Rabu, 20 Maret 2013

Lomba Menulis Blog: Penguatan Identitas Bangsa dalam Komunitas Global dan Multikultural




KEMBALIKAN PANCASILA!




Tak terasa waktu terus melaju berputar pada rotasinya. Zaman kini kian berubah. Dikala dulu masyarakat masih berpegang teguh pada 9 huruf bersejarah ini, tetapi sekarang? Banyak hal yang patut dipertanyakan. Ke manakah dia sekarang?

Pancasila? 9 huruf dengan 1 kata dengan makna yang begitu luas. Menjadikan Indonesia tetap kokoh. Tetapi sepertinya namanya kini kian memudar. Seiring dengan lajunya arus globalisasi menjadikan Pancasila semakin enggan untuk diperdendangkan. Kini, Pancasila hanya sekedar nama yang hanya disebut-sebut tetapi tiada pengaplikasiannya. Sungguh ironis. Ingatkah anda tanggal 29 Mei 1945? Pertama kalinya persidangan pertama untuk membahas dasar Negara Indonesia merdeka. Mr. Muh. Yamin mengemukakan 5 Asas dasar Negara kebangsaan Republik Indonesia. Tetapi pendapatnya tak diterima begitu saja, banyak hal yang patut dipertimbangkan. Nah, untuk memikirkan 5 sila saja, para pejuang bangsa harus berjuang agar Indonesia ini selalu kokoh. Seperti kata pepatah “Rumah tidak akan berdiri dengan kokoh jika tidak dibentengi dengan pondasi yang kokoh pula”. Indonesia akan selamanya berdampingan dengan Pancasila. Tanpa Pancasila, Indonesia akan hancur. Pancasila itu seperti jantung hati Indonesia, jikalau rusak hati maka hancurlah badan. Begitulah penggambaran jikalau Indonesia tanpa Pancasila.

Pancasila? Kata yang singkat namun patut dijadikan pedoman hidup bangsa. Panca artinya lima dan Sila artinya dasar yang berarti lima dasar. Garuda yang kuat kini telah diterjang badai. Tetapi tahukah anda? Apakah Pancasila kini sudah dikuburkan? Tidak! Pancasila terus berjuang dengan semangat geloranya. Lihatlah, bagaimana musuh merongrongnya. Tetapi tak ada kata menyerah dalam kamusnya. Pancasila ditinggalkan oleh manusia di zaman global ini, tetapi dirinya tetaplah menjadi sejarah yang selalu dikenang dan diabadikan oleh bangsa Indonesia ini. Mendengar nama Pancasila, saya pasti teringat ketika para pejuang yang berjuang membela negara ini habis-habisan. Semangat patriotismenya. Mempunyai iman yang kuat. Berani melawan kebenaran dan keadilan. Bermusyawarah dalam menghadapi masalah. Adil dalam bertidak. Benar-benar sikap yang tercermin dalam Pancasila. Dan sebenarnya, Pancasila kini mampu menangani segala masalah yang dihadapi manusia di zaman global saat ini. Berpegang teguh pada Pancasila, intinya.

Kini, arus globalisasi terus menghantui bangsa ini.Tak bisa kita pungkiri, teknologi informasi dan sosial media saat ini memang telah banyak menghipnotis bangsa Indonesia menjadi buruk.  Bayangkan saja, pertengkaran kini menjadi barang yang halal. Caci maki antar sesama adalah cemilan saat menonton TV. Kekerasan kini menjadi lauk-pauk penguat gigi. Agama hilang kesuciannya dan menjadi keledai tunggangan. Benar-benar Indonesia telah jauh dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Tiada lagi solidaritas di hati masing-masing.
Tahukah anda? Pancasila rindu dengan kebersamaan, kekompakan, kesolidaritas, saling kerja sama, berani melawan kebenaran dan keadilan bangsa ini. Ke manakah semua kebersamaan yang pernah terjalin itu? Kini, rakyat hanya mementingkan diri sendiri. Tak akan berhasillah suatu bangsa jika didalam dirinya masih terdapat sifat egois dan hanya mementingkan diri sendiri. Kebersamaan saja Negara ini sudah tidak ada, bagaimana seterusnya? Hancurlah badan dan binasa. Bayangkan saja, warisan leluhur bangsa Indonesia di klaim oleh Negara tetangga, Malaysia seperti Batik. Barulah bangsa Indonesia kebakaran jenggot walau aslinya tak mempunyai jenggot dan ingin mengambil kembali batik ke pelukan Indonesia lagi. Terus, bagaimana batik bisa diklaim? Indonesia masih saja belum berbenah. Batik dianggap asing bagi Indonesia. Indonesia lebih sering menggunakan pakaian dengan bermerek luar. Sungguh ironis, ya? Ketika Malaysia lebih mencintai batik dan menganggap warisan budaya batik sebagai warisan nenek moyangnya. Barulah, Pemerintah Indonesia sadar dan dengan tegap mendaftarkan batik ke UNESCO untuk mendapatkan pengakuan. Indonesia harusnya bersyukur kepada Malaysia, tanpa diklaim mana mungkin Indonesia mengakui dan melestarikan budayanya sendiri. Malaysia mengklaim warisan Indonesia yang jelas-jelas itu adalah milik Indonesia. Pengakuan bahwa Indonesia memiliki kekayaan yang luar biasa. Tetapi, sayangnya Indonesia belum tergerak hatinya untuk lebih menghargai dan melanjutkan warisan leluhur bangsa ini.

Pancasila? Bukan hanya untuk diucap. Tetapi lebih kepada pengaplikasiannya. Pancasila harus dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila bersifat relevan yang berarti semua peraturan harus berdasarkan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Disekolah, telah ada pelajaran PPKN, KWN ataupun sejarah yang telah membahas tentang Pancasila. Jadi, tinggal cara kita mengaplikasikannya dalam hidup. Marilah bersama-sama kita memperkuat identitas bangsa dengan mengamalkan 5 sila ciptaan agung para pejuang kita yang harus diaplikasikan untuk kita semuanya:

1.      Ketuhanan Yang Maha Esa
Mempercayai dan meyakini akan adanya Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan kepercayaannya masing-masing. Namun saat ini, Tuhan sepertinya diduakan, telah banyak yang lebih percaya dengan hal-hal berbau mistik seperti paranormal, dukun, matahari, pohon daripada mempercayai Tuhan. Percayalah, bahwa Tuhan itu ada bersamamu. Yakinini Dia dan ingatlah Dia disetiap perbuatanmu.

2.    Kemanusiaan yang adil dan beradab
Saling bekerja sama dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Namun saat ini, manusia sudah tiada mempunyai rasa kemanusiaan, ya? Mereka kini egois dan memaksakan kehendak mereka sendiri. Sebagai contoh, Atasan dengan semena-mena menyuruh para karyawannya lembur tanpa perasaan. Padahal dalam sila ini kita diajarkan untuk mencintai sesama manusia dan tidak berlaku semena-mena dengan orang lain. Marilah kita belajar menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan mempunyai sikap tenggang rasa.

 3.    Persatuan Indonesia
Menjaga persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Namun kini, solidaritas kini sulit ditemukan, ya? Perpecahan sering terjadi hanya karena berbeda ideologi. Ayolah, jangan hanya hal sepele kita menjadi pecah. Coba tiru pejuang-pejuang kita yang rela berkorban demi bangsa dan Negara agar Indonesia selalu bersatu. Mari kita bersatu dalam menggapai cita-cita Indonesia.

 4.    Kerakyatan yang pimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan dalah permusyawaratan/perwakilan
Kekeluargaan kini sudah tinggal kenangan saja. Rakyat kini tak dipimpin oleh yang hikmat. Sekarang, rakyat malah dipimpin oleh orang yang berkepentingan politik saja. Rakyat juga tak lagi memikirkan jalan keluar masalah secara bersama. Mereka lebih memikirkan individual dan mengabaikan kebersamaan. Padahal kan kebersamaan itu indah, bukan?

 5.     Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Bersikap adillah terhadap sesama. Namun kini, keadilan kini hanya diperuntukkan untuk kaum mayoritas, bukan untuk seluruh rakyat. Anda pasti bisa menilaikan bagaimana keadilan di Negara ini? Begitu tidak adil hanya karena mereka kaum minoritas, maka mereka hanya dipandang sebelah mata. Padahal mereka mempunyai persamaan hak. Adillah kamu dalam memimpin. Hormati hak-hak setiap orang. Mau mayoritas ataupun minoritas. Bersikap adillah, wahai pemimpin!

Penguatan identitas bangsa dalam komunitas global dan multikultural itu juga bisa kita wujudkan apabila muncul rasa kebersamaan yang saya jelaskan tadi. Lalu semangat untuk mengembalikan pancasila seperti apa yang dirumuskan Founding Fathers (Bapak Perumus Pancasila). Pancasila tak hanya bisa digunakan sebagai alat politik tetapi Pancasila ditujukan untuk mencapai masyarakat yang mempunyai budaya harmonis, bermartabat dan mempunyai visi dan misi yang luas. Tanpa kesadaran dan peran tiap individu masyarakat Indonesia, hal ini hanya menjadi angan-angan bangsa ini saja. Mari dengan semangat dan solidaritas yang tinggi, kita jadikan bangsa ini “Merdeka” seperti apa yang di cita-citakan para pejuang bangsa kita.

Pancasila? Sebagai identitas bangsa yang fundamental yang telah mempersatukan bangsa Indonesia dengan keanekaragamannya yang berbeda memang patut dipertahankan. Bahkan harus diperkuat saat ini. Mengingat Pancasila kini jarang untuk diaplikasikan dalam komunitas global, kita yang menyadari dan mengerti tentang nilai-nilai Pancasila sebaiknya tetap berpegang teguh dan mengajak masyarakat untuk tetap berpegang teguh pada Pancasila. Pancasila yang merupakan karya agung ciptaan para pejuang bangsa adalah karya terbesar yang kini tidak dimiliki Negara lain. Bangga? Harus! Sebagai pegangan Indonesia dalam menggapai cita-cita, hendaklah kita sebagai masyarakat Indonesia kini mengenal Pancasila lebih dekat, lebih dalam, lebih close up. Kita harusnya sadar, Pancasila sebagai pandangan hidup yang kuat agar Indonesia tidak terombang-ambing didunia yang keras ini terus bekerja keras melawan arus globalisasi. Mengingatkan rakyat Indonesia agar berpaling padanya. Kini, Pancasila akan terus memudar jika tak satupun dari kalian peduli akan makna dari Pancasila. Mari kita mengenal Pancasila kembali. Mari kita bersatu mengambil Pancasila dari tangan para reformis yang telah menyimpan Pancasila dibalik pakaian dalamnya itu. Kita tanam sejak dini nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam perbuatan kita. 

Kembalikan Pancasila, lagi! Kembali seperti zaman sewaktu Indonesia Merdeka! Bersama.. kita pasti bisa! MERDEKA BANGSAKU, INDONESIA TERCINTA.



lomba blog pusaka indonesia 2013

Selasa, 12 Maret 2013

Stop Bullying!!!




Oke tema kali ini tentang bully-membully. Saya ingin mengeluarkan unek-unek dari hati saya terdalam *ceelah*. Hmmm..terkadang bingung ya sama remaja sekarang. Masih zaman gitu bully-membully? Dimanakah rasa persaudaraan kita? Entahlah, mungkin dunia ini akan berputar terus kearah yang buruk dari sekarang. Oke, sebelum lanjut, gue bakalan jelasin apa itu bully. Bully itu berasal dari bahasa inggris yang artinya intimidasi atau kekerasan (sumber: alfalink saya._.). Contoh bully itu misalnya kalo dari segi fisik penganiayaan, pemukulan, pelecehan,dsb. Sedangkan yang sekarang sering terjadi disekolah contohnya diskriminasi (dikucilkan), dibentak, dihina, dicaci maki, diludahi, menjelek-jelekkan orang lain, menghasut,dsb. Tujuan dibully kalo menurut saya itu bertujuan untuk membuat down si korban bully. Di Indonesia kasus bully ini sering terjadi, dan bahkan banyak teman-teman didunia maya saya yang merasakan hal yang sama dengan saya. Negeri ini kehilangan moral dan keimanan yang ada dihatinya. Bully disekolah bisa antar individu, antar kelompok dan kelompok ke individu. Tetapi kalo menurut saya, kebanyakan kelompok ke individu. Dan ini yang membuat pelajar selalu merasa down karena setiap langkah yang dilakukannya pasti salah. Pelaku bully dengan mudah berbicara dengan kata-kata kotor seperti BABI, ANJING, BODOH, SETAN, HANTU BELAU(?), ASU, BANCI, SOK SOK KAU,dsb. Pelaku bully merasa puas jika melihat korban bully takut, gelisah dan bahkan timbul aroma permusuhan. Sering di bully oleh teman2, secara psikologis dapat membuat kita merasa terus tertekan dan mungkin bisa terganggu jiwanya. Dampaknya pun sangat luas bagi korban bully ini seperti timbul rasa tidak percaya diri, rendah diri, minder, pemalu, depresi bahkan saya pernah dengar ada yang bunuh diri karena seringnya dibully. Biasanya sih, korban bully menyimpan dendam kesumat, oh tapi tidak dengan saya. Biasanya yang pernah saya alami sendiri, saya juga secara tidak reflex membully anak-anak lainnya. Oke guys, saya juga sering dibully dan itu sangat menyakitkan bagi saya, tetapi saya tidak akan terus mengingat hal-hal itu yang sering menimpa saya. Saya hanya berharap bagi orang-orang yang tukang nge-bully yang gak ada kerjaan yang tukang gossip yang ngerasa sempurna agar cepat disadarkan oleh Tuhan. Karena jika mereka tak sadar2 juga, itu berarti Tuhan tak cinta dengan anda. Karena apa? Karena pintu hati anda sudah ditutup. Percuma anda solat, jika anda sering nge-Bully. Percuma anda cantik dan ganteng jika hati anda devil. Percuma anda pintar jika anda tak pernah menghargai orang lain. So, bagi elo yang tukang nge-bully mending cepet-cepet deh lo minta maaf. Oke, akhir kata gue ucapin “STOP BULLYING”!!! dan semoga saja nantinya ada yang bisa menanggapi kasus bullying ini. Karena sampai sekarang, belum ada penangan yang khusus tentang masalah ini.


Sekian guysss~~~
Ketemu saya lagi untuk next post..
With love feel,
'Ranssey'