Sabtu, 27 Agustus 2016

Macam-macam REPTIL

HOLA GAEZ! Jadi ceritanya Ran sebelum bulan Ramadhan kemarin pergi ke Pematang Siantar dan Galeri Rahmat nih. Taukan dimana tempatnya? Itu loh di Medan hehe. Btw itu punya kakakku Raline Shah loh /di timpuk massa/ Nah, ini beberapa macam-macam makhluk reptilia yang Ran temui. Check it out ;)

1.      Komodo

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Squamata
Famili              : Varanidae
Genus              : Varanus
Spesies   : Varanus komodoensis

Nama Indonesia/daerah       : Komodo
Nama ilmiah                          : Varanus komodoensis

Ciri Morfologi                      
Ciri Umum      :
Komodo memiliki ekor yang sama panjang dengan tubuhnya, dan sekitar 60 buah gigi yang bergerigi tajam sepanjang sekitar 2.5 cm, yang kerap diganti. Komodo memiliki lidah yang panjang, berwarna kuning dan bercabang.  Komodo jantan lebih besar daripada komodo betina, dengan warna kulit dari abu-abu gelap sampai merah batu bata, sementara komodo betina lebih berwarna hijau buah zaitun, dan memiliki potongan kecil kuning pada tenggorokannya. Komodo muda lebih berwarna, dengan warna kuning, hijau dan putih pada latar belakang hitam.
Ciri Khusus      :         
Di samping mengandung bisa, air liur komodo juga memiliki aneka bakteri mematikan di dalamnya. Bakteri-bakteri tersebut menyebabkan septikemia pada korbannya. Jika gigitan komodo tidak langsung membunuh mangsa dan mangsa itu dapat melarikan diri, umumnya mangsa ini akan mati dalam waktu satu minggu akibat infeksi.

Penyebaran                : Indonesia (pulau komodo)
Habitat                       : Padang rumput, sabana dan hutan tropis
Makanan                    : Daging dan ayam

Lain-lain     :
Komodo menggunakan lidahnya untuk mendeteksi rasa dan mencium seperti lainnya dengan indera memanfaatkan suatu kemampuan yang dapat membantu navigasi pada saat gelap.

2.      Bulus

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Testudines
Famili              : Trionychidae
Genus              : Amyda
Spesies            : Amyda cartilaginea







Nama Indonesia/daerah       : Bulus
Nama ilmiah                          : Amyda cartilaginea
Ciri Morfologi                      
Ciri Umum:    
Punggung mencapai 100 cm, umumnya hanya hingga 60 cm saja, lehernya panjang, kepala membulat, dengan mata kecil dan lubang hidung yang terletak di ujung belalai yang kecil dan pendek. Perisai relatif membundar, tertutupi oleh kulit tebal yang lunak dan licin, dengan bintil-bintil dan lipatan (gigir) rendah memanjang yang halus dan terputus-putus.
Ciri Khusus:   
Berpunggung lunak karena sebagian perisainya terdiri dari tulang rawan dan tempurung punggungnya (karapax) dilapisi oleh kulit tebal dan licin.

Penyebaran: 
Habitat        :  Sungai, danau, dan kolam
Makanan    :   Ikan

3.      Buaya sungai nil

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Sauropsida
Ordo                : Crocodilia
Famili              : Crocodylidae
Genus              : Crocodylus
Spesies            : Crocodylus niloticus

Nama Indonesia/daerah       :  Buaya Nil
Nama ilmiah                          : Crocodylus niloticus
Ciri Morfologi                      
Ciri Umum      :
Memiliki ukuran tubuh sekitar 4 – 5 meter pada buaya dewasa, jumlah total gigi 64-68. Buaya Nil memiliki warna tubuh abu-abu gelap di atas, dengan bintik-bintik hitam di bagian belakang. Panggul berwarna hijau kekuningan, memiliki bercak-bercak hitam diatur dalam garis-garis miring.
Ciri Khusus     :
Banyak di temukan pada sepangjang sungai Nil.

Penyebaran   : Afrika
Habitat           : Danau, sungai, rawa air tawar, air payau
Makanan       : Daging
Lain-lain        : Betinanya dapat menghasilkan 40-60 telur, dengan waktu inkubasi 80-90 hari.




4.      Buaya Senyulong

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Squamata
Famil               : Crocodylidae
Genus              : Tomistoma
Spesies            : Tomistoma schlegeli







Nama Indonesia/daerah       : Buaya Sinyulong
Nama ilmiah                          : Tomistoma schlegeli
Ciri Morfologi                      
Ciri Umum      :
Spesies buaya yang ukuran tubuhnya lebih kecil dan pendek, dengan panjang maksimal hanya 3,5 meter.
Ciri Khusus                 :
Memiliki moncong yang runcing dan sempit dari buaya lainnya.

Penyebaran dan habitat : Indonesia (jawa), Sungai

Makanan                                     : Ikan dan Daging

Lain-lain                                       : Di musim bertelur buaya amat buas menjaga sarang telur.



5.      Buaya muara

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Squamata
Famili              : Crocodylidae
Genus              : Crocodylus
Spesies            : C. porosus




Nama Indonesia/daerah       : Buaya Muara
Nama ilmiah                          : Crocodylus porosus
Ciri Morfologi                      
Ciri Umum      :
Dikenal sebagai buaya terbesar di dunia, panjang tubuh termasuk ekor bisa mencapai 12 meter, Perbedaan mendasar terdapat pada tengkuknya yang tidak memiliki sisik lebar serta warna kulitnya yang lebih terang. Buaya muara mampu melompat keluar dari air untuk menyerang mangsanya. Buaya Muara terkenal juga sebagai jenis buaya terganas di dunia.
Ciri Khusus     : Moncong cukup lebar dan tidak punya sisik lebar pada tengkuknya.

Penyebaran   : Asia tenggara

Habitat           : Sungai

Makanan       : Ikan dan Daging

Lain-lain        :
Perkembangbiakan sangat sering terjadi pada musim hujan. Pada musim bertelur dibulan November sampai dengan bulan April seekor induk betina mampu menghasilkan 30-60 butir telur dan akan menetas dalam tempo tiga bulan. Suhu yang optimum bagi telur untuk menetas adalah sebesar 31,6 derajat celcius.




6.      Kura-kura moncong babi

Klasifikasi
Kelas               : Sauropsida
Ordo                : Testudines
Famili              : Carettochelyidae
Genus              : Carettochelys
Spesies            : Carettochelys insculpta






Nama Indonesia/daerah       : Kura-kura moncong babi
Nama ilmiah                          : Carettochelys insculpta
Ciri Morfologi                      
Ciri Umum      :
Memiliki kaki-kaki berwarna abu-abu gelap, sedangkan bagian tubuh bagian bawah berwarna terang, hal ini merupakan klamuflase agar pemangsa sulit menemukan mereka. Moncong babi dapat tumbuh cukup besar, hingga 56cm dengan berat mencapai 22,5kg. Walaupun jarang ditemukan moncong babi dengan ukuran segitu.
Ciri Khusus     : Memiliki moncong yang menyerupai hidung babi

Penyebaran    : Papua
Habitat           : Laut
Makanan        : Ikan, molusca, serangga, tumbuhan.
Lain-lain        :
Umur kawin kura-kura moncong babi jantan adalah setelah 14 sampai 16 tahun dengan ukuran karapas sekitar 30 cm. Betina mencapai umur kawin agak tua, setelah 20 sampai 22 tahun dengan ukuran karapas 30-34 cm.



7.      Kura- kura buaya
Klasifikasi            
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Sauropsida
Ordo                : Testudinata
Familia            : Chelydridae
Genus              : Alligator
Spesies            : Alligator snapper





Nama Indonesia/ Daerah      : Kura- kura buaya
Nama Ilmiah                          : Alligator snapper
Ciri Morfologi                       :
Ciri Umum      :
Tubuh diditutupi carapaks, berwarna coklat
Ciri Khusus     :
Memiliki ekor seperti buaya, suka tidur.

Penyebaran dan Habitat      : Sungai Missisipi, Amerika

Makanan                                : Daging dan Dedaunan



8.      Kura-kura kaki gajah

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas                    : Reptilia
Ordo                     : Testudines
Famili                   : Testudinidae
Genus                   : Manouria
Spesies     : Manouria emys





Nama Daerah/Indonesia       : Kura-kura kaki gajah
Nama Ilmiah                          : Manaouria emys
Ciri Morfologi
Ciri Umum       :
Perisai punggungnya (karapas) tinggi melengkung. Keping vertebralnya kurang lebih sama lebar dengan keping kostal. Panjang keping-keping vertebral juga  kurang lebih sama; keping vertebral pertama  mempunyai sisi sejajar, sedangkan keping vertebral kelima melebar ke arah belakang. Keping marginal (pinggir) di bagian depan dan di sekitar kaki belakang mendatar dan agak melengkung ke atas.
Ciri Khusus     :
Emis dapat mencapai panjang sekitar 80cm.

Penyebaran dan Habitat      :
Emys tersebar dari Sumatera hingga Kalimantan. Hidup           di hutan hujan tropis pada daerah pegunungan            menyebabkan emys sangat menyukai kelembaban
Makanan                                :
Di alamnya emys memakan rumput, daun talas, buah-            buahan yang jatuh dan daun-daun dari tanaman air seperti Lotus.
Lain – lain                              :
Untuk menghindari dari panas yang menyengat, emys            menggali lubang untuk berteduh dengan menggunakan kakinya yang sangat kuat atau bersembunyi di bawah daun-daun kering. Kura ini juga suka berendam pada             kubangan-kubangan air.


9.      Kura-kura Radiate

Klasifikasi                 
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : reptilia          
Ordo                :  Testudines
Familia            :  Testudinidae
Genus              :  Astrochelys
Spesies            : Astrochelys radiata


Nama Indonesia/ Daerah      : Kura kura radiate
Nama Ilmiah                          : Astrochelys radiata
Ciri Morfologi                      
Ciri Umum      :
morfoloi tubuh terdiri dari kepl, leher, badan Kura-kura ini dapat tumbuh hingga 16 inci atau sekitar 41 cm (karapas) dan dengan berat mencapai 35 pon atau sekitar 16 kg. Kura-kura Radiata termasuk salah satu kura-kura paling indah di dunia. Bentuk dasar dari kura-kura ini mempunyai karapas yang tinggi, kepala tumpul dan kaki mirip gajah. Kaki dan kepala berwarna kuning kecuali corak hitam yang berukuran variatif di atas kepala.
Ciri Khusus     :  
Erapas kura-kura mempunyai paduan warna kuning dan hitam. Warna  kuning pada kerapas memancar dari pusat masing-masing cangkang yang membentuk pola bintang tetapi mempunya pola yang lebih halus.

Penyebaran dan Habitat     
Selatan pulau MadagaskarMakanan   : Tumbuh-tumbuhan , rumput, buah-buahan 



10.  Kura-kura Sulcata Afrika
Klasifikasi                 
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Reptilia         
Ordo                : Testudines
Familia            : Testudinidae
Genus              : Geochelone
Spesies            : Geochelone sulcata



Nama Indonesia/ Daerah      : Kura kura sulcata afrika
Nama Ilmiah                          : Geochelone sulcata
Ciri Morfologi                      
Ciri Umum      :
morfologi tubuh terdiri dari kepala, leher, badan, tubuh terdapat karapaks(dorsal) dan plastron (ventral), warna karapaks coklat muda bergaris coklat tua.
Ciri Khusus     :
bentuk karapaks bergelombang.
Penyebaran dan Habitat      : Afrika dan daerah-daerah dengan tingkat kelembaban yang lebih tinggi
Makanan                                : jenis rumput dan tanaman



11.  Kura-kura Darat
Klasifikasi                 
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Reptilia         
Ordo                : Testudines
Familia            : Testudinidae
Genus              :  Chelonoidis
Spesies            : Chelonoidis nigra




Nama Indonesia/ Daerah      : Kura kura darat
Nama Ilmiah                          : Chelonoidis nigra
Ciri Morfologi
Ciri Umum      :
Morfologi terdiri dari kepala, leher, badan. Badan terdiri dari karapaks (dorsal) dan plastron (ventral), warna coklat gelap.
Ciri Khusus     :
Lapis luar umumnya berupa sisik-sisik besar dan keras, dan tersusun seperti nting; sementara lapis  bagian dalam berupa lempeng-lempeng tulang yang tersusun rapat seperti tempurung.
Penyebaran dan Habitat      : Diberbagai belahan dunia. habitat gurun, padang  rumput, hutan, rawa, sungai dan laut.
Makanan                                : Daging dan tumbuhan




12.  Penyu hijau albino
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Testudines
Famili              : Cheloniidae
Genus              : Chelonia
Spesies            : Chelonia mydas





Nama Indonesia/daerah       : Penyu Hijau Albino
Nama ilmiah                          : Chelonia mydas
Ciri Morfologi                      
Ciri Umum      :
Terdapatnya sepasang sisik pada kepala. Memiliki sisik perisai punggung (dorsal shield) yang tidak saling berhimpit, mempunyai 4 pasang sisik samping yang tesusun bujur pada permukaan kepala dari arah kepala ke ekor (costal scute). Pada bagian pinggir karapas terdapat 12 pasang Marginal Scute , kaki depan berbentuk pipih seperti dayung, terdapat sebuah kuku pada kaki depan yang besar.
Ciri Khusus     :
Tidak memiliki pigmen kulit, sehingga tubuh berwarna putih (albino).

Penyebaran dan habitat :
Indo-Pasifik, Samudera Atlantik, Teluk Meksiko, sepanjang pesisir Argentina, di Laut Mediterania.Habitat di Perairan tropis dan sub-tropis di sekitar pesisir benua dan kepulauan
Makanan        : Tumbuhan (alga), ikan
Lain-lain         :
Saat bertelurnya selalu tepat waktu, yaitu setiap 15 hari sekali, dengan melakukan 4 sampai 6 kali pendaratan untuk bertelur di waktu malam hari




13.  Penyu hijau

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Testudines
Famili              : Cheloniidae
Genus              : Chelonia
Spesies            : Chelonia mydas





Nama Indonesia/daerah       : Penyu Hijau
Nama ilmiah                          : Chelonia mydas

Ciri Morfologi                      
Ciri Umum      :
Ukuran tubuh besar. Terdapatnya sepasang sisik pada kepala. Memiliki sisik perisai punggung (dorsal shield) yang tidak saling berhimpit, mempunyai 4 pasang sisik samping yang tesusun bujur pada permukaan kepala dari arah kepala ke ekor (costal scute). Pada bagian pinggir karapas terdapat 12 pasang Marginal Scute , kaki depan berbentuk pipih seperti dayung, terdapat sebuah kuku pada kaki depan yang besar.
Ciri Khusus     :
Namanya didapat dari lemak hijau yang terletak dibawah cangkang mereka

Penyebaran dan habitat :
Indonesia. Habitat laut tropis dan subtropis.
Makanan        : ikan-ikan kecil, Cumi, dan Udang.
Lain-lain         :
Saat bertelurnya selalu tepat waktu, yaitu setiap 15 hari sekali, dengan melakukan 4 sampai 6 kali pendaratan untuk bertelur di waktu malam hari. Telurnya sebagai sumber protein tinggi dan obat, juga dagingnya sebagai bahan makanan.



14.  Penyu raksasa Malaysia

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Testudines
Famili              : Geoemydidae
Genus              : Orlitia
Spesies            : Orlitia borneensis



Nama Indonesia/daerah       : Penyu Raksasa Malaysia
Nama ilmiah                          : Orlitia borneensis
Ciri Morfologi                      
Ciri Umum      :
Memiliki kepala yang besar dan lebar berwarna gelap. Tempurung oval, menyempit dan sedikit pipih dan bulat di atas. Plastron berwarna kekuningan/coklat muda yang polos dan halus..          
Ciri Khusus     :
Seluruh badan berwarna hitam kecuali bagian tempurung bawah / plastron.

Penyebaran dan habitat : Indonesia dan Malaysia. Habitat di sungai.
Makanan       : Buah, ikan
Lain-lain         : Maksimum mencapai ukuran 80 cm dengan berat 36-50 kg










15.  Kura-kura coklat raksasa
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Testudines
Famili              : Testudinidae
Genus              : Manouria
Spesies            : Manouria emys




Nama Indonesia/daerah       : Kura-kura cokelat raksasa
Nama ilmiah                          : Manouria emys
Ciri Morfologi                      
Ciri Umum        :
Mempunyai karapas umumnya berwarna terang ke warna coklat gelap. Scutes pektoral memperpanjang setengah halan ke garis tengah plastron. Agak cekung pada tepi scutes. Cangkang dapat mencapai panjang hingga 50 cm lebih. 
Ciri Khusus       :
Kura-kura ini mempunyai dimorfisme seksual. Perbedaan kura-kura jantan dan betina dapat dilihat dari bentuk fisiknya. Jantan cenderung memiliki ekor yang lebih panjang dari emys betina.

Penyebaran dan habitat :
India (Assam), Bangladesh, Myanmar, Thailand, Malaysia dan Indonesia (Sumatera, Kalimantan), habitat di hutan hujan tropis

Makanan : Rumput, buah-buahan, daun tanaman air
Lain-lain :
Pada kura-kura jantan ditemui juga kelung plastra yang berfungsi untuk mempermudah saat kawin.



16.  Biawak
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Sauropsida
Ordo                : Squamata
Famili              : Varanidae
Genus              : Varanus
Spesies            : Varanus salvator




Nama Indonesia/daerah       : Biawak
Nama ilmiah                          : Varanus salvator
Ciri Morfologi                      
Ciri Umum      :
Berwarna hitam atau kelabu sedikit kekuningan & biawak dewasa bisa tumbuh lebih dari 2m panjangnya dengan berat lebih dari 25kg. Biawak jantan biasanya lebih besar dari betina. Biawak yang masih kecil memiliki warna yang lebih cerah dibandingkan dengan yang sudah dewasa
Ciri Khusus     :
Lebih aktif disiang hari, mereka dapat mempertahankan suhu tubuhnya terus-menerus. Mereka melakukan ini dengan memilih sesuai iklim dalam habitat mereka; bersembunyi ketika panas, dan memilih tempat-tempat yang hangat ketika tidur di malam hari.

Penyebaran    : Asia (Sri Langka, Indonesia, India, Indocina)
Habitat           : sungai atau saluran air, tepian danau, pantai, dan rawa-rawa
Makanan       :
S, ketam, berbagai jenis kodok, ikan, kadal, burung, serta mamalia kecil seperti tikus
Lain-lain         :
Berkembang biak dengan cepat. Betina yang lebih besar bisa menghasilkan sampai 40 telur per tahun. Perkawinan melibatkan banyak gigitan dan cakaran. Betina bertelur 4 sampai 6 minggu setelah berkembang biak. Biawak dapat hidup sampai 15 tahun.



17.  Labi-labi/Bulus Albino
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Sauropsida
Ordo                : Squamata
Famili              :
Genus              : Amyda
Spesies            : Amyda cartilaginea




Nama Indonesia/daerah       : labi-labi/Bulus Albino
Nama ilmiah                          : Amyda cartilaginea
Ciri Morfologi                      
Ciri Umum      :
Kura-kura berpunggung lunak, sebagian perisainya terdiri dari tulang rawan and tempurung punggungnya (karapak) dilapisi oleh kulit tebal dan licin.
Ciri Khusus     :
Memiliki warna tubuh putih kekuning-kuningan. Bentuk kepala bulat, dengan mata kecil dan lubang hidung diujungbelalai yang kecil dan pendek.

Penyebaran    : Indonesia dan Asia Tenggara
Habitat           : Perairan yang tenag di sungai, anak sungai, danau, dan kolam.
Makanan       :  Ikan dan hewan-hewan kecil
Lain-lain        : -



18.  Kura Kura leher Ular

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Sauropsida
Ordo                : Squamata
Famili              : Celoniidae
Genus              : Chelonia
Spesies            : Chelonia mccordi


Nama Indonesia/daerah       : Kura-kura leher ular/Common spring
Nama ilmiah                          : Chelonida mccordi
Ciri Morfologi                      
Ciri Umum      :
Memiliki rahang yang kuat. Batok atau cangkang bergerigi.
Ciri Khusus     :
Panjang kurang lebih 25-47 cm dengan berat kurang lebuh 34 kg. musim kawin pada bulan juni dan juli, bertelur 25-80 butir telur setiap tahunnya, masa inkubasinya 9-18 minggu.

Penyebaran    : Indonesia
Habitat           : Air tawar
Makanan       : Cacing dan daging                                
Lain-lain        : Usia Common Sring bisa mencapai 100 tahun.



19.  Kura Kura Common Snapping

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Testudines
Famili              : Chelydridae
Genus              : Chelydra
Spesies            : Chelydra serpentine

Nama Indonesia/daerah       : Kura-kura Common Snapping
Nama ilmiah                          : Chelydra serpentine
Ciri Morfologi                      
Ciri Umum      :
Memiliki rahang yang kuat. Batok atau cangkang bergerigi.
Ciri Khusus     :
Panjang kurang lebih 25-47 cm dengan berat kurang lebuh 34 kg. musim kawin pada bulan juni dan juli, bertelur 25-80 butir telur setiap tahunnya, masa inkubasinya 9-18 minggu.

Penyebaran    : Amerika
Habitat           : Air tawar
Makanan       : Ikan dan daging                                    
Lain-lain        : Usia Common Sring bisa mencapai 100 tahun.




20.  Kura Kura Alligator Snapping
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas      : Reptilia
Ordo       : Testudines
Famili     : Chelydridae
Genus     : Macrochelys
Spesies   : Macrochelys temminckii



Nama Indonesia/daerah       : Kura-kura Alligator Snapping
Nama ilmiah                          : Macrochelys temminckii
Ciri Morfologi                      
Ciri Umum      :
Kepalanya besar panjang dan berparuh lancip dengan dua ujung tajam pada sisi mulut, kepala berwarna cokelat hingga hitam dan matanya dihiasi pola radial berwarna kuning; tempurung lonjong memanjang berwarna cokelat muda hingga hitam gelap dan scutesnya membentuk undakan-undakan seperti hewan purba dan biasanya tertutup lumut; Plastron kecil menyilang berwarna agak muda dan memiliki ekor yang panjang. Kura-kura air tawar terberat di dunia. Memiliki punggung atau cangkang mirip dengan buaya. Berat tubuh bisa mencapai 68-80 kg. 
Ciri Khusus:
Pola Hidup: Full-aquatic. Pertumbuhan maksimum mencapai ukuran 80 cm. Usia reproduksi aktif saat berumur 11-13 tahun.

Penyebaran    : Amerika
Habitat           : Air tawar
Makanan       : Ikan, Cacing, dan daging                      
Lain-lain         :
perkawinan berlangsung tahunan, betina membangun sarang dan meletakkan sekitar 10-15 butir. Lubang di gali dengan kedalaman 50 meter. Masa inkubasi 100-140 hari. Usia hidup 120 tahun.



21. 
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Lacertilia
Famili              : Teiidae
Genus              : Tupinambis
Spesies            : Tupinambis merianae

Black and White Argentina Tecu
 

Nama Indonesia/daerah       : Black and White Argentina Tecu
Nama ilmiah                          : Tupinambis meranea
Ciri Morfologi                      
Ciri Umum      : Memiliki kulit hijau zamrud dari ujung moncong mereka untuk pertengahan bawah leher mereka dengan tanda hitam, hijau zamrud akhirnya memudar menjadi hitam dalam beberapa bulan setelah shedding. Jantan dewasa yang jauh lebih besar daripada betina dan panjangnya dapat mencapai tiga kaki (92 cm) dan terus tumbuh panjang 4-4,5 kaki (120-140 cm). Betina jauh lebih kecil mencapai hingga tiga kaki panjang total, dari hidung ke ekor.
Ciri Khusus     : Memiliki corak tubuh manik-manik kulit dan garis-garis linear mengalir tubuh mereka. Orang dewasa dapat mencapai berat 2,5-7 kg

Penyebaran dan habitat :
Habitat hutan hujan tropis, sabana dan semideserts. Penyebarannya di bagian timur dan tengah Amerika Selatan.

Makanan : Serangga dan burung-burung kecil
Lain-lain :








22.  Kura Kura Brazil

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas      : Reptilia
Ordo       : Testudines
Famili     : Emydidae
Genus     : Trachemy
Spesies   : Trachemys scripta elegans



Nama Indonesia/daerah       : Kura-kura Brazil
Nama ilmiah                          : Trachemys scripta elegans
Ciri Morfologi                      
Ciri Umum      : memiliki warna tempurung campuran antara hijau dan kuning.   
Ciri Khusus     :

Penyebaran dan Habitat      : Brazil
Makanan       : Serangga, Cacing, dan Buah                 
Lain-lain         :
perkawinan berlangsung tahunan, betina membangun sarang dan meletakkan sekitar 10-15 butir. Lubang di gali dengan kedalaman 50 meter. Masa inkubasi 100-140 hari. Usia hidup 120 tahun.




23.  Ular kobra
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Squamata
Famili              : Elapidae
Genus              : Naja
Spesies            : Naja haje



Nama Indonesia/daerah       : Ular cobra
Nama ilmiah                          : Naja haje
Ciri Morfologi                      
Ciri Umum      :
Tubuh berwarna hitam (gelap), memiliki sepasang taring yang digunakan untuk menyuntikkan racun dari kelenjar yang terletak di bagian belakang rahang atas. Tubuh panjang dan ramping dengan sisik halus,
Ciri Khusus     :
Dapat menegakkan dan memipihkan lehernya apabila merasa terganggu oleh musuhnya. Leher yang memipih dan melengkung itu serupa bentuk sendok
Penyebaran   : Afrika (Mesir dan Siria)
Habitat                       : Gurun
Makanan       : daging
Lain-lain        : Betina bertelur 8-20 butir




24.  Ular pohon hijau

Klasifikasi                 
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Squamata
Familia            : Colubridae
Genus              : Gonyosoma
Spesies            : Gonyosoma oxycephalum


Nama Indonesia/ Daerah      : Ular Hijau
Nama Ilmiah                          : Gonyosoma oxycephalum
Ciri Morfologi                                  
Ciri Umum      : Bertubuh panjang dan ramping dengan panjang total hingga 1140 mm dan ekornya sekitar 370 mm. Kepala agak gepeng dan meruncing, pangkalnya lebih lebar dari lehernya.Sisik-sisik bertepi kuning atau gelap kehitaman.                  
Ciri Khusus     : Kepala hijau kekuningan, hijau zaitun atau  kecoklatan di sebelah atas, dengan garis hitam  melintasi mata, serta bibir yang berwarna  kekuningan. Ekor kemerahan atau coklat muda keabu-abuan; terkadang dengan cincin kuning atau  merah terang di dekat anusnya.

Penyebaran dan Habitat      : Indonesia
Makanan                                : Hewan-hewan kecil dan kadal
Lain-lain                                 :
Gonyosoma oxycephalum bergerak dengan lincah dan tangkas di dahan-dahan dan ranting dan sesekali turun ke tanah. Bila marah karena merasa terganggu, leher ular ini akan memipih tegak dan lidahnya yang bergaris biru terang digerakkan keluar masuk dengan cepat. Gigitannya menyakitkan, meskipun tidak membahayakan manusia karena ular ini hanya berbisa lemah Gonyosoma oxycephalum ditemukan mulai dari dataran rendah hingga wilayah pegunungan, Hewan melata ini diketahui menghuni wilayah berawa-rawa, hutan bakau, hutan dataran rendah, hutan pegunungan, semak belukar, daerah pertanian dan perkebunan, hingga ke lingkungan pekarangan rumah di pedesaan. Ular yang aktif di siang hari (diurnal) ini tidak jarang dijumpai di tutupan vegetasi di sekitar sungai dan kolam.




25.  Ular sanca bodo
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Famili : Boidae
Genus : Python
Spesies : Python molurus


Nama Indonesia/daerah : Ular sanca bodo
Nama ilmiah                   : Python molurus
Ciri morfologi
Ciri umum :
Ular sanca bodo termasuk ular besar lantaran mampu mencapai panjang 9 meter, meskipun rata-rata hanya mencapai 5 meter saja. Berat tubuh Burmese Python ini mampu mencapai 160 kg.

Ciri khusus :
Ular sanca bodo (Python molurus) mempunyai warna dasar kulitnya coklat muda hingga coklat tua, ada pula yang kuning atau krem, dengan belang-belang hitam atau coklat tua. Corak belang pada sanca bodo berupa jaringan dengan mata jaring hampir berbentuk segi empat.

Penyebaran dan habitat :
Ular sanca bodo tersebar di India, Bangladesh, Pakistan hingga Nepal hingga ke Indonesia, Laos, Myanmar, Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Di Indonesia, ular sanca bodo (Python molurus) dapat ditemukan di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sumbawa, hingga sebagian Sulawesi. Beberapa dekade terakhir, hewan melata raksasa ini juga dapat ditemukan di hutan di Florida Amerika Serikat akibat banyak para pemeliharanya yang melepaskan hewan ini begitu saja ke alam liar.

Makanan :
Makanan kesukaan sanca bodo antara lain tikus, luwak, kera, bajing juga hewan besar seperti babi hutan, rusa dan kijang. Selain itu mereka makan pula burung dan ayam hutan.

Lain-lain :
Makanan kesukaan sanca bodo antara lain tikus, luwak, kera, bajing juga hewan besar seperti babi hutan, rusa dan kijang. Selain itu mereka makan pula burung dan ayam hutan.

26.  Ular hognose

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Squamata
Famili             : Colubridae
Genus              : Heterodon
Spesies            : Heterodon nasicus




Nama Indonesia/daerah  : Ular hognose
Nama ilmiah                     : Heterodon nasicus
Ciri morfologi
Ciri umum :
Ular hognose (Heterodon) adalah ular yang memiliki taring yang terletak di belakang dan secara teknis tidak beracun.
Ciri khusus :
Karakteristik Hognose yang paling membedakannya dari ular lain adalah moncongnya, bentuknya agak ‘monyong’. Moncong ini digunakan hognose untuk menggali di tanah dengan gerakan menyapu. Moncongnya juga berfungsi untuk mencari katak yang terkubur di tanah yang menjadi makanan utamanya. Ular hognose sangat suka mengubur diri di tanah basah yang ditutupi humus.

Penyebaran dan habitat : Amerika
Makanan                          : Kebanyakan hognose memangsa binatang pengerat dan kadal.
Lain-lain : Jika merasa terancam, ular hognose akan menggepengkan lehernya dan mengangkat kepalanya dari tanah seperti ular kobra dan mendesis. Kadang hognose juga berpura pura akan menyerang, tapi cenderung tidak menggigit. (Kelakuan hognose ini membuatnya dijuluki puff adder, blowing adder, flathead, spread head, spreading adder atau hissing adder. Jika ancaman hognose ini tidak berhasil untuk menghalangi predator, ular hognose akan berguling dan berpura pura mati. Jugamengeluarkan bau yang sangat menyengat & mengeluarkan kotoran dari kloakanya, sambil menjulurkan lidahnya. Kadang kadang malah mengeluarkan beberapa tetes darah.  Saat hognose telentang, mereka akan berguling untuk meyakinkan musuh kalau mereka benar benar mati. Walaupun berpura pura mati, ular hognose akan terus mengawasi musuhnya. Hognose akan ‘bangkit’ dari kematiannya segera setelah musuh yang mengancamnya berpaling dari hognose.

27.  Ular sanca albino

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Squamata
Famili              : Pythonidae
Genus              : Phyton
Spesies            : Phyton morulus bivittatus


Nama Indonesia/daerah       : Ular sanca albino
Nama ilmiah                          : Phyton morulus bivittatus
Ciri Morfologi                      
Ciri Umum      :
Memiliki ukuran tubuh yang besar, pada bagian rahang belakang dari mulutnya di hubungkan oleh sendi yang berbentuk segiempat, sehingga m,ulut dapat memangsa mangsa yang berukuran besar. Sisik-sisik dorsal (punggung) tersusun dalam 70-80 deret, umur dapat mencapai 25 tahun.
Ciri Khusus     : Memiliki warna dominan kuning Phyton Morulus bisa mencapai 17 sampai 18 kaki dan  dapat mencapai berat lebih dari 200 pon. Umumnya mencari makan pada malam hari.     

Penyebaran dan habitat : Habitat di hutan. Persebaran di Asia tenggara.
Makanan        : Tikus dan ayam
Lain-lain         :
Ukuran betina lebih besar daripada jantan dan dapat menghasilkan 12-36 butir telur.




28.  Ular weling
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Squamata
Famili              : Elapidae
Genus  : Bungarus
Spesies : Bungarus candidus

Nama Indonesia/daerah : Ular weling
Nama ilmiah                    : Bungarus candidus
Ciri morfologi
Ciri umum :
Ular yang ramping dan tidak seberapa panjang; dari kepala hingga ekor sekitar 100 cm, dengan panjang maksimal sekitar 155 cm Ekornya sekitar 15% panjang total.
Ciri khusus :
Sisi dorsal (punggung) berbelang hitam dan putih, terdapat sekitar 30-an belang hitam dari kepala hingga ke ekor. Biasanya terdapat noktah-noktah kehitaman atau kecoklatan pada bagian putihnya. Belang yang pertama paling lebar, mencakup pula kepalanya yang berwarna hitam, dan lebih lebar daripada belang putihnya. Semakin ke belakang, belang hitamnya semakin sempit dan semakin seimbang, sebanding atau lebih sempit dari putihnya. Warna hitamnya terkadang agak kecoklatan atau kebiruan, dan putihnya terkadang agak kekuningan. Sisi ventral (perut) berwarna putih seluruhnya atau sedikit kekuningan.

Penyebaran dan habitat :
Weling diketahui menyebar di Thailand, Kamboja, Vietnam, Semenanjung Malaya, Singapura, Sumatera, Jawa, Bali dan Sulawesi. Ular ini ditemukan di dataran rendah hingga wilayah berbukit dan bergunung hingga elevasi 1.200 m dpl. Weling hidup di hutan-hutan dataran rendah yang lembab atau kering, hutan pegunungan, hutan mangrove, semak belukar, perkebunan, lahan pertanian, dan di sekitar permukiman. Umumnya jenis ini didapati di tempat yang relatif terbuka, seringkali di dekat air, namun juga di bagian yang kering.
Makanan : Mangsa utamanya adalah jenis ular lainnya, di samping itu juga memburu kadal dan katak. Weling bersifat ovipar, bertelur sekitar 10 butir setiap kalinya.
Lain-lain : Ular weling bersifat terestrial, hidup di atas tanah, dan umumnya nokturnal, baru keluar setelah gelap dari lubang-lubang persembunyiannya, atau dari bawah tumpukan kayu, batu, atau vegetasi yang rapat. Di siang hari ular ini cenderung lamban dan penakut. Bila diganggu, weling acap berupaya menyembunyikan kepalanya di bawah gulungan badannya.




29.  Ular jagung

Klasifikasi     
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Squamata
Famili              : Elapidae
Genus              : Elaphe
Spesies            : Elaphe guttata



Nama Indonesia/daerah       : Ular jagung
Nama ilmiah                          : Elaphe guttata
Ciri Morfologi                      
Ciri Umum      : Panjang tubuh sekitar 3,9-6 meter, merupakan hewan yang dapat dipelihara karena mudah dijinakkan. Memiliki warna tubuh oren dengan adanya pola yang bergelombang berwarna merah pada punggungnya sedangkan bagian perut (bawah) kotak hitam putih seperti papan catur.
Ciri Khusus     : Bersifat goraphobic (takut berada dalam ruang terbuka)

Penyebaran    : Amerika, habitatnya di semak.
Makanan        : Tikus
Lain-lain         : dapat menghasilkan telor 12 - 20 butir, masa tetas antara 9 - 10 minggu









30.  Ular Anang
Klasifikasi                 
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Squamata
Familia            : Elapidae
Genus              :Ophiophagus
Spesies            : Ophiophagus Hannah




Nama Indonesia/ Daerah      : Ular Anang
Nama Ilmiah                          : Ophiophagus hannah
Ciri Morfologi                                  
Ciri Umum      :
Hewan diurnal. Memiliki sisik bertepi gelap atau kehitaman, nampak jelas di bagian kepala.
Ciri Khusus     :
Warna kulit Coklat kekuningan, sampai keabu-abuan di bagian atas (dorsal) tubuh, dengan bagian kepala yang cenderung berwarna lebih terang.

Penyebaran dan Habitat     

Makanan : Daging, tikus, kadal dan biawak



31.  Ular Tambang

Klasifikasi                 
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Squamata
Familia            : Colubridae
Genus              : Dendrelaphis
Spesies            : Dendrelaphis pictus
Nama Indonesia/ Daerah      : Ular Tambang
Nama Ilmiah                          : Dendrelaphis pictus
Ciri Morfologi                                  
Ciri Umum      :
Ular yang kurus ramping, panjang hingga sekitar 800 sampai 1500 Ekornya panjang, mencapai sepertiga dari panjang tubuh keseluruhan.Sisik-sisik ventral putih kekuningan atau kehijauan.
Ciri Khusus     :
Mempunyai warna tubuh coklat zaitun seperti logam perunggu di bagian punggung.

Penyebaran dan Habitat      : Indonesia
Makanan                                : Kadal dan Katak



32.  Ular kadut
Klasifikasi                 
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Reptilia         
Ordo                : Squamata
Familia            : Acrochordidae
Genus              : Acrochordus
Spesies            : Acrochordus   granulates
                       
Nama Indonesia/ Daerah      : Ular kadut
Nama Ilmiah                          : Acrochordus   granulates
Ciri Morfologi
Ciri Umum      :
kulit kasar, morfologi tubuh terdiri dari kepala, leher, badan dan ekor.
Ciri Khusus     :
Ular ini berwarna abu-abu dengan warna belang                                                          hitam putih atau abu-abu putih

Penyebaran dan Habitat      : India, Asia tenggara, Kepulauan Solomon.
Habitat                                   : Air
Makanan                                : Ikan-ikan kecil, ikan pelangi



33.  Ular Sanca Hija
Klasifikasi                 
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Reptilia         
Ordo                : Squamata
Familia            : Boidae
Genus              : Morelia
Spesies            : Morelia viridis

Nama Indonesia/ Daerah      : Ular sanca hijau
Nama Ilmiah                          : Morelia viridis
Ciri Morfologi                      
Ciri Umum      : Ular sanca hijau memiliki bentuk kepala lebih jelas  yang dapat dibedakan dari leher yang tertutup sisik  kecil, nostris pada nasal tunggal atau nasal yang            terbagi, Pupil mata ular Sanca berwarna Hijau, gigi anterior besar dan posterior kecil, , badan sedikit       pipih yang tertutup oleh sisik halus, ekor sedang, prehensile, sisik subcaudal dua baris. Ular ini  memiliki panjang antara 1.5 meter hingga 1.8 meter.
Ciri Khusus     : Sisik berwarna hijau

Penyebaran dan Habitat      : New Guinea Australia dan di Kepulauan Aru. Hidup di daerah tropis, hutan hujan tropis, dan  hutan pegunungan, baik hutan primer maupun    hutan sekunder yang lembab

Makanan                                : Sejenis tikus dan rodentia kecil.



34.  Iguana hijau
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : sauropsida
Ordo                : Squamata
Famili              : Iguania
Genus              : Iguana
Spesies            : Iguana iguana





Nama Indonesia/daerah       : Iguana Hijau
Nama ilmiah                          : Iguana iguana
Ciri Morfologi                      
Ciri Umum      :
Terdapat semacam duri pada bagian dorsal tubuh dari bagian pangkal kepala sampai dengan ejung ekor, jenis kelamin jantan duri lebih panjang. Total panjang badannya dapat mencapai 200 cm. Anggota tubuhnya sangat kuat, mempunyai jari-jari yang sangat mendukung untuk memanjat, panjang kaki-kakinya sekitar 50 cm. Kulit tubuh memunyai pola warna bermacam-macam seperti hijau terang, coklat abu-abu atau hitam dan terdapat warna hitam atau coklat yang menyerupai cincin mengelilingi tubuh daru pangkal leher ke belakang sampai ujung ekor.
Ciri Khusus     :
Dapat merubah warna kulit untuk melindungi diri saat terancam bahaya.

Penyebaran   : Amerika Utara dan habitatnya di atas dahan pohon.
Makanan       : Serangga, daun-daunan dan sayuran
Lain-lain        :
Pembuahan secara internal, bertelur sejumlah 20-40 butir yang diletakkan di dalam tanah. Telur akan menetas pada inkubasi dengan suhu 28-32 oC setelah 65-115 hari.







35.  Iguana hitam

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Squamata
Famili              : Iguanidae
Genus              : Ctenosaura
Spesies            : Ctenosaura simillis





Nama Indonesia/daerah       : Iguana hitam
Nama ilmiah                          : Ctenosaura simillis
Ciri Morfologi                      
Ciri Umum      :
Hewan laki-laki mampu tumbuh hingga mencapai panjang 1,5 meter dan perempuan sedikit lebih pendek yaitu 1 meter. Memiliki jambul duri panjang yang membentang di tengah-tengah punggung. Iguana dewasa memiliki warna tubuh bervariasi dari abu-abu atau cokelat.
Ciri Khusus     :
Memiliki sisik yang berbeda pada ekor panjangnya

Penyebaran dan habitat : Amerika, Habitat di pepohonan dan  bebatuan
Makanan        : Bunga, daun, serangga kecil
Lain-lain        :
Jantan mengembangkan warna oranye di sekitar kepala dan tenggorokan selama musim kawin dengan highlight biru dan peach di rahang mereka.



36.  Soa layar
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Squamata
Famili              : Agamidae
Genus              : Hydrosaurus
Spesies            : Hydrosaurus ambonensis



Nama Indonesia/daerah : Soa layar
Nama ilmiah                   : Hydrosaurus ambonensis
Ciri morfologi
Ciri umum :
Tidak memiliki warna yang standar karena warna mereka dipengaruhi langsung oleh lingkungan tempat tinggal mereka.
Ciri khusus :
Ciri khas berupa gelambir kulit yang berada di lehernya yang bisa menyerupai layar bila dikembangkan. Gelambir  kulit tersebut akan mengembang apabila kadal soa layar merasa terganggu, terancam oleh predator dan tentu saja untuk menarik perhatian lawan jenisnya.

Penyebaran dan habitat :
Habitat kadal Soa layar adalah di daerah beriklim basah seperti hutan tropis dan savana tropis. Penyebaran di Asia tenggara khususnya Indonesia, dan filipina. Hewan ini sangat menyukai air
Makanan :
Serangga dan beberapa jenis kadal kecil



37.  Tuntong Laut

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas      : Reptilia
Ordo       : Testudines
Famili     : Geoemydidae        
Genus     : Batagur                                                                      Spesies         : Batagur borneoensis      
                                
Nama Daerah/Indonesia       : Tuntong laut
Nama Ilmiah                          : Batagur borneoensis
Ciri Morfologi                                                                                                          
Ciri Umum      : Karapas tuntong laut berukuran sekitar 60 cm. Tuntong laut laki-laki memiliki tiga garis hitam   yang membujur sepanjang karapas. Sedangkan  pada betina berwarna coklat ke abu-abu. Kepala betina berwarna coklat sedangkan laki-lakinya  memiliki kepala berwarna abu-abu atau putih  

Penyebaran dan Habitat      :
Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Muara, anak sungai, hutan bakau     
            
Makanan                                : Daun, tunas, buah mangrove, dan  kerang










38.  Baning Dayak
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas                    : Reptillia
Ordo                     : Testudines
Famili                   : Geoemydidae
Genus                   : Orlitta
Spesies     : Orlitta baneensis


Nama Daerah/Indonesia       : Baning Dayak
Nama Ilmiah                          : Orlitta baneensis
Ciri Morfologi
Ciri Umum      : Memiliki kepala yang besar dan lebar berwarna gelap, tempurung oval, menyempit dan sedikit pipih dan bulat di atas, ukuran maksimum mencapai ukuran 80 cm dengan berat 36-50 kg.

Penyebaran dan Habitat      : Sumatera dan kalimantan, lahan terbuka

Makanan                                : Rumput dan daun-daunan



39.  Baning Sulawesi

Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas                    : Reptil
Ordo                     : Chelonia
Famili                   : Testudinidae
Genus                   : Indotestudo
Spesies     : Indotestudo forstenii



Nama Daerah/Indonesia       : Baning Sulawesi
Nama Ilmiah                          : Indotestudo forstenii
Ciri Morfologi
Ciri Umum      :
Seluruh tubuh berwarna kuning dan terdapat corak yang berwarna hitam

Penyebaran dan Habitat      : Lembah pegunungan, Palu dan gorontalo        
Makanan                                : Ikan-ikan kecil



40.  Aligator Amerika
Klasifikasi                 
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Reptilia         
Ordo                : Crocodilia
Familia            : Alligatoridae
Genus              :  Alligator
Spesies            : Alligator mississippiensis

Nama Indonesia/ Daerah      : Aligator amerika
Nama Ilmiah                          : Alligator mississippiensis
Ciri morfologi                       
Ciri Umum      : 
Morfologi tubuh terdiri dari kepala, leher badah  dan ekor, ukuran tubuh besar, rahang kuat dan lebar
Ciri Khusus     :
Mulut alligator terlihat lebih lebar dan bibir tampak rapi menutupi gigi

Penyebaran dan Habitat      :
Amerika Serikat dan Republik Rakyat Cina. Habitat di air tawar, seperti kolam, rawa-rawa, daratan basah (wetland), dan sungai

Makanan : daging

Lain-lain                                 :
prilaku (Alligator adalah hewan yang hidup sendiri. Spesies terbesarnya (jantan dan betina) akan mempertahankan wilayah utamanya. utama alligator adalah hewan yang lebih kecil yang dapat mereka bunuh dan makan dalam satu  gigitan. Alligator kadang-kadang juga memangsa hewan yang lebih besar dengan mencengkramnya dan menenggelamkannya di dalam air.



41.              Penyu Sisik    
Klasifikasi                 
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Reptilia         
Ordo                : Testudinata
Familia            : Cheloniidae
Genus              : Eretmochelys
Spesies            : Eretmochelys imbricata

Nama Indonesia/ Daerah      : Penyu sisik
Nama Ilmiah                          : Eretmochelys imbricata


Ciri Morfologi                      
Ciri Umum      : morfologi tubuh terdiri dari kepala, leher, badan      kepala tidak dapat dimasukan, badan terdapat             karapak dan plastron
Ciri Khusus     : Karapasnya berbentuk sisik, elip, dan ditutupi oleh  lima skut sentral, empat pasang skut lateral, dan 11 pasang skut marginal. Skut dorsalnya lebih tebal  dibanding penyu Hijau, dan berwama cerah. Skutnya memiliki corak garis-garis radial yang terdiri atas empat warna dasar yaitu hitam, coklat, merah, dan kuning. Lebar karapasnya adalah 70-       79% dari total panjang karapas.

Penyebaran dan Habitat      : perairan samudra Atlantik dan Pasifik, Indo-Pasifik.

Makanan                                : Sea Sponge



42.  Liasis olivaceus
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Squamata
Famili              : Pythonidae
Genus              : Lisasis
Spesies            : Liasis olivaceus
Nama Indonesia/Daerah         : Ular Sanca Irian
Nama Latin                             : Liasis olivaceus
Ciri Morfologi
Ukuran ular yang dewasa bisa mencapai lebih dari 5 meter (17 kaki). Namun ular ini lebih ringan daripada ular sanca umumnya, dengan berat tidak lebih dari 22,5 kg (50 pon).
Panjang ular dewasa mencapai lebih dari 4 meter, merupakan spesies ular terbesar kedua di Australia. Sisik punggungnya berkisar 61-72, membuat kulit tampak lebih halus daripada ular lainnya. Jumlah sisik ventral adalah 355-377.  Dengan warna beragam dari hitam sampai kuning sesawi, namun warna normalnya adalah hijau zaitun ketika masih berusia muda dan zaitun gelap saat tua, dengan warna kulit yang jauh lebih terang di sisi samping dan bawah tubuhnya.

Habitat
Di daerah berbatu, ngarai dan terutama daerah berbatu dekat sumber air. Biasanya, tinggal di gua-gua dan celah-celah batu. Ular ini ditemukan di Australia di Australia Barat, Northern Territory dan Queensland.

Makanan
Terdiri dari burung, mamalia dan reptil lainnya, termasuk walabi, kelelawar buah, bebek dan merpati spinifex.



43.  Morelia spilota
Klasifikasi
Kingdom       : Animalia
Filum             : Chordata
Kelas              : Reptilia
Ordo              : Squamata
Subordo         : Serpentes
Famili             : Pythonidae
Genus                        : Morelia
Spesies           : Morelia spilota


Nama Indonesia/Daerah       : Ular Sanca Karpet
Nama Latin                   :Morelia spilota
Ciri Morfologi
Morelia spilota adalah spesies python paling besar dalam genus Morelia. Panjangnya mencapai antara 2 sampai 4 meter (6,6-13,1 ft) dan beratnya mencapai 15 kilogram. Jantan  biasanya lebih kecil dari betina. Di beberapa daerah, betina beratnya hingga empat kali lipat dari jantan. Kepala berbentuk segitiga dengan deretan mencolok dari lubang labial thermoreceptive.
Warnai Morelia spilota sangat bervariasi, zaitun hitam dengan putih atau krem ​​dan emas tanda. Pola mungkin kasar berbentuk berlian atau memiliki tanda yang rumit terdiri dari strip hitam putih pada latar belakang abu-abu atau versi coklat.

Habitat
Hutan hujan, sungai, pulau, pohon,  juga ditemukan di padang rumput sedang dengan cuaca panas dan kering. Penyebarannya di Queensland (M. s. Cheynei) , Kepulauan lepas pantai barat Australia Selatan.

Makanan :
terdiri dari kecil mamalia, kelelawar, burung dan kadal. Morelia spilota membunuh mangsanya dengan konstriksi sampai mangasa mati lemas.

Lain-lain  :
Ular ini  sebagian besar aktif di malam hari, memanjat pohon dan semak-semak serta melintasi daerah terbuka seperti wajah batu, lantai hutan dan bahkan jalan. Namun, perilaku berjemur umumnya diamati.




44. 
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Reptilia
Ordo                : Squamata
Subordo          : Serpentes
Famili              : Colubridae
Genus              : Pituophis
Spesies            : Pituophis sayi



Ular Banteng
Nama Indonesia/Daerah       : Ular Banteng
Nama Ilmiah                          : Pituophis sayi
Ciri Morfologi
Ular dewasa memiliki panjang rata-rata sekitar 4 sampai 6 kaki (1,2-1,8 meter) dan memiliki berat rata-rata di kisaran 1. -1.5 kg (2,2-3,3 pon).
Ular ini  biasanya berwarna kuning, dengan coklat, putih, hitam atau kadang-kadang kemerahan berwarna blotching. Pola blotching adalah sebagai berikut: bercak besar di atas, tiga set tempat di sisi, dan band hitam pada ekor. Banyak variasi warna telah ditemukan, termasuk albino dan varietas putih.

Habitat :
Ditemukan di berbagai habitat - gurun, lahan pertanian, daerah riparian termasuk di bawah permukaan laut di Imperial Valley. Penyebarannya di seluruh pusat Amerika Serikat, Meksiko utara, Saskatchewan, Alberta, dan gurun wilayah British Columbia, Kanada

Makanan :
mamalia kecil, seperti tikus, tikus, tupai tanah, dan kelinci, serta burung bersarang ditanah, telur burung dan kadal
  


45.  Boa constrictor
Klasifikasi
Kingdom      : Animalia
Filum            : Chordata
Kelas            : Reptilia
Ordo             : Squamata
Subordo       : Serpentes
Famili           : Boidae
Genus           : Boa
Spesies         : Boa constrictor

Nama Indonesia/Daerah       : Ular Boa Pembelit
Nama Ilmiah                          : Boa constrictor
Ciri Morfologi
Panjangnya antara 3 sampai 7 meter. Betina lebih besar daripada jantan. Rentang hidup ular ini bisa mencapai 40 tahun. Tidak seperti ular lain yang pada umumnya hanya memiliki satu paru-paru, ular ini justru memiliki dua paru-paru.
Tubuh ular ini berwarna cokelat muda dengan bercak-bercak belang berwarna cokelat tua

Habitat :
Ular ini terdapat di hutan hujan. Ular ini tersebar di Amerika Selatan bagian tengah sampai Meksiko bagian tengah.

Makanan : Tikus.









46.  Chrysopelea ornata
Klasifikasi
Kingdom       : Animalia
Filum             : Chordata
Kelas              : Reptilia
Ordo              : Squamata
Subordo         : Serpentes
Famili             : Colubridae
Genus             : Chrysopelea
Spesies           : Chrysopelea ornata


Nama Indonesia/Daerah       : Ular Terbang
Nama Ilmiah                          : Chrysopelea ornata
Ciri Morfologi
Panjang ular ini Berkisar 11,5-130 cm (0,38-4,27 ft). Jatuh tercapai sekitar 1 m (3,3 ft) panjangnya. Ekor sekitar seperempat dari total panjang.
Chrysopelea ornata biasanya berwarna hijau, hitam lintas penetasan dan aksen kuning atau berwarna emas. Tubuh, meskipun ramping, jauh lebih daripada di ular pohon lainnya. Ia memiliki kepala pipih dengan leher terbatas, hidung tumpul dan mata besar.
Chrysopelea ornata memiliki dua bentuk warna utama, yang sebagian besar ditentukan oleh wilayah geografis, yakni : di Sri Lanka dan kisaran selatan India, ular ini berwarna kehijauan hijau kuning atau pucat dan di Asia Tenggara tidak memiliki bintik-bintik kemerahan vertebral, dan memiliki lintang hitam kurang menonjol.

Habitat :
Dapat ditemukan di hutan, di perkebunan, di kebun dan di rumah-rumah. Penyebarannya di Asia Tenggara, kepulauan Melanesia dan sebagian India

Makanan : kadal, kodok, burung dan kelelawar.

Lain-lain
Ular terbang adalah hewan diurnal, mereka berburu pada siang hari. Hewan buruan mereka adalah kadal, kodok, burung dan kelelawar. Ular ini juga sering berada dekat dengan manusia, dan akan menggigit jika terganggu. Meskipun begitu, racun ular ini hanya berbahaya bagi mangsanya dan tidak berbahaya bagi manusia.



47.  Lampropeltis triangulum
Klasifikasi
Kingdom       : Animalia
Filum             : Chordata
Kelas              : Reptilia
Ordo              : Squamata
Subordo         : Serpentes
Famili             : Colubridae
Genus                        : Lampropeltis
Spesies           : Lampropeltis triangulum


 

Nama Indonesia/Daerah     : Ular Susu
Nama Ilmiah                        : Lampropeltis triangulum
Ciri dan karakteristik:
Ular dewasa rata-rata panjang 42 inches (110 cm) di alam liar dan beberapa spesimen penangkaran mencapai panjang 5 kaki.
Warna dasar ular susu berwarna merah dengan cincin atau band hitam dan kuning yang berbeda. Dalam beberapa kasus kuning sebenarnya warna oranye yang mendalam dan hewan tersebut disebut sebagai fase tangerine. Ular susu memiliki kemiripan dengan ular karang dan kesamaan ini dalam warna, yang dikenal sebagai mimikri Batesian, membantu melindungi ular dari predator potensial.

Habitat:
Semi-kering semak pesisir dan interior hutan gugur tropis. Penyebarannya di Meksiko dari selatan Guanajuato  dan pusat Jalisco ke Pantai Pasifik. Juga ditemukan di dataran sempit barat laut Michoacán dan di Tres Marias Islands

Makanan :
Ular susu adalah pengumpan oportunistik. Ular ini akan makan burung kecil, tikuskadalamfibi, dan ular lainnya, termasuk spesies berbisa. Memiliki toleransi alami untuk venoms ular asli







48.  Eunectes notaeus
Klasifikasi
Kingdom       : Animalia
Filum             : Chordata
Kelas              : Reptilia
Ordo              : Squamata
Subordo         : Serpentes
Famili             : Biodae
Genus             : Eunectes
Spesies           : Eunectes notaeus




Nama Indonesia/Daerah       : Ular Anaconda Kuning
Nama Ilmiah                          : Eunectes notaeus
Ciri dan karakteristik:
Ukuran tumbuh rata-rata 3,3 - 4,4 m (10,8-14,4 ft) panjang total. Dengan berat biasanya 25 sampai 35 kg (55-77 lb), meskipun spesimen besar dapat mencapai berat 40-55 kg (88-121 lb) atau bahkan lebih. Anaconda kuning betina dilaporkan telah diukur sampai 4,6 m (15,1 ft). Betina lebih besar daripada jantan.
Pola warna terdiri dari kuning, emas-tan atau warna dasar kehijauan-kuning dilapis dengan serangkaian hitam atau coklat tua pelana, bercak, bintik-bintik dan garis-garis.

Habitat : 
Sebagian besar air, termasuk rawa- rawa, dan tepi sungai yang berarus pelan. Ular ini juga dapat ditemukan di dalam hutan. Penyebarannya di Amerika Selatan

Makanan :
ikan, kura-kura, Caiman berukuran kecil, kadal, telur burung, mamalia kecil dan bangkai ikan.





49.  Heterodon platirhinos
Klasifikasi
Kingdom       : Animalia
Filum             : Chordata
Kelas              : Reptilia
Ordo              : Squamata
Subordo         : Serpentes
Famili             : Colubridae
Genus                        : Heterodon
Spesies           : Heterodon platirhinos


 

Nama Indonesia/Daerah     : Ular Hidung Babi
Nama Ilmiah                        : Heterodon platirhinos
Ciri Morfologi
Ular ini berukuran rata-rata 71 cm (28 inci) panjang total (tubuh + ekor), dengan betina  yang lebih besar daripada jantan. Maksimum panjangnya dapat mencapai 116 cm (45,5 inci)
Morfologi yang paling membedakan adalah moncong terbalik, digunakan untuk menggali di tanah berpasir.
Pola warna sangat bervariasi, yakni  merah, hijau, orange, coklat, abu-abu sampai hitam, atau kombinasinya tergantung pada lokalitas. Mereka dapat blotched, kotak-kotak, atau berpola. Perut cenderung menjadi abu-abu solid, kuning, atau berwarna krem. Dalam spesies ini bagian bawah ekor lebih ringan dari perut.
Meskipun ular ini bertaring belakang, mereka sering dianggap tidak berbisa, dan tidak berbahaya bagi manusia. Heterodon berarti "gigi yang berbeda," yang mengacu pada gigi membesar di bagian belakang rahang atas.

Habitat :
Tinggal di daerah pasir dan merupakan hewan endemik di Amerika Utara

Makanan :
Ular ini memangsa katak, salamander, mamalia kecil, burung, dan invertebrata



50.  Elaphe obsoleta lindheimeri
Klasifikasi
Kingdom       : Animalia
Filum             : Chordata
Kelas              : Reptilia
Ordo              : Squamata
Subordo         : Serpentes
Famili             : Colubridae
Genus              : Elaphe
Spesies            Spesies           :: Elaphe obsoleta lindheimeri



Nama Indonesia/Daerah       : Ular Tikus Texas
Nama Ilmiah                          : Elaphe obsoleta lindheimeri
Ciri Morfologi
Ular tikus dewasa biasanya 3-5 ft (91-152 cm), tetapi individu yang besar mungkin lebih dari 6 ft (183 cm) panjang. Munculnya ular tikus bervariasi sepanjang rentang geografis.
Ular tikus Texas adalah ular yang cukup besar, mampu mencapai panjang enam kaki. Mereka sangat bervariasi dalam warna dan pola, tetapi umumnya warna ular ini  kuning atau cokelat, dengan coklat ke hijau zaitun, yang tidak teratur dari kepala ke ekor. Perut biasanya abu-abu padat atau berwarna putih.

Habitat :
ular tikus menempati berbagai habitat termasuk bukit berbatu berhutan, hutan kayu, dataran banjir sungai dan margin rawa. Mereka biasanya ditemukan di bangunan kosong dan lumbung dan sering ular besar yang paling umum di daerah pinggiran kota. Penyebarannya diseluruh negara bagian tenggara dan sebagian besar negara-negara timur dan utara New England dan Michigan selatan

Makanan :

Ular ini memiliki nafsu makan yang rakus, memakan sejumlah besar tikus dan burung, dan kadang-kadang kadal, serangga bertubuh lunak dan katak.

((btw gambarnya gabisa diupdate soalnya jenisnya banyak banget hiks))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar