1. Komodo
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Famili : Varanidae
Genus : Varanus
Spesies : Varanus komodoensis
Nama
Indonesia/daerah : Komodo
Nama
ilmiah :
Varanus komodoensis
Ciri
Morfologi
Ciri Umum :
Komodo memiliki ekor yang sama panjang dengan tubuhnya,
dan sekitar 60 buah gigi yang bergerigi tajam
sepanjang sekitar 2.5 cm, yang kerap diganti. Komodo memiliki lidah
yang panjang, berwarna kuning dan bercabang.
Komodo jantan lebih besar daripada komodo betina, dengan warna kulit
dari abu-abu gelap sampai merah batu bata, sementara komodo betina lebih
berwarna hijau buah zaitun, dan memiliki potongan kecil kuning pada
tenggorokannya. Komodo muda lebih berwarna, dengan warna kuning, hijau dan
putih pada latar belakang hitam.
Ciri Khusus :
Di samping mengandung bisa, air liur komodo juga memiliki
aneka bakteri mematikan di dalamnya. Bakteri-bakteri tersebut
menyebabkan septikemia pada korbannya. Jika gigitan komodo tidak
langsung membunuh mangsa dan mangsa itu dapat melarikan diri, umumnya mangsa
ini akan mati dalam waktu satu minggu akibat infeksi.
Penyebaran :
Indonesia (pulau komodo)
Makanan : Daging dan ayam
Lain-lain :
Komodo menggunakan lidahnya untuk mendeteksi rasa dan
mencium seperti lainnya dengan indera memanfaatkan suatu
kemampuan yang dapat membantu navigasi pada saat gelap.
2.
Bulus
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Reptilia
Ordo :
Testudines
Famili :
Trionychidae
Genus :
Amyda
Spesies :
Amyda cartilaginea
Nama
Indonesia/daerah : Bulus
Nama
ilmiah :
Amyda cartilaginea
Ciri
Morfologi
Ciri Umum:
Punggung mencapai 100 cm, umumnya hanya hingga 60 cm saja, lehernya
panjang, kepala membulat, dengan mata kecil dan lubang
hidung yang terletak di ujung belalai yang kecil dan pendek. Perisai relatif
membundar, tertutupi oleh kulit tebal yang lunak dan licin, dengan
bintil-bintil dan lipatan (gigir) rendah memanjang yang halus dan
terputus-putus.
Ciri Khusus:
Berpunggung lunak karena sebagian perisainya terdiri dari
tulang rawan dan tempurung punggungnya (karapax) dilapisi oleh kulit tebal dan licin.
Penyebaran:
Makanan : Ikan
3.
Buaya
sungai nil
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Genus : Crocodylus
Spesies :
Crocodylus niloticus
Nama
Indonesia/daerah :
Buaya Nil
Nama
ilmiah :
Crocodylus niloticus
Ciri
Morfologi
Ciri Umum :
Memiliki ukuran tubuh sekitar 4 – 5 meter pada buaya
dewasa, jumlah total gigi 64-68. Buaya Nil memiliki warna tubuh abu-abu gelap di atas,
dengan bintik-bintik hitam di bagian belakang. Panggul berwarna hijau
kekuningan, memiliki bercak-bercak hitam diatur dalam garis-garis miring.
Ciri Khusus :
Banyak di temukan
pada sepangjang sungai Nil.
Penyebaran : Afrika
Makanan : Daging
Lain-lain : Betinanya
dapat menghasilkan 40-60 telur, dengan waktu inkubasi 80-90 hari.
4.
Buaya Senyulong
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Famil : Crocodylidae
Genus : Tomistoma
Spesies :
Tomistoma schlegeli
Nama Indonesia/daerah :
Buaya Sinyulong
Nama
ilmiah :
Tomistoma schlegeli
Ciri
Morfologi
Ciri Umum :
Ciri Khusus :
Memiliki moncong
yang runcing dan sempit dari buaya lainnya.
Makanan : Ikan dan Daging
Lain-lain :
Di musim bertelur buaya amat buas menjaga
sarang telur.
5.
Buaya
muara
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo :
Squamata
Famili : Crocodylidae
Genus : Crocodylus
Spesies : C. porosus
Nama Indonesia/daerah : Buaya Muara
Nama
ilmiah :
Crocodylus porosus
Ciri
Morfologi
Ciri Umum :
Dikenal sebagai buaya terbesar di dunia, panjang tubuh
termasuk ekor bisa mencapai 12 meter, Perbedaan mendasar terdapat pada
tengkuknya yang tidak memiliki sisik lebar serta warna kulitnya yang lebih
terang. Buaya muara mampu melompat keluar dari air untuk menyerang mangsanya.
Buaya Muara terkenal juga sebagai jenis buaya terganas di dunia.
Ciri Khusus : Moncong cukup lebar dan tidak punya sisik
lebar pada tengkuknya.
Penyebaran : Asia tenggara
Habitat :
Sungai
Makanan : Ikan dan
Daging
Lain-lain :
Perkembangbiakan sangat sering terjadi pada musim hujan.
Pada musim bertelur dibulan November sampai dengan bulan April seekor induk
betina mampu menghasilkan 30-60 butir telur dan akan menetas dalam tempo tiga
bulan. Suhu yang optimum bagi telur untuk menetas adalah sebesar 31,6 derajat
celcius.
6.
Kura-kura
moncong babi
Kelas : Sauropsida
Ordo : Testudines
Genus : Carettochelys
Spesies :
Carettochelys insculpta
Nama
Indonesia/daerah : Kura-kura moncong babi
Nama
ilmiah :
Carettochelys insculpta
Ciri
Morfologi
Ciri Umum :
Memiliki kaki-kaki berwarna abu-abu gelap, sedangkan
bagian tubuh bagian bawah berwarna terang, hal ini merupakan klamuflase agar
pemangsa sulit menemukan mereka. Moncong babi dapat tumbuh cukup besar, hingga
56cm dengan berat mencapai 22,5kg. Walaupun jarang ditemukan moncong babi
dengan ukuran segitu.
Ciri Khusus : Memiliki moncong yang menyerupai hidung
babi
Penyebaran
: Papua
Habitat : Laut
Makanan :
Ikan, molusca, serangga, tumbuhan.
Lain-lain :
Umur
kawin kura-kura moncong babi jantan adalah setelah 14 sampai 16 tahun dengan
ukuran karapas sekitar 30 cm. Betina mencapai umur kawin agak tua, setelah 20
sampai 22 tahun dengan ukuran karapas 30-34 cm.
7.
Kura-
kura buaya
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Sauropsida
Ordo :
Testudinata
Familia :
Chelydridae
Genus :
Alligator
Spesies :
Alligator snapper
Nama Indonesia/ Daerah : Kura-
kura buaya
Nama Ilmiah : Alligator snapper
Ciri Morfologi :
Ciri Umum :
Tubuh diditutupi carapaks, berwarna coklat
Ciri Khusus :
Memiliki ekor seperti buaya, suka tidur.
Penyebaran dan Habitat : Sungai
Missisipi, Amerika
Makanan :
Daging dan Dedaunan
8. Kura-kura kaki gajah
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudines
Famili : Testudinidae
Genus : Manouria
Spesies : Manouria
emys
Nama Daerah/Indonesia :
Kura-kura kaki gajah
Nama Ilmiah : Manaouria emys
Ciri Morfologi
Ciri Umum :
Perisai punggungnya (karapas) tinggi
melengkung. Keping vertebralnya kurang lebih sama lebar dengan keping kostal.
Panjang keping-keping vertebral juga
kurang lebih sama; keping vertebral pertama mempunyai sisi
sejajar, sedangkan keping vertebral kelima melebar ke arah belakang. Keping
marginal (pinggir) di bagian depan dan di sekitar kaki belakang mendatar dan agak melengkung ke atas.
Ciri Khusus :
Emis dapat mencapai panjang sekitar 80cm.
Penyebaran dan Habitat :
Emys tersebar dari Sumatera hingga Kalimantan. Hidup di hutan hujan tropis
pada daerah pegunungan menyebabkan emys
sangat menyukai kelembaban
Makanan :
Di alamnya emys memakan rumput, daun talas, buah- buahan yang jatuh dan daun-daun dari tanaman air seperti Lotus.
Lain – lain :
Untuk menghindari dari panas yang menyengat, emys menggali lubang untuk berteduh dengan menggunakan
kakinya yang sangat kuat atau bersembunyi di bawah daun-daun kering. Kura ini juga suka berendam pada kubangan-kubangan air.
9. Kura-kura Radiate
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
reptilia
Ordo : Testudines
Familia : Testudinidae
Genus :
Astrochelys
Spesies :
Astrochelys radiata
Nama Indonesia/ Daerah : Kura kura
radiate
Nama Ilmiah : Astrochelys radiata
Ciri Morfologi
Ciri Umum :
morfoloi tubuh terdiri dari kepl, leher, badan
Kura-kura ini dapat tumbuh hingga 16 inci atau sekitar 41 cm (karapas) dan
dengan berat mencapai 35 pon atau sekitar 16 kg. Kura-kura Radiata termasuk
salah satu kura-kura paling indah di dunia. Bentuk dasar dari kura-kura ini
mempunyai karapas yang tinggi, kepala tumpul dan kaki mirip gajah. Kaki dan
kepala berwarna kuning kecuali corak hitam yang berukuran variatif di atas
kepala.
Ciri Khusus :
Erapas kura-kura mempunyai paduan warna kuning
dan hitam. Warna kuning pada kerapas
memancar dari pusat masing-masing cangkang yang membentuk pola bintang tetapi
mempunya pola yang lebih halus.
Penyebaran
dan Habitat
Selatan pulau
MadagaskarMakanan : Tumbuh-tumbuhan ,
rumput, buah-buahan
10. Kura-kura Sulcata Afrika
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Reptilia
Ordo :
Testudines
Familia :
Testudinidae
Genus :
Geochelone
Spesies :
Geochelone sulcata
Nama Indonesia/ Daerah : Kura kura
sulcata afrika
Nama Ilmiah : Geochelone sulcata
Ciri Morfologi
Ciri Umum :
morfologi tubuh terdiri dari kepala, leher,
badan, tubuh terdapat karapaks(dorsal) dan plastron (ventral), warna karapaks
coklat muda bergaris coklat tua.
Ciri Khusus :
bentuk karapaks bergelombang.
Penyebaran dan Habitat : Afrika
dan daerah-daerah dengan tingkat kelembaban yang lebih tinggi
Makanan : jenis rumput
dan tanaman
11. Kura-kura Darat
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Reptilia
Ordo :
Testudines
Familia :
Testudinidae
Genus : Chelonoidis
Spesies :
Chelonoidis nigra
Nama Indonesia/ Daerah : Kura kura
darat
Nama Ilmiah : Chelonoidis nigra
Ciri Morfologi
Ciri Umum :
Morfologi terdiri dari kepala, leher, badan. Badan
terdiri dari karapaks (dorsal) dan plastron (ventral), warna coklat gelap.
Ciri Khusus :
Lapis luar umumnya berupa sisik-sisik besar
dan keras, dan tersusun seperti nting; sementara lapis bagian dalam berupa lempeng-lempeng tulang yang
tersusun rapat seperti tempurung.
Penyebaran dan Habitat :
Diberbagai belahan dunia. habitat gurun, padang rumput, hutan, rawa, sungai dan laut.
Makanan : Daging dan
tumbuhan
12. Penyu hijau albino
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Reptilia
Ordo :
Testudines
Famili :
Cheloniidae
Genus :
Chelonia
Spesies :
Chelonia mydas
Nama
Indonesia/daerah : Penyu Hijau Albino
Nama
ilmiah :
Chelonia mydas
Ciri
Morfologi
Ciri Umum :
Terdapatnya sepasang sisik pada kepala. Memiliki sisik
perisai punggung (dorsal shield) yang tidak saling berhimpit, mempunyai
4 pasang sisik samping yang tesusun bujur pada permukaan kepala dari arah
kepala ke ekor (costal scute). Pada bagian pinggir karapas terdapat 12
pasang Marginal Scute , kaki depan berbentuk pipih seperti dayung,
terdapat sebuah kuku pada kaki depan yang besar.
Ciri Khusus :
Tidak memiliki pigmen kulit, sehingga tubuh berwarna putih
(albino).
Penyebaran dan habitat :
Indo-Pasifik, Samudera
Atlantik, Teluk Meksiko, sepanjang pesisir Argentina, di Laut Mediterania.Habitat di Perairan tropis dan sub-tropis di sekitar pesisir benua
dan kepulauan
Makanan :
Tumbuhan (alga), ikan
Lain-lain :
Saat bertelurnya
selalu tepat waktu, yaitu setiap 15 hari sekali, dengan melakukan 4 sampai 6
kali pendaratan untuk bertelur di waktu malam hari
13. Penyu hijau
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Reptilia
Ordo :
Testudines
Famili :
Cheloniidae
Genus :
Chelonia
Spesies :
Chelonia mydas
Nama
Indonesia/daerah : Penyu Hijau
Nama
ilmiah :
Chelonia mydas
Ciri
Morfologi
Ciri Umum :
Ukuran tubuh besar. Terdapatnya sepasang sisik pada kepala.
Memiliki sisik perisai punggung (dorsal shield) yang tidak saling
berhimpit, mempunyai 4 pasang sisik samping yang tesusun bujur pada permukaan
kepala dari arah kepala ke ekor (costal scute). Pada bagian pinggir
karapas terdapat 12 pasang Marginal Scute , kaki depan berbentuk pipih
seperti dayung, terdapat sebuah kuku pada kaki depan yang besar.
Ciri Khusus :
Namanya didapat dari lemak hijau
yang terletak dibawah cangkang mereka
Penyebaran dan habitat :
Indonesia. Habitat
laut tropis dan subtropis.
Makanan :
ikan-ikan kecil,
Cumi, dan Udang.
Lain-lain :
Saat bertelurnya
selalu tepat waktu, yaitu setiap 15 hari sekali, dengan melakukan 4 sampai 6
kali pendaratan untuk bertelur di waktu malam hari. Telurnya sebagai sumber
protein tinggi dan obat, juga dagingnya sebagai bahan makanan.
14. Penyu raksasa Malaysia
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudines
Famili : Geoemydidae
Genus : Orlitia
Spesies : Orlitia borneensis
Nama Indonesia/daerah :
Penyu Raksasa Malaysia
Nama ilmiah :
Orlitia borneensis
Ciri Morfologi
Ciri Umum :
Memiliki kepala
yang besar dan lebar berwarna gelap. Tempurung oval, menyempit dan sedikit
pipih dan bulat di atas. Plastron berwarna kekuningan/coklat muda yang polos
dan halus..
Ciri Khusus :
Seluruh badan berwarna hitam kecuali bagian
tempurung bawah / plastron.
Penyebaran
dan habitat :
Indonesia dan Malaysia. Habitat di sungai.
Makanan :
Buah, ikan
Lain-lain : Maksimum mencapai ukuran 80 cm dengan berat 36-50
kg
15. Kura-kura coklat raksasa
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Reptilia
Ordo :
Testudines
Famili :
Testudinidae
Genus :
Manouria
Spesies :
Manouria emys
Nama
Indonesia/daerah : Kura-kura cokelat raksasa
Nama
ilmiah :
Manouria emys
Ciri
Morfologi
Ciri Umum :
Mempunyai
karapas umumnya berwarna terang ke warna coklat gelap. Scutes pektoral
memperpanjang setengah halan ke garis tengah plastron. Agak cekung pada tepi
scutes. Cangkang dapat mencapai panjang hingga 50 cm lebih.
Ciri Khusus :
Kura-kura
ini mempunyai dimorfisme seksual. Perbedaan kura-kura jantan dan betina dapat
dilihat dari bentuk fisiknya. Jantan cenderung memiliki ekor yang lebih panjang
dari emys betina.
Penyebaran dan habitat :
India
(Assam), Bangladesh, Myanmar, Thailand, Malaysia dan Indonesia (Sumatera, Kalimantan), habitat di hutan
hujan tropis
Makanan : Rumput, buah-buahan, daun tanaman air
Lain-lain :
Pada
kura-kura jantan ditemui juga kelung plastra yang berfungsi untuk mempermudah
saat kawin.
16. Biawak
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Genus :
Varanus
Spesies :
Varanus salvator
Nama
Indonesia/daerah : Biawak
Nama
ilmiah :
Varanus salvator
Ciri
Morfologi
Ciri Umum :
Berwarna hitam atau kelabu sedikit kekuningan &
biawak dewasa bisa tumbuh lebih dari 2m panjangnya dengan berat lebih dari
25kg. Biawak jantan biasanya lebih besar dari betina. Biawak yang masih kecil
memiliki warna yang lebih cerah dibandingkan dengan yang sudah dewasa
Ciri Khusus :
Lebih aktif disiang hari, mereka dapat mempertahankan
suhu tubuhnya terus-menerus. Mereka melakukan ini dengan memilih sesuai iklim
dalam habitat mereka; bersembunyi ketika panas, dan memilih tempat-tempat yang
hangat ketika tidur di malam hari.
Penyebaran
: Asia
(Sri Langka, Indonesia, India, Indocina)
Habitat : sungai atau saluran air, tepian danau, pantai, dan
rawa-rawa
Makanan :
Lain-lain :
Berkembang biak dengan
cepat. Betina yang lebih besar bisa menghasilkan sampai 40 telur per tahun.
Perkawinan melibatkan banyak gigitan dan cakaran. Betina bertelur 4 sampai 6
minggu setelah berkembang biak. Biawak dapat hidup sampai 15 tahun.
17. Labi-labi/Bulus Albino
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Famili :
Genus :
Amyda
Spesies :
Amyda cartilaginea
Nama
Indonesia/daerah : labi-labi/Bulus Albino
Nama
ilmiah :
Amyda cartilaginea
Ciri
Morfologi
Ciri Umum :
Kura-kura berpunggung lunak,
sebagian perisainya terdiri dari tulang rawan and tempurung punggungnya
(karapak) dilapisi oleh kulit tebal dan licin.
Ciri Khusus :
Memiliki warna tubuh putih
kekuning-kuningan. Bentuk kepala bulat, dengan mata kecil dan lubang hidung
diujungbelalai yang kecil dan pendek.
Penyebaran
: Indonesia dan Asia Tenggara
Habitat : Perairan yang tenag
di sungai, anak sungai, danau, dan kolam.
Makanan : Ikan dan hewan-hewan kecil
Lain-lain : -
18. Kura Kura leher Ular
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Famili :
Celoniidae
Genus :
Chelonia
Spesies :
Chelonia mccordi
Nama
Indonesia/daerah : Kura-kura leher ular/Common spring
Nama
ilmiah :
Chelonida mccordi
Ciri Morfologi
Ciri Umum :
Memiliki rahang yang kuat. Batok
atau cangkang bergerigi.
Ciri Khusus :
Panjang kurang lebih 25-47 cm
dengan berat kurang lebuh 34 kg. musim kawin pada bulan juni dan juli, bertelur
25-80 butir telur setiap tahunnya, masa inkubasinya 9-18 minggu.
Penyebaran
: Indonesia
Habitat : Air tawar
Makanan :
Cacing dan daging
Lain-lain : Usia Common Sring bisa mencapai 100 tahun.
19. Kura Kura Common Snapping
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudines
Genus : Chelydra
Spesies :
Chelydra serpentine
Nama
Indonesia/daerah : Kura-kura Common Snapping
Nama
ilmiah :
Chelydra serpentine
Ciri Morfologi
Ciri Umum :
Memiliki rahang yang kuat. Batok
atau cangkang bergerigi.
Ciri Khusus :
Panjang kurang lebih 25-47 cm
dengan berat kurang lebuh 34 kg. musim kawin pada bulan juni dan juli, bertelur
25-80 butir telur setiap tahunnya, masa inkubasinya 9-18 minggu.
Penyebaran
: Amerika
Habitat : Air tawar
Makanan :
Ikan dan daging
Lain-lain : Usia Common Sring bisa mencapai 100 tahun.
20. Kura Kura Alligator
Snapping
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudines
Famili : Chelydridae
Genus : Macrochelys
Spesies : Macrochelys temminckii
Nama
Indonesia/daerah : Kura-kura Alligator Snapping
Nama
ilmiah :
Macrochelys temminckii
Ciri
Morfologi
Ciri Umum :
Kepalanya besar panjang dan berparuh lancip dengan dua ujung tajam pada
sisi mulut, kepala berwarna cokelat hingga hitam dan matanya dihiasi pola
radial berwarna kuning; tempurung lonjong memanjang berwarna cokelat muda
hingga hitam gelap dan scutesnya membentuk undakan-undakan seperti hewan purba
dan biasanya tertutup lumut; Plastron kecil menyilang berwarna agak muda dan
memiliki ekor yang panjang. Kura-kura
air tawar terberat di dunia. Memiliki punggung atau cangkang mirip dengan
buaya. Berat tubuh bisa mencapai 68-80 kg.
Ciri Khusus:
Pola Hidup: Full-aquatic. Pertumbuhan maksimum mencapai ukuran 80 cm.
Usia reproduksi aktif saat berumur 11-13 tahun.
Penyebaran
: Amerika
Habitat : Air tawar
Makanan :
Ikan, Cacing, dan daging
Lain-lain :
perkawinan berlangsung
tahunan, betina membangun sarang dan meletakkan sekitar 10-15 butir. Lubang di
gali dengan kedalaman 50 meter. Masa inkubasi 100-140 hari. Usia hidup 120
tahun.
21.
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Lacertilia
Famili : Teiidae
Genus : Tupinambis
Spesies
: Tupinambis merianae
|
Nama Indonesia/daerah :
Black
and White Argentina Tecu
Nama
ilmiah :
Tupinambis meranea
Ciri
Morfologi
Ciri Umum :
Memiliki kulit hijau zamrud dari ujung moncong mereka untuk pertengahan bawah
leher mereka dengan tanda hitam, hijau zamrud akhirnya memudar menjadi hitam
dalam beberapa bulan setelah shedding. Jantan dewasa yang jauh lebih besar
daripada betina dan panjangnya dapat mencapai tiga kaki (92 cm) dan terus
tumbuh panjang 4-4,5 kaki (120-140 cm). Betina jauh lebih kecil mencapai hingga
tiga kaki panjang total, dari hidung ke ekor.
Ciri Khusus :
Memiliki corak tubuh manik-manik kulit dan garis-garis linear mengalir tubuh
mereka. Orang dewasa dapat mencapai berat 2,5-7 kg
Penyebaran dan habitat :
Habitat hutan hujan tropis, sabana dan semideserts. Penyebarannya di bagian
timur dan tengah Amerika Selatan.
Makanan : Serangga dan burung-burung kecil
Lain-lain :
22. Kura Kura Brazil
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudines
Famili : Emydidae
Genus : Trachemy
Spesies : Trachemys scripta elegans
Nama
Indonesia/daerah : Kura-kura Brazil
Nama
ilmiah :
Trachemys scripta elegans
Ciri Morfologi
Ciri Umum : memiliki warna tempurung campuran
antara hijau dan kuning.
Ciri Khusus :
Penyebaran
dan Habitat : Brazil
Makanan :
Serangga, Cacing, dan Buah
Lain-lain :
perkawinan berlangsung
tahunan, betina membangun sarang dan meletakkan sekitar 10-15 butir. Lubang di
gali dengan kedalaman 50 meter. Masa inkubasi 100-140 hari. Usia hidup 120
tahun.
23. Ular kobra
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Ordo :
Squamata
Famili :
Elapidae
Genus :
Naja
Spesies :
Naja haje
Nama
Indonesia/daerah : Ular cobra
Nama
ilmiah :
Naja haje
Ciri
Morfologi
Ciri Umum :
Tubuh berwarna hitam (gelap), memiliki
sepasang taring yang digunakan untuk menyuntikkan racun dari kelenjar yang terletak
di bagian belakang rahang atas. Tubuh panjang dan ramping dengan sisik halus,
Ciri Khusus :
Dapat menegakkan dan memipihkan lehernya apabila merasa
terganggu oleh musuhnya. Leher yang memipih dan melengkung itu serupa bentuk
sendok
Penyebaran : Afrika (Mesir dan Siria)
Habitat :
Gurun
Makanan : daging
Lain-lain : Betina
bertelur 8-20 butir
24. Ular pohon hijau
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Reptilia
Ordo :
Squamata
Familia :
Colubridae
Genus :
Gonyosoma
Spesies :
Gonyosoma oxycephalum
Nama Indonesia/ Daerah : Ular Hijau
Nama Ilmiah :
Gonyosoma oxycephalum
Ciri Morfologi
Ciri Umum :
Bertubuh panjang dan ramping dengan panjang total hingga 1140 mm dan ekornya sekitar 370 mm. Kepala agak
gepeng dan meruncing, pangkalnya lebih lebar dari lehernya.Sisik-sisik bertepi
kuning atau gelap kehitaman.
Ciri Khusus :
Kepala hijau kekuningan, hijau zaitun atau kecoklatan di sebelah atas,
dengan garis hitam melintasi mata, serta bibir yang berwarna kekuningan. Ekor kemerahan atau coklat muda keabu-abuan;
terkadang dengan cincin kuning atau merah terang di dekat anusnya.
Penyebaran dan Habitat : Indonesia
Makanan :
Hewan-hewan kecil dan kadal
Lain-lain
:
Gonyosoma oxycephalum bergerak dengan lincah dan tangkas di dahan-dahan dan
ranting dan sesekali turun ke tanah. Bila marah karena merasa terganggu, leher
ular ini akan memipih tegak dan lidahnya yang bergaris biru terang digerakkan
keluar masuk dengan cepat. Gigitannya menyakitkan, meskipun tidak membahayakan
manusia karena ular ini hanya berbisa lemah Gonyosoma oxycephalum ditemukan mulai dari dataran rendah hingga
wilayah pegunungan, Hewan melata ini diketahui menghuni wilayah berawa-rawa, hutan bakau, hutan dataran rendah, hutan pegunungan, semak belukar, daerah
pertanian dan perkebunan, hingga ke lingkungan pekarangan rumah di pedesaan. Ular yang aktif di siang hari (diurnal) ini tidak jarang dijumpai di
tutupan vegetasi di sekitar sungai dan kolam.
25. Ular sanca bodo
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Famili : Boidae
Genus : Python
Spesies : Python
molurus
Nama Indonesia/daerah : Ular sanca bodo
Nama ilmiah : Python molurus
Ciri morfologi
Ciri umum :
Ular sanca bodo termasuk ular besar lantaran mampu
mencapai panjang 9 meter, meskipun rata-rata hanya mencapai 5 meter saja. Berat
tubuh Burmese Python ini mampu mencapai 160 kg.
Ciri khusus :
Ular sanca bodo
(Python molurus) mempunyai warna dasar kulitnya coklat muda hingga coklat tua,
ada pula yang kuning atau krem, dengan belang-belang hitam atau coklat tua.
Corak belang pada sanca bodo berupa jaringan dengan mata jaring hampir
berbentuk segi empat.
Penyebaran dan habitat :
Ular sanca bodo
tersebar di India, Bangladesh, Pakistan hingga Nepal hingga ke Indonesia, Laos,
Myanmar, Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Di Indonesia, ular sanca bodo (Python
molurus) dapat ditemukan di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sumbawa, hingga
sebagian Sulawesi. Beberapa dekade terakhir, hewan melata raksasa ini juga
dapat ditemukan di hutan di Florida Amerika Serikat akibat banyak para
pemeliharanya yang melepaskan hewan ini begitu saja ke alam liar.
Makanan :
Makanan kesukaan
sanca bodo antara lain tikus, luwak, kera, bajing juga hewan besar
seperti babi hutan, rusa dan kijang. Selain itu mereka makan pula burung
dan ayam hutan.
Lain-lain :
Makanan kesukaan
sanca bodo antara lain tikus, luwak, kera, bajing juga hewan besar
seperti babi hutan, rusa dan kijang. Selain itu mereka makan pula burung
dan ayam hutan.
26. Ular hognose
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Famili : Colubridae
Genus : Heterodon
Spesies : Heterodon nasicus
Nama Indonesia/daerah
: Ular hognose
Nama ilmiah : Heterodon nasicus
Ciri morfologi
Ciri umum :
Ular hognose (Heterodon) adalah ular yang memiliki taring
yang terletak di belakang dan secara teknis tidak beracun.
Ciri khusus :
Karakteristik Hognose yang paling membedakannya dari ular
lain adalah moncongnya, bentuknya agak ‘monyong’. Moncong ini digunakan hognose
untuk menggali di tanah dengan gerakan menyapu. Moncongnya juga berfungsi untuk
mencari katak yang terkubur di tanah yang menjadi makanan utamanya. Ular
hognose sangat suka mengubur diri di tanah basah yang ditutupi humus.
Penyebaran dan habitat : Amerika
Makanan : Kebanyakan hognose memangsa binatang pengerat
dan kadal.
Lain-lain : Jika merasa terancam, ular hognose akan
menggepengkan lehernya dan mengangkat kepalanya dari tanah seperti ular kobra
dan mendesis. Kadang hognose juga berpura pura akan menyerang, tapi cenderung
tidak menggigit. (Kelakuan hognose ini membuatnya dijuluki
puff adder, blowing adder, flathead, spread head, spreading adder atau hissing
adder. Jika ancaman hognose ini tidak berhasil untuk menghalangi predator, ular
hognose akan berguling dan berpura pura mati. Jugamengeluarkan bau yang sangat
menyengat & mengeluarkan kotoran dari kloakanya, sambil menjulurkan
lidahnya. Kadang kadang malah mengeluarkan beberapa tetes darah. Saat
hognose telentang, mereka akan berguling untuk meyakinkan musuh kalau mereka
benar benar mati. Walaupun berpura pura mati, ular hognose akan terus mengawasi
musuhnya. Hognose akan ‘bangkit’ dari kematiannya segera setelah musuh yang
mengancamnya berpaling dari hognose.
27. Ular sanca albino
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Ordo :
Squamata
Genus :
Phyton
Spesies :
Phyton morulus bivittatus
Nama Indonesia/daerah :
Ular sanca albino
Nama
ilmiah :
Phyton morulus bivittatus
Ciri
Morfologi
Ciri Umum :
Memiliki ukuran tubuh yang besar, pada bagian rahang
belakang dari mulutnya di hubungkan oleh sendi yang berbentuk segiempat,
sehingga m,ulut dapat memangsa mangsa yang berukuran besar. Sisik-sisik dorsal
(punggung) tersusun dalam 70-80 deret, umur dapat mencapai 25 tahun.
Ciri Khusus : Memiliki warna dominan kuning Phyton Morulus bisa mencapai
17 sampai 18 kaki dan dapat mencapai
berat lebih dari 200 pon. Umumnya mencari makan pada malam hari.
Penyebaran
dan habitat : Habitat di hutan. Persebaran di Asia tenggara.
Makanan :
Tikus dan ayam
Lain-lain :
Ukuran betina lebih besar daripada jantan dan dapat
menghasilkan 12-36 butir telur.
28. Ular weling
Kingdom :
Animalia
Filum
: Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Famili : Elapidae
Genus : Bungarus
Spesies : Bungarus candidus
Nama Indonesia/daerah : Ular weling
Nama ilmiah : Bungarus
candidus
Ciri morfologi
Ciri umum :
Ular
yang ramping dan tidak seberapa panjang; dari kepala hingga ekor sekitar 100 cm,
dengan panjang maksimal sekitar 155 cm Ekornya sekitar 15% panjang total.
Ciri khusus :
Sisi
dorsal (punggung) berbelang hitam dan putih, terdapat sekitar 30-an belang
hitam dari kepala hingga ke ekor. Biasanya terdapat noktah-noktah kehitaman
atau kecoklatan pada bagian putihnya. Belang yang pertama paling lebar,
mencakup pula kepalanya yang berwarna hitam, dan lebih lebar daripada belang
putihnya. Semakin ke belakang, belang hitamnya semakin sempit dan semakin
seimbang, sebanding atau lebih sempit dari putihnya. Warna hitamnya terkadang agak kecoklatan
atau kebiruan, dan putihnya terkadang agak kekuningan. Sisi ventral (perut)
berwarna putih seluruhnya atau sedikit kekuningan.
Penyebaran dan habitat :
Weling
diketahui menyebar di Thailand, Kamboja, Vietnam, Semenanjung
Malaya, Singapura, Sumatera, Jawa, Bali dan Sulawesi. Ular ini ditemukan di dataran rendah hingga
wilayah berbukit dan bergunung hingga elevasi 1.200 m dpl. Weling hidup di hutan-hutan dataran rendah yang lembab
atau kering, hutan pegunungan, hutan mangrove, semak belukar, perkebunan, lahan pertanian, dan di sekitar permukiman.
Umumnya jenis ini didapati di tempat yang relatif terbuka, seringkali di dekat
air, namun juga di bagian yang kering.
Makanan
: Mangsa
utamanya adalah jenis ular lainnya, di samping itu
juga memburu kadal dan katak.
Weling bersifat ovipar,
bertelur sekitar 10 butir setiap kalinya.
Lain-lain : Ular weling
bersifat terestrial, hidup di atas tanah, dan umumnya nokturnal, baru keluar setelah gelap dari lubang-lubang
persembunyiannya, atau dari bawah tumpukan kayu, batu, atau vegetasi yang
rapat. Di siang hari ular ini cenderung lamban dan penakut. Bila diganggu,
weling acap berupaya menyembunyikan kepalanya di bawah gulungan badannya.
29. Ular jagung
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Reptilia
Ordo :
Squamata
Famili :
Elapidae
Genus :
Elaphe
Spesies :
Elaphe guttata
Nama Indonesia/daerah :
Ular jagung
Nama
ilmiah :
Elaphe guttata
Ciri
Morfologi
Ciri Umum :
Panjang tubuh sekitar 3,9-6 meter, merupakan hewan yang dapat dipelihara karena
mudah dijinakkan. Memiliki warna tubuh oren dengan adanya pola yang
bergelombang berwarna merah pada punggungnya sedangkan bagian perut (bawah)
kotak hitam putih seperti papan catur.
Ciri Khusus :
Bersifat goraphobic (takut berada dalam ruang terbuka)
Penyebaran
:
Amerika, habitatnya di
semak.
Makanan :
Tikus
Lain-lain :
dapat menghasilkan telor 12 - 20 butir,
masa tetas antara 9 - 10 minggu
30. Ular
Anang
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Reptilia
Genus :Ophiophagus
Spesies :
Ophiophagus Hannah
Nama Indonesia/ Daerah : Ular Anang
Nama Ilmiah :
Ophiophagus hannah
Ciri Morfologi
Ciri Umum :
Hewan diurnal. Memiliki sisik bertepi
gelap atau kehitaman, nampak jelas di bagian kepala.
Ciri Khusus :
Warna kulit Coklat
kekuningan, sampai keabu-abuan di bagian atas (dorsal) tubuh, dengan
bagian kepala yang cenderung berwarna lebih terang.
Penyebaran dan Habitat
India di barat, Bhutan, Bangladesh, Burma, Kamboja, Cina selatan, Laos, Thailand, Vietnam,
Semenanjung Malaya, Kepulauan Andaman,
Indonesia dan Filipina
Makanan : Daging,
tikus, kadal dan biawak
31. Ular Tambang
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Reptilia
Ordo :
Squamata
Familia :
Colubridae
Genus :
Dendrelaphis
Spesies :
Dendrelaphis pictus
Nama Indonesia/ Daerah : Ular Tambang
Nama Ilmiah :
Dendrelaphis pictus
Ciri Morfologi
Ciri Umum :
Ular yang kurus ramping, panjang hingga sekitar 800 sampai
1500 Ekornya panjang, mencapai sepertiga dari panjang tubuh keseluruhan.Sisik-sisik ventral putih kekuningan atau kehijauan.
Ciri Khusus :
Penyebaran dan Habitat : Indonesia
Makanan : Kadal dan Katak
32. Ular kadut
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Reptilia
Ordo :
Squamata
Familia :
Acrochordidae
Genus :
Acrochordus
Spesies :
Acrochordus granulates
Nama Indonesia/ Daerah : Ular
kadut
Nama Ilmiah : Acrochordus granulates
Ciri Morfologi
Ciri Umum :
kulit kasar, morfologi tubuh terdiri dari
kepala, leher, badan dan ekor.
Ciri Khusus :
Ular ini berwarna abu-abu dengan warna belang hitam putih atau abu-abu putih
Penyebaran dan Habitat : India,
Asia tenggara, Kepulauan Solomon.
Habitat :
Air
Makanan : Ikan-ikan
kecil, ikan pelangi
33. Ular Sanca Hija
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Reptilia
Ordo : Squamata
Familia :
Boidae
Genus :
Morelia
Spesies :
Morelia viridis
Nama Indonesia/ Daerah : Ular
sanca hijau
Nama Ilmiah : Morelia viridis
Ciri Morfologi
Ciri Umum :
Ular sanca hijau memiliki bentuk kepala lebih jelas yang dapat dibedakan dari leher yang tertutup sisik kecil, nostris pada nasal tunggal atau nasal
yang terbagi, Pupil mata ular Sanca berwarna Hijau, gigi
anterior besar dan posterior kecil, , badan sedikit pipih yang tertutup oleh sisik halus, ekor
sedang, prehensile, sisik subcaudal dua baris. Ular ini memiliki panjang antara 1.5 meter hingga 1.8 meter.
Ciri Khusus :
Sisik berwarna hijau
Penyebaran dan Habitat : New
Guinea Australia dan di Kepulauan Aru. Hidup di daerah tropis, hutan hujan
tropis, dan hutan pegunungan, baik hutan primer maupun hutan sekunder yang lembab
Makanan : Sejenis tikus
dan rodentia kecil.
34. Iguana hijau
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
sauropsida
Ordo :
Squamata
Famili :
Iguania
Genus :
Iguana
Spesies :
Iguana iguana
Nama
Indonesia/daerah : Iguana Hijau
Nama
ilmiah :
Iguana iguana
Ciri
Morfologi
Ciri Umum :
Terdapat semacam duri pada bagian dorsal tubuh dari
bagian pangkal kepala sampai dengan ejung ekor, jenis kelamin jantan duri lebih
panjang. Total panjang badannya dapat mencapai 200 cm. Anggota tubuhnya sangat
kuat, mempunyai jari-jari yang sangat mendukung untuk memanjat, panjang
kaki-kakinya sekitar 50 cm. Kulit tubuh memunyai pola warna bermacam-macam
seperti hijau terang, coklat abu-abu atau hitam dan terdapat warna hitam atau
coklat yang menyerupai cincin mengelilingi tubuh daru pangkal leher ke belakang
sampai ujung ekor.
Ciri Khusus :
Dapat merubah warna kulit untuk melindungi
diri saat terancam bahaya.
Penyebaran : Amerika Utara dan habitatnya di atas dahan
pohon.
Makanan : Serangga,
daun-daunan dan sayuran
Lain-lain :
Pembuahan secara internal, bertelur sejumlah 20-40 butir
yang diletakkan di dalam tanah. Telur akan menetas pada inkubasi dengan suhu
28-32 oC setelah 65-115 hari.
35.
Iguana hitam
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Reptilia
Ordo :
Squamata
Famili :
Iguanidae
Genus :
Ctenosaura
Spesies :
Ctenosaura simillis
Nama
Indonesia/daerah : Iguana hitam
Nama
ilmiah :
Ctenosaura simillis
Ciri Morfologi
Ciri Umum :
Hewan laki-laki mampu tumbuh hingga mencapai panjang 1,5 meter
dan perempuan sedikit lebih pendek yaitu 1 meter. Memiliki jambul duri panjang
yang membentang di tengah-tengah punggung. Iguana dewasa memiliki warna tubuh
bervariasi dari abu-abu atau cokelat.
Ciri Khusus :
Memiliki sisik yang
berbeda pada ekor panjangnya
Penyebaran dan habitat : Amerika, Habitat di pepohonan dan
bebatuan
Makanan : Bunga, daun, serangga kecil
Lain-lain :
Jantan mengembangkan warna oranye di sekitar kepala dan
tenggorokan selama musim kawin dengan highlight biru dan peach di rahang
mereka.
36. Soa layar
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Famili : Agamidae
Genus : Hydrosaurus
Nama Indonesia/daerah : Soa layar
Ciri morfologi
Ciri umum :
Tidak memiliki warna yang standar karena warna mereka
dipengaruhi langsung oleh lingkungan tempat tinggal mereka.
Ciri khusus :
Ciri khas berupa gelambir kulit yang berada di lehernya
yang bisa menyerupai layar bila dikembangkan. Gelambir kulit tersebut
akan mengembang apabila kadal soa layar merasa terganggu, terancam oleh
predator dan tentu saja untuk menarik perhatian lawan jenisnya.
Penyebaran dan habitat :
Habitat kadal Soa layar adalah di daerah beriklim basah
seperti hutan tropis dan savana tropis. Penyebaran di
Asia tenggara khususnya Indonesia, dan filipina. Hewan ini sangat menyukai air
Makanan :
Serangga dan beberapa jenis kadal kecil
37. Tuntong Laut
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudines
Famili :
Geoemydidae
Genus : Batagur Spesies :
Batagur borneoensis
Nama Daerah/Indonesia :
Tuntong laut
Nama Ilmiah :
Batagur borneoensis
Ciri Morfologi
Ciri Umum : Karapas tuntong
laut berukuran sekitar 60 cm. Tuntong laut laki-laki memiliki tiga garis hitam yang membujur sepanjang
karapas. Sedangkan pada betina berwarna coklat ke
abu-abu. Kepala betina berwarna coklat sedangkan laki-lakinya memiliki kepala berwarna abu-abu
atau putih
Penyebaran dan Habitat :
Makanan : Daun,
tunas, buah mangrove, dan kerang
38. Baning Dayak
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptillia
Ordo : Testudines
Famili : Geoemydidae
Genus : Orlitta
Spesies : Orlitta
baneensis
Nama Daerah/Indonesia : Baning
Dayak
Nama Ilmiah :
Orlitta baneensis
Ciri Morfologi
Ciri Umum :
Memiliki kepala yang besar dan lebar berwarna gelap, tempurung oval, menyempit
dan sedikit pipih dan bulat di atas, ukuran maksimum mencapai ukuran 80 cm
dengan berat 36-50 kg.
Penyebaran dan Habitat : Sumatera
dan kalimantan, lahan terbuka
Makanan : Rumput dan daun-daunan
39. Baning Sulawesi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptil
Ordo : Chelonia
Famili : Testudinidae
Genus : Indotestudo
Spesies : Indotestudo
forstenii
Nama Daerah/Indonesia :
Baning Sulawesi
Nama Ilmiah :
Indotestudo forstenii
Ciri Morfologi
Ciri Umum :
Seluruh tubuh berwarna kuning dan terdapat corak yang
berwarna hitam
Penyebaran dan Habitat :
Lembah pegunungan, Palu dan gorontalo
Makanan : Ikan-ikan kecil
40. Aligator Amerika
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Reptilia
Ordo :
Crocodilia
Familia :
Alligatoridae
Genus : Alligator
Spesies :
Alligator mississippiensis
Nama Indonesia/ Daerah :
Aligator amerika
Nama Ilmiah : Alligator mississippiensis
Ciri morfologi
Ciri Umum :
Morfologi tubuh terdiri dari kepala, leher
badah dan ekor, ukuran tubuh besar, rahang kuat dan
lebar
Ciri Khusus :
Mulut alligator terlihat lebih lebar dan bibir
tampak rapi menutupi gigi
Penyebaran dan Habitat :
Amerika Serikat dan Republik Rakyat Cina. Habitat di air tawar,
seperti kolam, rawa-rawa, daratan basah (wetland), dan sungai
Makanan : daging
Lain-lain :
prilaku (Alligator adalah hewan yang hidup
sendiri. Spesies terbesarnya (jantan dan betina) akan mempertahankan wilayah
utamanya. utama alligator adalah hewan yang lebih kecil yang dapat mereka bunuh
dan makan dalam satu gigitan. Alligator
kadang-kadang juga memangsa hewan yang lebih besar dengan mencengkramnya dan
menenggelamkannya di dalam air.
41.
Penyu
Sisik
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas :
Reptilia
Ordo :
Testudinata
Familia :
Cheloniidae
Genus :
Eretmochelys
Spesies : Eretmochelys imbricata
Nama
Indonesia/ Daerah : Penyu sisik
Nama Ilmiah : Eretmochelys imbricata
Ciri Morfologi
Ciri Umum :
morfologi tubuh terdiri dari kepala, leher, badan kepala tidak dapat dimasukan, badan terdapat karapak dan plastron
Ciri Khusus :
Karapasnya berbentuk sisik, elip, dan ditutupi oleh lima skut sentral, empat pasang skut lateral, dan 11 pasang skut marginal.
Skut dorsalnya lebih tebal dibanding penyu Hijau, dan berwama cerah. Skutnya
memiliki corak garis-garis radial yang terdiri atas empat warna dasar yaitu hitam,
coklat, merah, dan kuning. Lebar karapasnya adalah 70- 79% dari total panjang karapas.
Penyebaran dan Habitat : perairan
samudra Atlantik dan Pasifik, Indo-Pasifik.
Makanan : Sea Sponge
42. Liasis olivaceus
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Famili : Pythonidae
Genus : Lisasis
Spesies : Liasis olivaceus
|
Nama
Indonesia/Daerah : Ular Sanca Irian
Nama
Latin : Liasis olivaceus
Ciri
Morfologi
Ukuran
ular yang dewasa bisa mencapai lebih dari 5 meter (17 kaki). Namun ular ini
lebih ringan daripada ular sanca umumnya, dengan berat tidak lebih dari
22,5 kg (50 pon).
Panjang ular dewasa mencapai lebih dari 4 meter,
merupakan spesies ular terbesar kedua di
Australia. Sisik punggungnya
berkisar 61-72,
membuat kulit tampak lebih halus daripada ular lainnya. Jumlah sisik ventral
adalah 355-377. Dengan warna beragam dari hitam sampai
kuning sesawi, namun warna normalnya adalah hijau zaitun ketika masih berusia
muda dan zaitun gelap saat tua, dengan warna kulit yang jauh lebih terang di
sisi samping dan bawah tubuhnya.
Habitat
Di daerah berbatu, ngarai dan terutama daerah berbatu dekat sumber air.
Biasanya, tinggal di gua-gua dan celah-celah batu. Ular ini ditemukan di
Australia di Australia Barat, Northern Territory dan Queensland.
Makanan
Terdiri dari burung, mamalia dan reptil lainnya, termasuk walabi,
kelelawar buah, bebek dan merpati spinifex.
43. Morelia spilota
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Subordo : Serpentes
Famili : Pythonidae
Genus :
Morelia
Spesies : Morelia spilota
|
Nama Indonesia/Daerah : Ular Sanca
Karpet
Nama Latin :Morelia spilota
Ciri Morfologi
Morelia spilota adalah spesies python
paling besar dalam genus Morelia. Panjangnya mencapai antara 2 sampai 4 meter
(6,6-13,1 ft) dan beratnya mencapai 15 kilogram. Jantan biasanya lebih kecil dari betina. Di beberapa
daerah, betina beratnya hingga empat kali lipat dari jantan. Kepala berbentuk
segitiga dengan deretan mencolok dari lubang labial thermoreceptive.
Warnai Morelia
spilota sangat bervariasi, zaitun hitam dengan putih atau krem dan emas
tanda. Pola mungkin kasar berbentuk berlian atau memiliki tanda yang rumit
terdiri dari strip hitam putih pada latar belakang abu-abu atau versi coklat.
Habitat
Hutan hujan, sungai, pulau, pohon, juga ditemukan di padang rumput sedang dengan
cuaca panas dan kering. Penyebarannya di Queensland (M. s. Cheynei) , Kepulauan
lepas pantai barat Australia Selatan.
Makanan :
terdiri dari kecil mamalia, kelelawar, burung dan
kadal. Morelia spilota membunuh
mangsanya dengan konstriksi sampai mangasa mati lemas.
Lain-lain :
Ular ini sebagian besar aktif di
malam hari, memanjat pohon dan semak-semak serta melintasi daerah terbuka
seperti wajah batu, lantai hutan dan bahkan jalan. Namun, perilaku berjemur
umumnya diamati.
44.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Subordo : Serpentes
Famili : Colubridae
Genus : Pituophis
Spesies : Pituophis sayi
|
Nama
Indonesia/Daerah : Ular Banteng
Nama Ilmiah : Pituophis sayi
Ciri Morfologi
Ular dewasa memiliki panjang rata-rata sekitar 4
sampai 6 kaki (1,2-1,8 meter) dan memiliki berat rata-rata di kisaran 1. -1.5
kg (2,2-3,3 pon).
Ular ini
biasanya berwarna kuning, dengan coklat, putih, hitam atau kadang-kadang
kemerahan berwarna blotching. Pola blotching adalah sebagai berikut: bercak
besar di atas, tiga set tempat di sisi, dan band hitam pada ekor. Banyak
variasi warna telah ditemukan, termasuk albino dan varietas putih.
Habitat :
Ditemukan di berbagai habitat - gurun, lahan
pertanian, daerah riparian termasuk di bawah permukaan laut di Imperial Valley.
Penyebarannya di seluruh pusat Amerika Serikat, Meksiko utara, Saskatchewan,
Alberta, dan gurun wilayah British Columbia, Kanada
Makanan :
mamalia kecil, seperti tikus, tikus, tupai tanah, dan
kelinci, serta burung bersarang ditanah, telur burung dan kadal
45. Boa constrictor
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Squamata
Subordo : Serpentes
Famili : Boidae
Genus : Boa
Spesies : Boa constrictor
|
Nama
Indonesia/Daerah : Ular Boa Pembelit
Nama Ilmiah :
Boa constrictor
Ciri Morfologi
Panjangnya antara 3 sampai 7 meter. Betina lebih besar daripada jantan.
Rentang hidup ular ini bisa mencapai 40 tahun. Tidak seperti ular lain yang
pada umumnya hanya memiliki satu paru-paru, ular ini justru memiliki dua
paru-paru.
Tubuh ular ini berwarna cokelat muda dengan bercak-bercak belang
berwarna cokelat tua
Habitat :
Ular
ini terdapat di hutan hujan. Ular
ini tersebar di Amerika Selatan bagian tengah
sampai Meksiko bagian tengah.
Makanan : Tikus.
46. Chrysopelea ornata
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Reptilia
Ordo :
Squamata
Subordo :
Serpentes
Famili :
Colubridae
Genus :
Chrysopelea
Spesies : Chrysopelea ornata
|
Nama Indonesia/Daerah : Ular Terbang
Nama Ilmiah : Chrysopelea ornata
Ciri Morfologi
Panjang ular ini Berkisar 11,5-130 cm (0,38-4,27 ft).
Jatuh tercapai sekitar 1 m (3,3 ft) panjangnya. Ekor sekitar seperempat dari
total panjang.
Chrysopelea ornata biasanya berwarna hijau,
hitam lintas penetasan dan aksen kuning atau berwarna emas. Tubuh, meskipun
ramping, jauh lebih daripada di ular pohon lainnya. Ia memiliki kepala pipih
dengan leher terbatas, hidung tumpul dan mata besar.
Chrysopelea ornata memiliki dua bentuk warna
utama, yang sebagian besar ditentukan oleh wilayah geografis, yakni : di Sri
Lanka dan kisaran selatan India, ular ini berwarna kehijauan hijau kuning atau
pucat dan di Asia Tenggara tidak memiliki bintik-bintik kemerahan vertebral,
dan memiliki lintang hitam kurang menonjol.
Habitat :
Dapat ditemukan di hutan, di perkebunan, di kebun dan
di rumah-rumah. Penyebarannya di Asia Tenggara, kepulauan Melanesia dan
sebagian India
Makanan : kadal, kodok, burung dan kelelawar.
Lain-lain
Ular
terbang adalah hewan diurnal, mereka berburu pada siang hari. Hewan buruan
mereka adalah kadal, kodok, burung dan kelelawar. Ular
ini juga sering berada dekat dengan manusia, dan akan menggigit jika terganggu.
Meskipun begitu, racun ular ini hanya berbahaya bagi mangsanya dan tidak
berbahaya bagi manusia.
47. Lampropeltis triangulum
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Reptilia
Ordo :
Squamata
Subordo :
Serpentes
Famili :
Colubridae
Genus :
Lampropeltis
Spesies : Lampropeltis triangulum
|
Nama
Indonesia/Daerah : Ular Susu
Nama Ilmiah : Lampropeltis triangulum
Ciri dan karakteristik:
Ular dewasa
rata-rata panjang 42 inches (110 cm) di alam liar
dan beberapa spesimen penangkaran mencapai panjang 5 kaki.
Warna dasar ular susu berwarna merah dengan cincin atau band hitam dan
kuning yang berbeda. Dalam beberapa kasus kuning sebenarnya warna oranye yang
mendalam dan hewan tersebut disebut sebagai fase tangerine. Ular susu memiliki
kemiripan dengan ular karang dan kesamaan ini dalam warna, yang dikenal sebagai
mimikri Batesian, membantu melindungi ular dari predator potensial.
Habitat:
Semi-kering
semak pesisir dan interior hutan gugur tropis. Penyebarannya di Meksiko dari selatan Guanajuato dan pusat Jalisco ke Pantai Pasifik. Juga ditemukan di dataran sempit barat laut Michoacán dan di Tres
Marias Islands
Makanan :
Ular susu adalah pengumpan oportunistik. Ular ini akan makan burung
kecil, tikus, kadal, amfibi, dan ular lainnya, termasuk spesies
berbisa. Memiliki
toleransi alami untuk venoms ular asli
Sumber (http://id.wikipedia.org/wiki/Nelson_Ular_Susu dan https://en.wikipedia.org/wiki/Lampropeltis_triangulum_hondurensis)
48. Eunectes notaeus
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Reptilia
Ordo :
Squamata
Subordo :
Serpentes
Famili :
Biodae
Genus :
Eunectes
Spesies : Eunectes notaeus
|
Nama Indonesia/Daerah : Ular Anaconda
Kuning
Nama Ilmiah : Eunectes notaeus
Ciri dan karakteristik:
Ukuran tumbuh rata-rata 3,3 - 4,4 m (10,8-14,4 ft) panjang total. Dengan
berat biasanya 25 sampai 35 kg (55-77 lb), meskipun spesimen besar dapat
mencapai berat 40-55 kg (88-121 lb) atau bahkan lebih. Anaconda kuning betina
dilaporkan telah diukur sampai 4,6 m (15,1 ft). Betina lebih besar daripada
jantan.
Pola warna terdiri dari kuning, emas-tan atau warna dasar
kehijauan-kuning dilapis dengan serangkaian hitam atau coklat tua pelana,
bercak, bintik-bintik dan garis-garis.
Habitat :
Sebagian besar air, termasuk rawa- rawa, dan tepi sungai yang berarus
pelan. Ular ini juga dapat ditemukan di dalam hutan. Penyebarannya di Amerika
Selatan
Makanan :
ikan, kura-kura, Caiman berukuran kecil, kadal, telur burung, mamalia
kecil dan bangkai ikan.
49. Heterodon platirhinos
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Reptilia
Ordo :
Squamata
Subordo :
Serpentes
Famili :
Colubridae
Genus :
Heterodon
Spesies :
Heterodon platirhinos
|
Nama
Indonesia/Daerah : Ular Hidung Babi
Nama Ilmiah : Heterodon platirhinos
Ciri Morfologi
Ular ini berukuran rata-rata 71 cm (28 inci) panjang total (tubuh +
ekor), dengan betina yang lebih besar
daripada jantan. Maksimum panjangnya dapat mencapai 116 cm (45,5 inci)
Morfologi yang paling membedakan adalah moncong terbalik, digunakan
untuk menggali di tanah berpasir.
Pola warna sangat bervariasi, yakni
merah, hijau, orange, coklat, abu-abu sampai hitam, atau kombinasinya
tergantung pada lokalitas. Mereka dapat blotched, kotak-kotak, atau berpola.
Perut cenderung menjadi abu-abu solid, kuning, atau berwarna krem. Dalam
spesies ini bagian bawah ekor lebih ringan dari perut.
Meskipun ular ini bertaring belakang, mereka sering dianggap tidak
berbisa, dan tidak berbahaya bagi manusia. Heterodon berarti "gigi yang
berbeda," yang mengacu pada gigi membesar di bagian belakang rahang atas.
Habitat :
Tinggal di daerah pasir dan merupakan hewan endemik di Amerika Utara
Makanan :
Ular ini memangsa katak, salamander, mamalia kecil, burung, dan
invertebrata
50. Elaphe
obsoleta lindheimeri
Klasifikasi
Kingdom :
Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Reptilia
Ordo :
Squamata
Subordo :
Serpentes
Famili :
Colubridae
Genus :
Elaphe
Spesies Spesies :: Elaphe obsoleta lindheimeri
|
Nama Indonesia/Daerah : Ular Tikus Texas
Nama Ilmiah : Elaphe obsoleta lindheimeri
Ciri Morfologi
Ular tikus dewasa biasanya 3-5 ft (91-152 cm), tetapi individu yang
besar mungkin lebih dari 6 ft (183 cm) panjang. Munculnya ular tikus bervariasi
sepanjang rentang geografis.
Ular tikus Texas adalah ular yang cukup besar, mampu mencapai panjang
enam kaki. Mereka sangat bervariasi dalam warna dan pola, tetapi umumnya warna
ular ini kuning atau cokelat, dengan
coklat ke hijau zaitun, yang tidak teratur dari kepala ke ekor. Perut biasanya
abu-abu padat atau berwarna putih.
Habitat :
ular tikus menempati berbagai habitat termasuk bukit berbatu berhutan,
hutan kayu, dataran banjir sungai dan margin rawa. Mereka biasanya ditemukan di
bangunan kosong dan lumbung dan sering ular besar yang paling umum di daerah
pinggiran kota. Penyebarannya diseluruh negara bagian tenggara dan sebagian
besar negara-negara timur dan utara New England dan Michigan selatan
Makanan :
Ular ini memiliki nafsu makan yang rakus, memakan sejumlah besar tikus
dan burung, dan kadang-kadang kadal, serangga bertubuh lunak dan katak.
((btw gambarnya gabisa diupdate soalnya jenisnya banyak banget hiks))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar