Selasa, 12 November 2013

Sepeda Butut Ayahku



“Sayang, bisakah kau membantu ibu membeli sabun?” teriak ibuku dari luar.
“Baiklah” jawabku sambil berjalan ke luar rumah.

Aku pun mengeluarkan sepeda bututku dari gudang.
“Kenapa tak kau jual saja sepeda butut ini?” Tanya ibuku.
“Sepeda ini takkan pernah ku jual. Tak akan! Banyak kenanganku dan ayah melalui sepeda ini” jawabku dengan tegas.

Aku pun mulai mengayunkan pedal sepeda milik ayahku. Sepeda ini memang sudah tua tetapi masih layak dipakai. Aku jadi teringat ketika Ayah pulang kerja dengan mengayuh sepeda ini. Membawa uang hasil kerja kerasnya di sawah.


“BRUKKK!!”

Kulihat ayah menyambut tanganku dengan lembut dan membawaku terbang entah kemana.




*Diikutsertakan dalam #FF100Kata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar