“Hadiah utuk Ibu”
Karya: Ranika Ruslima
Hari ini adalah hari yang bahagia untuk para anak di dunia.
Kebahagiaan akan terasa lengkap apabila kita dikelilingi
oleh orang-orang yang kita cintai.
Berbicara tentang cinta.. ada seseorang yang tentunya tidak
diragukan lagi ketulusan cintanya.
Dan tidak akan pernah melepaskan cinta mereka untuk kita
yaitu ibu.
Keberhasilan dan perjuangan yang kita capai hari ini tidak
terlepas dari cinta kasih sayang dukungan serta bimbingan dari orang tua yaitu
ibu dan ayah kita.
Ku lantunkan sebuah puisi untukmu, ibu.
Karya Ranika Ruslima.
Kupandangi wajahmu ketika tidur
Dalam tidurmu kau sembunyikan letih mu
Aku tahu akulah penyebabnya
Tak sedetik pun kau hentikan langkah mu
Untuk selalu memberi harapan baru bagi ku
Seonggok cacian selalu menghampiri mu
Segumpal hinaan tak pernah kau pedulikan
Kau teruskan langkah untuk masa depan ku
Mencari harapan dan harapan baru untuk anak mu
Tak ada orang yang mampu menjadi dirimu
Kau begitu kuat membiayai kami sendirian
Tak pernah mengenal lelah, kau selalu ikhlas menjalaninya
Pantas saja surga ada ditelapak kakimu
Kini aku termenung
Matamu kian hari, kian lelah.
Kulitnmu bertambah berkeriput
Uban dirambutmu semakin banyak
Aku yang kian hari beranjak dewasa
Belum bisa membuatmu bangga
Malah sepertinya aku semakin membuatmu lebih renta dari
usiamu yang sebenarnya
Maaf ibu…
Walaupun kita sering tak sejalan pemikiran
Kau bilang, aku sering membantah ucapan yang kau ucapkan
Bukan! Bukan aku ingin membangkang
Aku yang semakin dewasa ini terkadang sok pintar
Menganggap apa yang terbaik untukku, hanya akulah yang tau
Sekali waktu, kau bersikeras melarang untuk kebaikan
Aku malah menyebutmu egois dan pengekang
Sekali waktu lain. Kau membiarkan, membebaskan apa yang
diinginkan
Anakmu, kau beri padanya kesempatan untuk jatuh. Agar mudah
didekap lagi
Aku cinta padamu, Ibu. Sungguh…
Aku ingin kau tetap ada disisiku
Aku ingin kau tetap menasehati dengan kebawelanmu.
Aku ingin tetap kau memarahi kalau aku malas belajar
Karena kau bilang suatu saat aku juga akan jadi seorang ibu
Ibu maafkan aku...
Sering sok pintar membantah ucapanmu
Maaf, aku egois membohongimu untuk kesenanganku
Maaf, karena sampai saat ini aku belum bisa membanggakanmu
Entah, berapa kata maaf yang aku ucapkan karena kesalahan
tapi, kau selalu memaafkanku
Ibu terimakasih atas kasih sayang dan cintamu
Terimakasih untuk perjuanganmu saat mengandung dan
melahirkanku
Terimakasih telah mengajariku berjalan dan memanggilmu “Ibu”
Terimakasih atas masakan yang setiap hari kau buat dengan
tanganmu.
Terimakasih untuk rasa sabar dan doa yang mengantar aku pada
kedewasaan ini.
Entah, berapa ucapan terimakasih yang harus aku ucapkan.
Atas segala yang telah kau beri dan tak pernah terhitung
jumlahnya.
Aku cinta kamu, ibu…
Karena tanpamu,
Apalah artinya
“Aku”
#Np: Nanti musikalisasi puisinya di upload. tunggu aja yaa!:*
Puisinya keren kak, ditunggu musikalisasinya..
BalasHapusSalam kenal kak :)
Oh iya, mohon masukkannya kak, lagi belajar nulis resensi nih, mampir yah^^
http://1coretanhidup.blogspot.com/2013/12/resensi-cineus-meraih-mimpi-sulitkah.html