengan ekor yang membentuk setengah dari total panjang. Lebar sayap adalah sekitar 60 cm dan berat sekitar 600 gram.

Penyebaran dan habitat   : Cina pusat.Habitat di tepian gunung berhutan dan lereng bukit
Makanan  : Voer,biji-bijian,buah-buahan,sayuran dan serangga
Kebiasaan : Dewasa : 2 tahun, Bertelur : 6 butir, Menetas: 22 hari



18.  Ayam mutiara
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Aves
Ordo                : Numididae
Famili              : Numididae
Genus              : Numida
Spesies            :
Numida meleagris



Nama Indonesia/daerah  :  Ayam mutiara/ayam guinea
Nama Ilmiah                     : Numida meleagris

Ciri Morfologi
Ciri umum  :
Besarnya 53-58 cm, burung dengan tubuh bulat dan kepala kecil. beratnya sekitar 1,3 kg. Tubuh bulu abu-abu-hitam kelip dengan warna putih.Tinggi hampir setengah meter dan berat badan setara 2 ekor  ayam indonesia.
Ciri Khusus   :
Ciri khasnya pada bulunya yang hitam dengan bintik-bintik putih kecil dengan leher dan kepala tidak berambut.

Penyebaran dan habitat  : Afrika.Habitatnya di  semak dan savana.
Makanan : Voer, biji-bijian sayuran,serangga dan buah-buahan
Kebiasaan : Dewasa : 2 tahun, Bertelur : 6-12 butir, Menetas : 23-24 hari






19.  Julang mas
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Aves
Ordo                : Coraciiformes
Famili              :  Bucerotidae
Genus              : Aceros
Spesies            :Aceros undulatus





Nama Daerah                        : Julang mas
Nama Ilmiah              : Aceros undulatus
Ciri Morfologi                      
Ciri umum : Julang emas termasuk burung pemalu ini memiliki deskripsi antara lain berukuran besar(100 cm). Baik jantan maupun betina memiliki memiliki punggung, sayap dan perut berwarna hitam. Jantan memiliki kepala krem, bulu halus kemerahan bergantun dari tengkuk, kantung leher kuning tidak berbulu dengan strip hitam khas. Sedangkan yang betina memiliki kepala dan leher hitam , dan kantung leher berwarna biru. Memiliki iris merah, paruh kuning dengan tanduk kecil kerenyut, kaki hitam. Julang emas di gunung ugaran”medini dan hutan promasan” biasanya muncul saat matahari sudah mulai meninggi sekitar pukul 09.00 keatas. Biasanya muncul dari arah hutan watu ondo menuju ke gunung gentong dan bila sore sekitar pukul 15.30 terlihat Aceros undulatus ini terbang kembali ke hutan watuondo.
Ciri Khusus :
Baik jantan maupun betina memiliki memiliki punggung, sayap dan perut berwarn hitam

Penyebaran : Indonesia (Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Bali). India Timur, Cina Barat Daya, Asia Tenggara, Semenajung Malaysia.

Kebiasaan : Terbang berpasangan atau dalam kelompok kecil di atas hutan, dengan kepakan sayap yang berat sambil mencari pohon buah-buahan. Sering bergabung dengan rangkok lain di pohon yang berbuah.





20.  Dara mahkota
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Aves
Ordo                : Columbiformes
Family             : Columbidae
Genus              : Goura
Spesies            : Goura cristata




Nama Indonesia/daerah : Dara Mahkota / Western crowned pigeon
Nama Ilmiah                    Goura cristata
Ciri morfologi                       
Ciri Umum      : Mempunyai ukuran panjang tubuh sekitar 70 cm. Bulunya berwarna biru keabu-abuan dengan ciri khas mahkota seperti renda di atas kepalanya serta bulu gelap di sekitar matanya.
Ciri Khusus     : Burung jantan memiliki bentuk agak memanjang sedangkan betina memiliki bentuk agak membulat. Pada bagian atas kepala burung jantan mendatar sedangkan pada burung betina melengkung. Paruh pada burung jantan besar dan agak pendek sedangkan pada betina kecil dan agak panjang.

Penyebaran dan Habitat :  Indonesia (Pulau Irian)
Makanan : Biji-bijian dan buah-buahan



21.              Bebek Mandarin
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Aves
Ordo                : Anseriformes
Family             : Anatidae
Genus              : Aix
Spesies            : Aix galericulata



Nama Indonesia/daerah : Bebek Mandarin
Nama Ilmiah                    Aix galericulata
Ciri morfologi                       
Ciri Umum      : Berukuran sedang yang memiliki kekerabatan dengan Bebek Kayu Amerika Utara. Bebek ini memiliki ukuran panjang 41-49 cm dan bentang sayap 65-75 cm.
Ciri khusus      : Burung jantan memiliki bentuk agak memanjang sedangkan betina memiliki bentuk agak membulat. Pada bagian atas kepala burung jantan mendatar sedangkan pada burung betina melengkung. Paruh pada burung jantan besar dan agak pendek sedangkan pada betina kecil dan agak panjang.

Penyebaran dan Habitat :  Indonesia (Pulau Irian)
Makanan : ikan kecil, biji-bijian, dan sayur-sayuran
Lain-lain:
Bebek mandarin dalam bahasa Mandarin Yuan-yang (鸳鸯), sering diceritakan dalam berbagai seni Oriental dan merupakan simbol kesetiaan dalam hubungan pernikahan.




22.  Rangkok Gading

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Aves
Ordo                : Coraciiformes
Family             : Bicerotidae
Genus              : Buceros
Spesies            : Buceros vigil


Nama Indonesia/daerah       Rangkok Gading
Nama Ilmiah                          : Buceros vigil
Ciri morfologi                       
Ciri Umum      : Rangkong Gading adalah spesies burung yang berukuran besar, panjang tubuh burung dewasa berkisar antara 110 hingga 120 cm. Rangkong Gading jantan memiliki berat rata – rata 3,1 kg sedangkan Rangkong Gading betina memiliki berat rata – rata 2,7 kg. Balung seekor Rangkong Gading memiliki  berat rata – rata 95 gram. 
Ciri khusus      : Burung rangkok mampu terbang hingga 100 km jauhnya dan kemampuannya untuk terbang jauh ini membuat rangkok memiliki peran penting sebagai penebar biji tumbuhan hutan. Adanya populasi rangkok didalam kawasan hutan juga dapat dijadikan sebagai indikator bahwa hutan tersebut adalah hutan yang sehat.

Penyebaran dan Habitat :  Indonesia (Sumatera dan Kalimantan), Semenanjung Malaya
Makanan : buah-buahan, dan beberapa jenis serangga serta binatang kecil lainnya, seperti kelelawar, kadal, dan tikus.




23.  Kalkun

Klasifikasi                                 
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas      :  Aves
Ordo       : Galliformes
Famili     : Phasianidae
Genus     : Meleagris
Spesies   : Meleagris gallopavo


Nama Indonesia/daerah  : Kalkun
Nama Ilmiah                     : Meleagris gallopavo
Ciri Morfologi
Ciri umum   :
Burung ini memiliki kaki panjang, leher panjang dan ekor berbentuk kipas besar. sayap bulat. Kalkun liar laki-laki memiliki gelap, bulu warna-warni. Bulu sayap berwarna hitam dengan garis-garis coklat dan putih,memiliki pial merah (lobus berdaging yang menggantung dari dagu atau tenggorokan), kaki abu-abu, atau perak abu-abu dan memiliki taji yang bisa tumbuh sepanjang 3,2 cm.
Ciri Khusus  : 
Kalkun betina lebih kecil dan warna bulu kurang berwarna-warni dibandingkan kalkun jantan. Sewaktu berada di alam bebas, kalkun mudah dikenali dari rentang sayapnya yang mencapai 1,5-1,8 meter.

Penyebaran dan habitat :
USA dan Mexico. Habitatnya di lahan terbuka seperti seperti padang rumput, ladang, kebun dan rawa-rawa musiman
Makanan : Biji-bijian dan buah-buahan
Lain-lain :
Kalkun diketahui mempunyai kemampuan unik dalam melakukan reproduksi aseksual . Walaupun tidak ada kalkun pejantan, kalkun betina bisa menghasilkan telur yang fertil.



24.  Kokateil

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Aves
Ordo                : psittaciformes
Family             : Psittacidae
Genus              : Nymphicus
Spesies            : Nymphicus hollandicus

Nama Indonesia/daerah       :  Kokateil/Cocatiel
Nama Ilmiah                          : Nymphicus hollandicus
Ciri morfologi                       
Ciri Umum      :
Para anggota terkecil dari subfamili Cacatuinae (kakatua), dengan berat rata-rata 80 g, cockatiels ramping dan efisien. Cockatiels adalah satu-satunya jenis burung beo jambul yang memiliki ekor yang datang ke titik. Ini ekor meruncing sangat panjang (sekitar 15 cm), membuat setengah dari panjang mereka. Dalam penerbangan,  bulu ekor menyebar ke dengan sudut elevasi yang dapat disesuaikan oleh burung untuk mengendalikan ketinggian dan stabilitas. Sementara seleksi buatan jangka panjang untuk mutasi warna telah mengakibatkan banyak variasi warna yang berbeda pada cockatiels (dari mutasi mutiara berbintik terhadap cahaya lutino mutasi kuning-putih), cockatiels liar dari kedua jenis kelamin memiliki karakteristik sama dalam penampilan. Bulu di patch ini pipi yang dimodifikasi untuk melindungi telinga dan meminimalkan turbulensi penerbangan. Bagian bawah dari bulu ekor cenderung lebih kompleks dalam variasi warna dari sisa tubuh, memiliki bar khas bolak warna.

Ciri Khusus     :
Burung jantan akan memiliki wajah ang berwarna kuning cerah sedangkan betina yang juga berwarna abu-abu akan memiliki warna kuning yang pucat. Burung jantan memiliki warna abu-abu gelap dalam seluruh tubuhnya tidak demikian dengan betina yang memiliki warna kusam dan cenderung berwarna coklat keabu-abuan. dari bulu ekor juga bisa telihat dengan jelas dimana burung betina akan memiliki pola ekor yang bergaris pada bagian bawah ekor mereka.

Penyebaran dan Habitat : Australia
Makanan : Buah-buahan, biji-bijian dan serangga kecil
Kebiasaan  :
Burung ini termasuk burung kakatua terkecil nuri berjambul. Walau bagaimanapun kajian terkini cocateil diletakkan di sub family kakak tua. Burung ini biasanya kawin sekitar bulan Agustus sampai Desember.
25.  Jalak suren
Klasifikasi     
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Aves
Ordo                : Passeriformes
Family             : Sturnidae
Genus              : Sturnus
Spesies            : Sturnus contra

Nama Indonesia/daerah:  Jalak Suren/Asia Pied Starling
Nama Ilmiah                   Sturnus contra
Ciri morfologi
Ciri Umum      :
Burung Jalak suren (Sturnus contra) berukuran sedang sekitar 24 cm. Bulunya berwarna hitam dan putih. Bagian yang berwarna putih seperti dahi, pipi, garis sayap, tunggir dan perut. Sedangkan bulu di dada, tenggorokan, dan tubuh bagian atas berwarna hitam (coklat pada remaja). Iris mata burung jalak suren berwarna abu-abu. Kulit tanpa bulu disekitar mata berwarna jingga. Paruhnya berwarna merah dengan ujung putih. Sedangkan kaki berwarna kuning. Suaranya seperti teriakan yang ribut, sumbang dan riang.

Ciri Khusus     : 
Bila di sekitar kulit dubur ada tanda lingkaran warna gelap biru atau ungu, maka sudah bisa di pastikan kalau burung tersebut berjenis kelamin jantan.
Penyebaran dan Habitat
Indonesia (Sumatera, Jawa dan Bali), India , Cina, Barat Daya, Asia Tenggara (kecuali semenanjung Malaysia)
Makanan : Voer, biji-bijian, buah dan serangga.
Kebiasaan  :
Hidup dalam kelompok kecil, menghuni daerah terbuka. Kebanyakan mencari makan diatas tanah, yaitu mencari cacing dan satwa kecil lain. Bergabung dalam kelompok ketika beristirahat pada malam hari.



26.  Pheasant Leher Cincin

Klasifikasi
Kelas   : aves
Ordo    : galliformes
Famili  : phasianidae
Genus  : phasianus colchicus
Spesies :Phasianus colchicus  torquatus

Nama indonesia / daerah      : Pheasant leher cincin
Nama ilmiah                          : Phasianus colchicus torquatus
Ciri – ciri morfologi
Ciri umum                               : berbulu dan terbang
Ciri khusus                              : memiliki bentuk badan yang mungil dan berwarna coklat
Penyebaran dan habitat       : cina dan diatas pohon, ditanah
Makanan                                : biji-bijian, serangga, voer, sayuran dan buah-buahan
Lain-lain                                 : hewan ini bila bertelur 7-14 butir dan menetas higga sampai 25 hari



27.  Kuau Melayu/Kuau Kerdil
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : aves
Ordo                : galliformes
Famili              : phasianidae
Genus              : polyplectron
Spesies            : Polyplectron chacurum scutulatum



Nama indonesia / daerah      :  Kuau melayu
Nama ilmiah                          :  Polyplectron chacurum scutulatum
Ciri – ciri morfologi
Ciri umum:
berbulu
Ciri khusus:
burung ini memiliki bulu berwarna coklat dengan tanda bintik hijau metalik berbentuk seperti mata
Penyebaran dan habitat
Populasi Kuau-kerdil malaya tersebar dan endemik di hutan dataran rendah semenanjung Malaya. Sebelumnya burung ini ditemukan juga di Thailand, Myanmar dan Singapura, namun sekarang telah punah di sana. Populasi spesies ini dapat ditemukan di Malaysia bagian tengah dan habitat dihutan
Makanan        : biji-bijian, buahan dan voer
Lain-lain         : Kuau-kerdil malaya berukuran sedang, dengan panjang sekitar 53cm




28.  Ayam Jambul

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : aves
Ordo                : anseriformes
Famili              : anatidae
Genus              : Gallus
Spesies            : Gallus  domesticus


Nama indonesia / daerah      : ayam jambul
Nama ilmiah                          : Gallus domesticus
Ciri – ciri morfologi
Ciri umum: berbulu
Ciri khusus : Mempunyai jambul berwarna merah dan mempunyai bulu bervariasi
Penyebaran dan habitat
Penyebaranya dibelanda dan habitatnya di hutan dan ditanah
Makanan : biji-bijian dan buah-buahan
Lain-lain
Hewan ini memiliki bulu yang unik dimana pada ayam kepala ini dihiasi bulu seperti bentu jambul yang menyerupai mahkota




29.  Cucak biru
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Aves
Ordo                : Passeriformes
Famili              : Irenidae
Genus              : Irena
Spesies            : Irena puella





Nama Indonesia/daerah : Cucak biru
Nama ilmiah : Irena puella
Ciri morfologi
Ciri umum :
Cucak biru hidup berpasangan. Mereka sering membentuk koloni kecil yang terdiri atas 6-8 burung, dan kadang bercampur dengan spesis burung lain. Burung ini biasanya tidak bermigrasi, tetapi sekadar melakukan perjalanan jarak jauh did alam satu wilayah, tergantung musim di mana wilayah baru tersebut memiliki buah-buahan yang berlimpah.
Selama musim panas, jika kelompok burung ini ingin mandi, mereka akan membentuk seperti benteng pertahanan untuk melindungi rekannya yang sedang mandi, saling bergantian sampai seluruh anggota kelompoknya mandi. Pertahanan ini dimaksudkan untuk melindungi mereka dari serangan predator.
Selama musim kawin, kawanan ini akan memisahkan diri untuk mencari pasangannya, lalu masuk jauh ke dalam hutan lebat untuk membuat sarang dan membesarkan anak-anaknya. Karena sifatnya itulah, sangat sedikit informasi mengenai perkawinan dan perilaku mereka selama berkembang biak.
Ciri khusus :
Warna bulunya sangat indah, kombinasi antara biru beludru di bagian punggung dan sebagian ekor, dengan warna hitam di bagian tubuh lainnya. Di alam bebas, variasi kicauannya relatif terbatas.

Penyebaran dan habitat : Indonesia, Palawan filipina
Makanan : Buah-buahan dan serangga kecil



30.  Reeves Peasant

Klasifikasi        
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas                :  Aves
Ordo                 :  Galliformes
Famili               :  Phasianidae
Genus               : Syrmaticus
Spesies             : Syrmaticus reevest
           

Nama Indonesia/daerah  : Reeves Peasant
Nama Ilmiah                      : Syrmaticus reevest
Ciri Morfologi
Ciri umum : Jantan berukuran 210 cm (83 in) panjang dan berat 1.529 g. Burung jantan memiliki bulu yang cerah dengan warana tubuhnya emas putih dan merah, kaki berarna abu-abu, iris coklat dan kulit berwarna merah di sekitar mata. Kepala berwarna putih dengan pita sempit hitam di matanya. Burung jantan memiliki ekor putih keperakan yang sangat panjang yang diselingi pleh warna coklat. Betina berukuran 75 cm (30 in) panjang dan berat 949 g. Berwara coklat dengan mahkota kehitaman, ekor berwarna keabu-abuan coklar.
Ciri Khusus :  Dapat bertahan dengan baik dalam kondisi panas maupun dingin
Penyebaran dan habitat :
Cina (Central Northern Cina)

Makanan : Voer,biji-bijian,buah-buahan,sayuran dan serangga

Kebiasaan : Dewasa  1 tahun, bertelur 7-14 butir, menetas: 25 hari



31.  Junai mas

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas                :  Aves
Ordo                 : Columbiformes
Famili               : Columbidae
Genus               : Caloenas
Spesies              : Caloenas nicobarica


Nama Indonesia/daerah  : Junai Mas / Nicobar pigeon
Nama Ilmiah                    : Caloenas nicobarica
Ciri Morfologi
Ciri umum :
Berukuran besar (40cm), berkaki panjang, tampak seperti tidak berekor.Bulu tengkuk panjang, berwarna abu-abu gelap mengkilap.Bagian punggung dan sayap hijau mengkilap dengan kilapan kuningan. Ekor putih pendek. Iris coklat, paruh hitam dengan sera yang menonjol, kaki merah keunguan gelap.
Ciri Khusus
Jantan dan betina serupa. Burung dewasa memiliki ekor pendek berwarna putih, kaki abu-abu dengan cakar kuning. Burung muda berwarna kehitaman dengan bulu leher pendek dan kaki kecoklatan.

Penyebaran dan habitat   :
Andaman, Nikobar, Seluruh penjuru Indonesia, Philipina sampai  Ke Irian dan Melanesia Utara. Habitatnya adalah hutan hujan tropis, hutan pantai, hutan bakau dan hutan-hutan dataran rendah

Makanan  :  Voer, biji-bijian dan buah
Kebiasaan  :  Bertelur : 1 butir, Menetas : 14-16 hari









32.  Bangau Mahkota

Klasifikasi        
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               :  Aves
Ordo                Gruitiformes
Famili              Gruidae
Genus              :  Grus
Spesies            :  Grus japonensis

 


 
           
Nama Indonesia/daerah   : Bangau Mahkota
Nama Ilmiah                      : Grus japonensis
Ciri Morfologi
Ciri umum :  tinggi 140 cm, memiliki habitat di rawa-rawa.
Ciri Khusus : Saat dewasa, bangau bermahkota merah berwarna putih salju dengan bulu di kepala berwarna merah. Warna tersebut berubah menjadi merah terang ketika mereka menjadi agresif atau gembira. 

Penyebaran dan habitat :
Afrika Selatan

Makanan : Biji-bijian, Serangga, Katak, dan Cacing.

Kebiasaan : Pada musim semi dan musim panas, bangau mahkota merah berkembangbiak di Siberia dan jarang-jarang di wilayah Mongolia (seperti di Wilayah Perlindungan Mongol Daguur). Secara normal bangau ini menelurkan 2 buah telur, dan hanya satu yang akan bertahan. Lalu pada musim gugur, mereka bermigrasi untuk bertahan dari musim dingin ke negara-negara di Asia Timur seperti Korea, Jepang, Cina, dan Taiwan. Sebagian besar bangau mahkota merah bermigrasi ke selatan, namun ada kawanan yang menjadi penghuni tetap di Hokkaido.



33.  Bubut Besar

Klasifikasi                                    
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               :  Aves
Ordo                Cuculiformes
Famili              :  Cuculidae
Genus              :  Centropus
Spesies            :  Centropus sinensis
           


Nama Indonesia/daerah   : Bubut Besar
Nama Ilmiah                      : Centropus sinensis
Ciri Morfologi
Ciri umum : Bubut besar memiliki tubuh berukuran besar (46 cm). Bulu seluruhnya hitam biru-ungu mengkilap. Sayap, mantel, dan bulu penutup sayap coklat berangan. Iris merah, paruh hitam, kaki hitam.
Ciri Khusus : Sering hinggap di atas tanah atau pada semak-semak dan pohon. Lebih menyukai vegetasi yang rapat. Sarang berbentuk bola, pada rerumputan atau semak lebat. Telur berwarna putih dengan tanda kuning, jumlah 3-4 butir. Berbiak bulan Maret, April, Mei.

Penyebaran dan habitat :
Indonesia (Sumatera, Nias, Kalimantan, Mentawai, Jawa, dan Bali) serta India, Asia tenggara, Filiphina.

Makanan : Ulat, Belalang, Kumbang, Katak, dan K­adal.

Kebiasaan : Memiliki habitat di tepi hutan, belukar sekunder, semak tepi sungai, hutan mangrove. tersebar sampai ketinggian 1.200 m dpl.



34.  Elang laut perut putih

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum       : Chordata
Kelas       : Aves
Ordo        : Falconiformes
Famili      : Accipitridae
Genus      : Haliaeetus
Spesies     : Haliaeetus leucogaster


Nama Indonesia/daerah : Elang laut perut putih
Nama ilmiah                    : Haliaeetus leucogaster
Ciri morfologi :
Ciri umum : Mempunyai panjang tubuh 70-85 cm, rentang sayap 178-218 cm dengan berat tubuh jantan 1,8 – 2,9 kg dan betina 2,5 – 3,9 kg.
Ciri khusus : Bagian atas berwarna abu-abu kebiruan, sedangkan bagian bawah, kepala dan leher berwarna putih. Iris coklat. Kuku, paruh dan sera berwarna abu-abu. Tungkai tanpa bulu dan kaki berwarna abu-abu. Saat terbang, ekornya yang pendek tampak berbentuk baji dan sayapnya terangangkat ke atas membentuk huruf V.
Penyebaran dan habitat : Di Dunia : India, Asia Tenggara, Filipina, Indonesia dan tersebar luas di Australia. Di Indonesia : Karimunjawa, Simeulue, Nias, Musala, Banyak, Batu dan Kepulauan Mentawai, Sumatra, Riau dan Kepulauan Lingga, Bangka, Belitung, Kalimantan, Kepulauan Maratua, Panaitan, Laut, Tinjil, Deli, Panaitan, Jawa, Bawean, Kepulauan Seribu Kepualauan Kangean, Bali, Lombok, Moyo, Sumbawa, Komodo, Padar, Rinca, Palu, Flores, Ende, Besar, Lomblen, Alor, Sumba, Roti, Timor, Lucipara, Kisar, Romang, Leti, Sermata dan Kepulauan Tanimbar, Tanahjampea, Selayar, Kepualauan Kalaotoa, Sulawesi, Lembeh, Muna, Buton, Banggai, Sula, dan Kepulauan Talaud, Ternate, Halmahera, Rau, Muor, Morotai, Bacan, Obi, Buru, Kelang, Ambon, Seram, Manuk, Banda, Watubela, Tayandu, Kai, Kepulauan Aru, Waigeo dan Irian Jaya. Habitat di seluruh daerah, berputar-putar sendirian atau berkelompok di atas perairan. Mengunjungi pesisir, sungai, rawa-rawa dan danau sampai ketinggian 3000 m.
Makanan : Terutama memakan ular laut, kura-kura dan penyu kecil, burung-burung air seperti penggunting laut, petrell, camar, cikalang, pecuk dan cangak
Lain-lain : Musim kawin di Pulau Kalimantan dan Asia tenggara Januari – Juli.



35.  Elang hitam

Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum       : Chordata
Kelas       : Aves
Ordo       : Accipitriformes
Famili      : Accipitridae
Genus      : Ictinaetus
Spesies     : Ictinaetus malayensis


Nama Indonesia/daerah : Elang hitam
Nama ilmiah                    : Ictinaetus malayensis
Ciri morfologi :
Ciri umum
Burung yang berukuran besar, dengan panjang (dari paruh hingga ujung ekor) sekitar 70 cm. Sayap dan ekornya panjang, sehingga burung ini tampak sangat besar bilamana terbang.
Ciri khusus
Warna hitam. Sayap dan ekor panjang, tampak sangat besar saat terbang. Terdapat bercak warna pucat pada bagian pangkal bulu primer dan garis-garis samar pada ekor. Pada waktu terbang atau beristirahat, penampakan umum seluruhnya hitam.

Penyebaran dan habitat :
India, Cina tenggara, Asia tenggara, Sunda Besar. Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi, Maluku. Dataran rendah dan hutan perbukitan. Tersebar sampai ketinggian 1.400 m dpl (Jawa 3.000 m dpl).
Makanan : Memangsa aneka jenis mamalia kecil, kadal, burung dan terutama telur, elang hitam dikenal sebagai burung perampok sarang.
Lain-lain : Sarang berukuran besar terbuat dari ranting-ranting dan dedaunan yang tersusun tebal, diletakkan pada cabang pohon yang tinggi di hutan yang lebat. Bertelur satu atau dua butir, bulat oval, sekitar 65 x 51 mm, berwarna kuning tua bernoda coklat kemerahan.



36.  Burung cinta
Klasifikasi     
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Aves
Ordo                : Psittasiformes
Family             : Psittasidae
Genus              : Psilopoqon
Spesies            : Psilopoqon pylorophus




Nama Indonesia/daerah:  Burung cinta/ Love bird
Nama Ilmiah                   : Psilopoqon pylorophus
Ciri morfologi                       
Ciri Umum      :
Merupakan burung yang berukuran kecil, antara 13 sampai 17 cm dengan berat 40 hingga 60 gram, dan burung ini bersifat sosial. Burung cinta secara umum mempunyai tinggi 13 sampai 17 cm dan berat sekitar 40 sampai 60 gram, berekor pendek dan berparuh besar dengan warna yang terang dan menarik.
Ciri Khusus     :
Secara warna dan fisik, burung lovebird susah untuk diketahui jenis kelaminnya.jka kita ingin mengetahui mana yang jantan dan mana yang betina. Cara yang paling gampang adalah dengan meraba kedua capit udang yang terletak dibawah duburnya. Jika keras, rapat dan lancip, biasanya jantan. Sedangkan burung betina capit udangnya lembek, lebar dan tumpul.  jika jarak antara kedua tulang supit renggang dan terasa lentur maka lovebird tersebut biasanya berjenis kelamin betina. Dan jika jarak antara tulang supit sempit serta terasa keras biasanya lovebird tersebut berjenis kelamin jantan, cara lain membedakan jenis kelamin burung lovebird adalah   burung lovebird yang   mau membuat sarang tentu saja burung lovebird tersebut berjenis kelamin betina, sedangkan burung lovebird yang tidak mau membangun sarang berarti burung tersebut berjenis kelamin jantan.

Penyebaran dan Habitat : Afrika dan Madagaskar
Makanan : Voer, biji-bijian dan buah-buahan
Kebiasaan  :
Nama mereka berasal dari kelakuan yang umum diamati bahwa sepasang burung cinta akan duduk berdekatan dan saling menyayangi satu sama lain.


37.  Jalak suren
Klasifikasi     
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Aves
Ordo                : Passeriformes
Family             : Sturnidae
Genus              : Sturnus
Spesies            : Sturnus contra

Nama Indonesia/daerah:  Jalak Suren/Asia Pied Starling
Nama Ilmiah                   Sturnus contra
Ciri morfologi
Ciri Umum      :
Burung Jalak suren (Sturnus contra) berukuran sedang sekitar 24 cm. Bulunya berwarna hitam dan putih. Bagian yang berwarna putih seperti dahi, pipi, garis sayap, tunggir dan perut. Sedangkan bulu di dada, tenggorokan, dan tubuh bagian atas berwarna hitam (coklat pada remaja). Iris mata burung jalak suren berwarna abu-abu. Kulit tanpa bulu disekitar mata berwarna jingga. Paruhnya berwarna merah dengan ujung putih. Sedangkan kaki berwarna kuning. Suaranya seperti teriakan yang ribut, sumbang dan riang.

Ciri Khusus     : 
Bila di sekitar kulit dubur ada tanda lingkaran warna gelap biru atau ungu, maka sudah bisa di pastikan kalau burung tersebut berjenis kelamin jantan.
Penyebaran dan Habitat
Indonesia (Sumatera, Jawa dan Bali), India , Cina, Barat Daya, Asia Tenggara (kecuali semenanjung Malaysia)
Makanan : Voer, biji-bijian, buah dan serangga.
Kebiasaan  :
Hidup dalam kelompok kecil, menghuni daerah terbuka. Kebanyakan mencari makan diatas tanah, yaitu mencari cacing dan satwa kecil lain. Bergabung dalam kelompok ketika beristirahat pada malam hari.





38.  Cucak rawa
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Aves
Ordo                : Passeriformes
Family             : Pycnonotidae
Genus              : Pycnonotus
Spesies            : Pycnonotus zeylanicus





Nama Indonesia/daerah:  Cucak Rawa/Straw-Headed Bulbul
Nama Ilmiah                   Pycnonotus zeylanicus
Ciri morfologi                       
Ciri Umum      :
Burung yang berukuran sedang, panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 28 cm. Mahkota (sisi atas kepala) dan penutup telinga berwarna jingga- atau kuning-jerami pucat; setrip malar di sisi dagu dan garis kekang yang melintasi mata berwarna hitam. Punggung coklat zaitun bercoret-coret putih, sayap dan ekor kehijauan atau hijau coklat-zaitun. Dagu dan tenggorokan putih atau keputihan; leher dan dada abu-abu bercoret putih; perut abu-abu, dan pantat kuning. Iris mata berwarna kemerahan, paruh hitam, dan kaki coklat gelap.
Ciri Khusus     :
Ciri Cucak Rowo Jantan: Bentuk kepala cucak rawa jantan cenderung bulat. Selain itu, bagian dahi cucak rowo jantan agak menonjol,dan setelah memasuki usia dewasa, pada bagian kepala dapat ditemui adanya belahan bulu. Bulu ekor cucak rowo jantan terlihat cukup panjang. Bulu leher bagian depan, atau tepatnya di bawah dagu, memiliki warna yang putih bersih. Bulu punggung dan sayap cucak rowo jantan berwarna coklat ke abu-abuan dengan corat-coret berwarna putih. Bunyi kicauan cucak rowo jantan sangat nyaring dan keras. Penampilan cucak rowo jantan sangat lincah dan energik. Supit udang cucak rowo jantan sangat rapat dan keras. Tubuh cucak rowo jantan cenderung lebih besar.
Ciri Cucak Rowo Betina: Bentuk kepala cucak rawa betina cenderung pipih. Selain itu, setelah usia cucak rowo betina menginjak dewasa, pada bagian kepala tidak terdapat belahan bulu. Bulu ekor cucak rowo betina tidak panjang. Bulu leher bagian depan, atau tepatnya di bawah dagu, memiliki warna putih ke abu-abuan. Bulu punggung dan sayap cucak rowo betina berwarna coklat ke kuning kuningan dengan kombinasi garis-garis pendek berwarna putih. Bunyi kicauan cucak rowo betina cukup nyaring tetapi tidak begitu keras. Penampilan cucak rowo betina tidak energik. Supit udang cucak rowo betina lebih renggang dan agak lemas. Tubuh cucak rowo betina lebih kecil

Penyebaran dan Habitat
Indonesia (Sumatera, Kalimantan dan Sunda Besar), Semenanjung Malaysia
Makanan :  Voer, buah dan serangga.
Kebiasaan :
Mengunjungi hutan sekunder dan pinggir hutan, sering tinggal di lahan basah yang penuh gelagah, di dekat sungai atau rawa. Agak pemalu, tidak mencolok, lebih sering terdengar daripada terlihat. Biasanya bertelur hanya 2 butir pada masa kawin dan telur tersebut akan menetas setelah 14 hari.

39.  Jalak putih

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Aves
Ordo                : Passeriformes
Family             : Sturnidae
Genus              : Sturnus
Spesies            : Sturnus melanopetrus

Nama Indonesia/daerah:  Jalak Putih/ Black Winged Starling
Nama Ilmiah                   Sturnus melanopetrus
Ciri morfologi                       
Ciri Umum      :
Sebagian besar bulu Jalak Bali berwarna putih bersih, kecuali bulu ekor dan ujung sayapnya berwarna hitam.Mata berwarna coklat tua, daerah sekitar kelopak mata tidak berbulu dengan warna biru tua.Burung Jalak Bali mempunyai jambul yang indah, baik pada jenis kelamin jantan maupun pada betina.Jalak Bali mempunyai kaki berwarna abu-abu biru dengan 4 jari jemari (1 ke belakang dan 3 ke depan).Paruh runcing dengan panjang 2 - 5 cm, dengan bentuk yang khas dimana pada bagian atasnya terdapat peninggian yang memipih tegak. Warna paruh abu-abu kehitaman dengan ujung berwarna kuning kecoklat-coklatan.
Ciri Khusus     :
Sulit membedakan ukuran badan burung Jalak Bali jantan dan betina, namun secara umum yang jantan agak lebih besar dan memiliki kuncir yang lebih panjang.Jalak Bali mempunyai telur berbentuk oval berwarna hijau kebiruan dengan rata-rata diameter terpanjang 3 cm dan diameter terkecil 2 cm.

Penyebaran dan Habitat :  Endemik di Jawa, Bali dan Lombok
Makanan :  Voer, biji-bijian dan buah
Kebiasaan :
Hidup berpasangan atau dalam kelompok kecil. Mencari makan di tanah terbuka seperti lapangan rumput. Beristirahat di pepohonan atau kandang-kandang di rumah-rumah di kota.
40.  Cendrawasih raja
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Aves
Ordo                : Passeriformes
Family             : Paradisaeidae
Genus              : Cicinnurus
Spesies            : Cicinnurus regius




Nama Indonesia/daerah :  Cendrawasih raja/King Bird of Paradise
Nama Ilmiah                    Cicinnurus regius
Ciri morfologi                       
Ciri Umum      :
Panjang tubuhnya sekitar 16cm. Burung jantan berwarna merah tua terang dan putih dengan kaki berwarna biru terang dam memiliki bulu-bulu mirip kipas yang warna ujungnya hijau di pundaknya. Dua ekornya yang memanjang ujungnya berhiaskan uliran bulu hijau zamrud. Burung betina berwarna coklat dan bawahnya bergaris-garis.
Ciri Khusus     :
Burung cendrawasih raja merupakaan burung cendrawasih berukuran kecil dengan panjang sekitar 16 cm. Burung  jantan berwarna merah tua terang dan putih dengan kaki berwarna biru terang dan memiliki bulu-bulu mirip kipas yang warna ujungnya hijau. Dua ekornya memanjang berhiaskan uliran bulu hijau zamrud.

Penyebaran dan Habitat : Indonesia (Irian Jaya)
Makanan :  Buah-buahan, Biji-bijian dan serangga kecil
Kebiasaan  :
Burung jantan akan membawakan tarian yang indah dengan mengayun-ayunkan ekornya, mengepak-ngepakkan bulu perut putihnya yang membuatnya mirip bola kapas dan bandul akrobatik.
41.  Burung beo

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Aves
Ordo                : Passeriformes
Famili              : Sturnidae
Genus              : Gracula
Spesies            : Gracula religiosa



Nama Daerah                        : Burung Beo/Magiao
Nama Ilmiah              : Gracula religiosa
Ciri Morfologi                      
Ciri Umum
Beo Nias/Magiao mempunyai sepasang cuping berwarna kuning yang terdapat di sisi kepala. Di bawah paruh terdapat sepasang gelambir yang juga berwarna kuning. Bola matanya berwarna coklat gelap. Paruh runcing berwarna kuning agak oranye. Hampir seluruh badannya tertutup bulu yang berwarna hitam pekat dan mengkilap, kecuali bagian sayap berbulu putih. Kaki berwarna kuning dengan jari-jari berjumlah empat. Tiga jari di antaranya menghadap ke depan, sedangkan yang lain menghadap ke belakang.
Ciri Khusus : Mampu menirukan suara manusia.

Penyebaran dan habitat : Burung ini menghuni hutan dan tinggal pada cabang pohon yang tinggi. Di alam bebas, burung Beo Nias/Magiao hidup berpasangan, kadang-kadang dalam kelompok. Habitat Beo Nias/Magiao adalah hutan-hutan rimba yang berdekatan dengan perkampungan atau tempat terbuka. Berada di kawasan Pulau Nias, Pulau Babi, Pulau Tuangku, Pulau Simo dan Pulau Bangkaru.

Makanan                    : Buah-buahan, biji dan serangga.





42.  Belibis batu

Klasifikasi                               
Kelas      : Aves 
Ordo       : Anseriformes
Famili     : Anatidae
Genus     : Dendrocygna
Spesies   : Dendrocygna javanica




Nama Indonesia/daerah  : Belibis batu
Nama Ilmiah                    : Dendrocygna javanica
Ciri Morfologi
Ciri umum   : 
Mempunyai warna bulu coklat kemerahan dengan kuning pucat di bagian kepala, terkadang  ada jalur yang berwarna kuning  pucat disekitar rusuk.  Bagian atas sayap berwarna coklat kemerahan hingga hitam, sementara bagian ekor berwarna coklat kemerahan yang dapat dilihat pada saat terbang.Bagian bawah sayap berwarna hitam dengan panjang tubuh keseluruhan berkisar antara 38-40,1 cm. Warna bulu belibis  bervariasi  antara campuran warna hitam, kelabu dan coklat. Pada bagian kepala memiliki jambul kecil, paruh lebar dan tepinya  bergerigi dengan ujung paruh melebar, leher agak panjang, sayap agak sempit dan runcing serta ekor pendek.
Ciri Khusus :
Pada umumnya belibis jantan lebih besar dari betina.  Bobot badan  belibis jantan dewasa 1000 g/ekor dan betina 550 g/ekor.

Penyebaran dan habitat :
Pakistan, Burma, Taiwan, Jepang, India bagian Selatan, China, Nepal Terai, Sri Lanka, Bangladesh, Myanmar, Asia Tenggara (Malaysia, Singapura, Thailand, Laos, Vietnam,  Brunei Darussalam dan Indonesia termasuk Kalimantan)
Makanan  :  Ikan kecil,sayur dan biji-bijian
Kebiasaan :
Perkembangbiakan belibis terjadi sepanjang tahun dengan jumlah telur berkisar antara 7-12 butir/periode bertelur atau clutch  atau 2-16 butir   dan waktu yang digunakan di antara dua musim bertelur ±4 bulan.Belibis jantan dan betina bergantian untuk mengerami telurnya dengan lama telur dierami sampai menetas antara 26-30 hari dan melakukan aktivitas mengasuh anak.

43.  Cendrawasih Minora

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Aves
Ordo                : Passeriformes
Family             : Paradisaeidae
Genus              : Paradisaea
Spesies            : Paradisaea minor


Nama Indonesia/daerah :  Cendrawasih minora / Lesser bird of paradise
Nama Ilmiah                    Paradisaea minor
Ciri morfologi                       
Ciri Umum      : Burung cendrawasih minora merupakan burung cendrawasih  berukuran sedang dengan panjang sekitar 32 cm. burung ini berwarna kuning dan coklat, berparuh abu-abu kebiruan dan mempunyai iris mata berwarna kuning.
Ciri Khusus     :  Burung Cenderawasih kuning kecil yang jantan dan dewasa dia memiliki bulu di sekitar leher berwarna hijau zamrud mengkilap, dan pada bagian sisi perut terdapat bulu-bulu hiasan yang panjang berwarna dasar kuning dan putih pada bagian luarnya. Di ekor burung tersebut terdapat pula dua buah tali ekor berwarna hitam, dan khusus untuk Burung betina dia mempunyai ukuran tubuh yang lebih kecil dari si jantan, serta jika yang betina memiliki kepala berwarna coklat tua, dada berwarna putih dan tanpa dihiasi bulu-bulu hiasan.

Penyebaran dan Habitat :  Indonesia (Irian Jaya)
Makanan : Buah-buahan, biji-bijian dan serangga kecil
Kebiasaan :
Burung jantan memikat pasangannya dengan ritual tarian yang memamerkan bulu-bulu hiasannya. Burung betina menetaskan dan mengasuh anak burung sendiri. Paradisaea Minor adalah termasuk burung poligami spesies, yaitu jika masanya untuk kawin si Burung jantan memikat pasangan dengan ritual tarian indah yang memamerkan bulu-bulu hiasannya.  Setelah kopulasi atau kawin burung jantan meninggalkan betina dan mulai mencari pasangan yang lain, dan Burung betina menetaskan dan mengasuh anak burung sendiri.



44.  Parkit

Klasifikasi                                 
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Aves
Ordo                : Psittasiformes
Family             : Psittasidae
Genus              : Melopsittacus
Spesies            : Melopsittacus undulatus


Nama Indonesia/daerah:  Parkit/parkeet
Nama Ilmiah                   : Melopsittacus undulatus
Ciri morfologi                       
Ciri Umum      :
Burung Parkit yang memiliki nama latin Melopsittacus undulates berasal dari Benua Australia. Namun karena keindahan bulunya, banyak penggemar burung yang membawanya ke daratan Eropa dan dikembang biakkan secara besar-besaran. Burung parkit memiliki ciri khas corak bulu yang bergelombang dan tubuh berukuran 18 cm. Bulu badan parkit memiliki warna dasar hijau tua, pada bagian ekor berwarna gelap kebiruan, pada bagian kepala berwarna kuning terang dan pada bagian sayap berwarna kekuningan dengan sapuan warna hitam berbentuk gelombang. Namun pada perkembangannya di Eropa melalui proses seleksi dan kemajuan ilmu genetika muncul burung parkit dengan bulu warna-warni seperti kuning, biru, putih dan lainnya. Parkit jantan memiliki warna kulit di sekitar hidung yang lebih gelap (biru) dibandingkan dengan parkit betina yang memiliki warna kulit sekitar hidung putih. Burung parkit yang dikembangkan di Eropa memiliki bentuk badan yang lebih besar dari parkit aslinya di Australia yaitu 25 cm.

Ciri Khusus     :
Parkit jantan memiliki panjang sayap berkisar antara 93-100 mm, ekor 91-103 mm, culmen (paruh bagian atas) 9-10mm dan tarsus 13-15 cm. Sedangkan, parkit betina memiliki panjang sayap berkisar antara 93-104 mm, ekor 88-99 mm, culme 9-11 mm dan tarsus 14-15 mm. Parkit dewasa mempunyai warna bulu tubuh bagian atas bercorak hitam dan kuning, sedangkan tungging dan tubuh bagian bawah berawarna hijau, muka dan kepalan bagian depan berwarna kuning. Ujung bulu-bulu pipi berwarna biru violet atau lembayung dan berbintik-bintik hitam melintasi kerongkongan. Bulu-bulu penutup sayap di bagian bawah berwarna hijau. Bulu-bulu ekor berwaran biru kehijauan dan pada bulul-bulu lateraral terdapat sambungan kuning di tengah-tengah nya. Parkit yang belum dewasa warna bulunya tapak lebih gelap daripada yang dewasa. Selain itu, tidak terdapat bintik hitam pada kerongkongan dan warna corak pada kepala bagian depan. Iris mata berwarna putih (untuk yang dewasa) dan kehijauan (untuk yang muda). Paruh berwarna abu-abu violet. Cere (lubang hidung) berwarna biru (untuk yang jantan) dan kecoklatan (untuk yang betina). Kaki berwarna biru kehijauan.

Penyebaran dan Habitat : Australia
Makanan : Buah-buahan, biji-bijian dan serangga kecil.
Kebiasaan :  
Burung parkit menyukai hidup berkoloni dan sangat mudah menyesuaikan diri dalam keadaan penangkaran. Dialam bebas parkit berkembang biak pada bulan oktober – desember. Bila musim kawin sang jantan biasanya bernyanyi dengan nada rayuan untuk memikat betinanya. Burung parkit dikenal sangat setia dengan pasangannya. Bila si betina sedang aktif bertelur maka si jantan akan menunggu di luar sambil bersiul menghibur sekaligus akan mengusir apabila ada pengganggu mendekati sarangnya. Burung parkit biasanya bertelur sebanyak 6 butir.
45.  Nuri merah
Klasifikasi                                 
Kelas   : Aves
Ordo    : Psittasiformes
Family : Psittasidae
Genus  : Trichoglossus
Species : Trichoglossus haematodus





Nama Indonesia/daerah :  Nuri merah/ Red lory
Nama Ilmiah                   : Trichoglossus haematodus
Ciri morfologi                       
Ciri Umum      :
Dada bagian atas dan kepala berwarna merah. Bagian mahkota kepala berwarna hitam. Bagian kepala bawah dan mantel berwarna ungu tua yang berlanjut sampai dada sehingga berbentuk seperti kalung. Paha dan bagian bawah ekor berwarna biru turkis. Daerah pinggang berwarna merah dan ekor bagian atas berwarna biru turkis. Sayap bagian atas berwarna bijau dan sayap bagian bawah berwarna merah. Berat tubuh antara 200—240 g dan panjang tubuhnya sekitar 31 cm.
Ciri Khusus     :
Warna merah dari burung jantan lebih terang disbanding burung betinaPerbedaan lain antara yang bejenis kelamin jantan dan betina, selain dari kekontrasan warna dan “nyala” warna merahnya adalah perbedaan body kedua burung itu. Nuri merah kepala hitam yang jantan cenderung lebih kecil dan langsing dibanding nuri yang betina.

Penyebaran dan Habitat : Indonesia (Maluku dan Irian Jaya)
Makanan : Buah-buahan, biji-bijian dan serangga kecil
Kebiasaan  :
Burung nuri merupakan jenis burung yang paling cemerlang warna bulunya diantara anggota kelompok burung betet. Panjang tubuhnya sekitar 30-35 cm. Pada ujung lidahnya terdapat organ mirip benang-benang halus dan pendek yang berfungsi untuk membantu memakan biji-bijian dan mendapatkan serbuk sari. Hidup berkelompok baik sedang bertengger, terbang dan mencari makanan makanan. Suara gaduh akan dikeluarkan baik saat sedang bertengger maupun sedang terbang kecuali sedang makan. Betinanya biasa bertelur 3-4 butir, di dalam sarang. Telur dierami secara bergantian antara induk jantan dan induk betina.
46.  Betet

Klasifikasi                                 
Kelas   : Aves
Ordo    : Psittasiformes
Family : Psittasidae
Genus  : Psitacula
Spesies : Psitacula alexandri





Nama Indonesia/daerah           :  Betet/ Red-breasted
Nama Ilmiah                          : Psitacula alexandri
Ciri morfologi                       
Ciri Umum      :
Burung ini berukuran sedang, dari kepala hingga ke ujung ekor sekitar 34 cm. Berkepala besar, paruh bengkok dan kuat, kaki pendek dan lincah dengan dua jari menghadap ke belakang; bulu berwarna-warni  sekalipun warna bulunya tidak sebanyak bulu nuri. Umumnya hanya merah dan hijau saja.  Bulunya yang cerah membuat ia terlihat menarik. Mahkota dan pipi abu-abu ungu, dengan kekang dan kumis hitam. Tengkuk, punggung, sayap, dan ekor, hijau. Kekangnya berwarna hitam. Dada merah jambu, paha dan perut hijau pucat. Iris kuning, paruh merah, dan kaki abu-abu.
Ciri Khusus     :
Pada burung muda, kepala coklat kuning tua. Iris kuning, paruh merah, kaki abu-abu.

Penyebaran dan Habitat : Indonesia, Pegunungan Himalaya, Cina dan Asia Teggara
Makanan : Buah-buahan , Biji-bijian dan serangga kecil
Kebiasaan  :
Burung nuri merupakan jenis burung berukuran sedang dari kepala hingga ke ujung ekor 34 cm. burung ini memiliki bulu yang berwarna-warni. Betet hidup bersama-sama, terbang, beristirahat dan bersarang dalam kelompok. Terbang cepat dalam kelompok melalui tempat terbuka sambil bersuara bising dan hinggap dengan rebut karena kepakan sayapnya. Makan atau bertengger dipohon sambil berteriak. Mengeluarkan suara seruan tajam berulang-ulang. Sarang dibuat dalam lubang pohon yang dilapisi dengan serpihan kayu. Burung ini bertelur sekitar 2-4 butir setap musim kawin.
47.  Kakatua jambul putih

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Aves
Ordo                : Psittasiformes
Family             : Psittasidae
Genus              : Cacatua
Spesies            : Cacatua alba


Nama Indonesia/daerah : Kakatua jambul putih / white-cressted cockatoo
Nama Ilmiah                    Cacatua alba
Ciri morfologi                       
Ciri Umum      : Burung ini berukuran sedang dengan panjang sekitar 46 cm. burung ini hamper semua bulunya berwarna  putih. Di kepala terdapat jambul besar berwarna putih yang dapat ditegakkan. paruh atas yang lebih membengkok dan kuat serta tipe jari kaki zygodactyl (dua jari ke depan dan dua mengarah ke belakang). Berbeda dengan paruh bengkok lain, kelompok kakatua memiliki jambul dan warna bulu dominan yang kurang beragam, seperti putih, hitam, abu, dan kombinasinya.
Ciri Khusus     : burung betina dan jantan serupa hanya berbeda ukurannya saja. Burung jantan lebih besar dibanding burung betina

Penyebaran dan Habitat : Hutan di Australia dan New Guinea
Makanan : Buah-buahan dan biji-bijian
Kebiasaan :
Burung Kakatua Putih (Cacatua alba) hidup berpasangan atau berkelompok dalam jumlah kecil. Sangat mencolok ketika terbang dengan kepakan sayap yang cepat dan kuat. diselingi gerakan melayang serta saling berteriak. Burung ini mempunyai kebiasaan berpegang pada dahan atau cabang pohon. Pada musim kawin burung jantan akan memperlihatkan pada burung betina beberapa gaya seperti meloncat, mengembangkan sayap, mengangkat ekor, dan berjalan di depan betina untuk menarik perhatiannya. Burung betina bertelur jumlahnya di atas tiga butir. kemudian diletakkan dilubang pohon tempat burung tersebut bersarang. Telur tersebut dierami secara bergantian.antara burung jantan dan burung betina.

48.  Kakatua jambul kuning

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Aves
Ordo                : Psittasiformes
Family             : Psittasidae
Genus              : Cacatua
Spesies            : Cacatua sulphurea





Nama Indonesia/daerah : Kakak tua jambul kuning / yellow-cressted cackatoo
Nama Ilmiah                    Cacatua sulphurea
Ciri morfologi                       
Ciri Umum      : burung berukuran sedang dengan panjang sekitar 35 cm. hamper semua tubuhnya berwarna putih, di kepalanya terdapat jambul berwarna kuning yang dapat ditegakkan. Paruh berwarna hitam, di sekitar matanya berwarna kebiruan dan kaki berwarna abu-abu.
Ciri Khusus     :  burung betina dan jantan serupa hanya berbeda ukurannya saja. Burung jantan lebih besar dibanding burung betina.

Penyebaran dan Habitat :
Kepulauan Sunda Kecil, Sulawesi, Bali, Timor Barat dan Timor Timur, dimana terdapat hutan-hutan primer dan sekunder
Makanan : Buah-buahan dan biji-bijian­­
Kebiasaan : Burung ini sangat cerdas dan gemar berkawan



49.  Elang Brontok

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Aves
Ordo                : Accipitriformes
Family             : Accipitridae
Genus              : Spizaetus
Spesies            : Spizaetus cirrhatus


Nama Indonesia/daerah : Elang Brontok / Black Eagle
Nama Ilmiah                    Spizaetus cirrhatus
Ciri morfologi                       
Ciri Umum      : Tubuh berukuran besar (70 cm). Bertubuh ramping. Sayap sangat lebar. Ekor panjang berbentuk bulat. Jambul sangat pendek. Terdapat fase terang, gelap dan peralihan. Iris kuning sampai coklat, paruh kehitaman, sera kuning kehitaman, kaki kuning kehijauan.
Ciri Khusus     :  Burung muda: Bagian atas coklat keabu-abuan. Kepala dan tubuh bagian bawah keputih-putihan. elang brontok di bagi 3 yaitu: fase terang: tubuh bagian atas coklat abu-abu gelap, tubuh bagian bawah putih bercoret-coret coklat kehitaman memanjang. Strip mata dan kumis kehitaman. Burung muda : Tubuh bagian atas coklat keabu-abuan, kepala dan tubuh bagian bawah keputih-putihan.
fase gelap: seluruh tubuh coklat gelap dengan garis hitam pada ujung ekor, terlihat kontras dengan bagian ekor lain yang coklat dan lebih terang. Atau warna tubuh hitam secara keseluruhan. Fase peralihan: Bentuk peralihan diantara kedua fase gelap dan terang,terutama terlihat pada pola warna coretan dan garis (tetapi lebih mirip fase terang); garis hitam pada ekor dan sayap tidak teratur serta garis-garis coklat kemerahan melintang pada perut bagian bawah. Iris kuning sampai cokelat, paruh kehitaman, sera kuning kehitaman, kaki kuning kehijauan.

Makanan :  Daging
Penyebaran dan habitat :
Indonesia (Sunda besar dan Nusa Tenggara), India, Asia Tenggara dan Philiphina.

Kebiasaan :
Mengunjungi hutan dan daerah hutan yang terbuka, menyergap ayam kampong. Berburu dari udara atau dari tempat bertengger di pohon kering. Umumnya berburu di hutan yang baru ditebang.



50.  Nuri merah kepala hitam
Klasifikasi                                 
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas      : Aves
Ordo       : Psittaciformes
Famili     : Psittacidae
Genus     : Lorius
Spesies   : Lorius lory





Nama Indonesia/daerah  : Nuri merah kepala hitam
Nama Ilmiah                    : Lorius lory
Ciri Morfologi
Ciri umum :
Burung Nuri merupakan jenis burung yang paling cemerlang warna bulunya di antara anggota kelompok burung betet. Warna-warna bulu yang dimiliki seperti merah, biru, kuning dan hijau, serta hitam sangat mencolok. Mempunyai panjang tubuh 30-50 cm. Matanya berwarna kuning, paruh kuning kecoklatan           
Ciri Khusus   : 
Ciri spesifik warana bulu di bagian kepala atas berwarna hitam. Pada ujung lidahnya terdapat organ mirip benang-benang halus dan pendek yang berfungsi untuk membantu memakan biji-bijian dan mendapatkan serbuk sari.

Penyebaran dan habitat :
Hutan tropika, berpohon-pohon, savana. Tersebar di Maluku dan   Papua.

Makanan  :
Jenis-jenis pakan yang disukai burung ini berupa buah-buahan, biji-bijian, bunga, serbuk sari, madu, serangga dan larva serangga.


Kebiasaan : Hidup berkelompok baik sedang bertengger,terbang dan mencari makan. Suara gaduh saat keluar terbang dan bertengger kecuali saat mencari makan.Betina bertelur 3-4 butir,kemudian disimpan dalam sarang,telur dierami secara bergantian antara induk jantan dan induk betina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar